part 14

380 22 2
                                    

Hay...hay....
Selamat membaca

"Kak Bryan!!" Celetuk Mely membuat Atika tersedak roti yang sedang dikunyahnya.

"Uhuk....uhukkkkk......mana?" Tanyanya mulai kepo.

"Tuh disebelah kita." Jawab Mely. Mereka saat ini sedang berhenti karena lampu merah. Rizal juga ikut menoleh dan benar Bryan tengah berada tepat disebelah mobil mereka sedang berhenti juga dengan motornya. Kaca helmnya terbuka hingga menampakkan wajahnya.

"Kak Bryan!!" Panggil Rizal dengan suara yang agak dikeraskan. Dahi Bryan mengernyit bingung ketika mendengar namanya dipanggil. Ia tampak celingak-celinguk mencari dari mana sumber suara itu. Mely tampak gemas lalu beranjak mendekat pada Atika kemudian membuka kaca itu.

"KAK BRYAN DISINI!!" Teriaknya dengan wajah yang tampak antusias. Dan berhasil Bryan menemukan dari mana asal suara itu. Lelaki itu tampak mengernyitkan dahinya dengan wajah datarnya.

"Kak main kepantai yuk! Ada Atika juga!!" Ajaknya sambil meraih kelapa Atika menunjukkannya pada Bryan. Lelaki itu hanya menatap mereka dengan wajah datar, bibirnya masih terkatup rapat.

Atika menggeram dalam hati melihat tingkah konyol kedua orang itu. Atika langsung melepaskan tangan Mely yang mendorongnya kearah jendela kaca mobil itu.

Tin.....Tin.......

Bryan mengerjabkan matanya ternyata lampu itu telah berganti warna menjadi hijau. Tanpa menjawab ajakan Mely ia menjalankan motornya demikian juga Rizal menjalankan mobilnya.

"Sombong amat sih!" Kata Mely dengan wajah cemberut.

"Rasain loe, baru tahu kalo orangnya jutek." Kata Atika tersenyum geli, Rizal yang berada didepan ikut tersenyum.

"Uda Tik, jangan diledek lagi entar dia nangis." Kata Rizal. Mely langsung mendaratkan jitakannya pada kepala lelaki itu.

"Gue nyetir bego." Umpat Rizal sebal. Mely hanya mendengus lalu bersidekap dengan bibir dimanyunkan.

"Udah kayak bibir bebek tuh!" Ledek Atika lagi dengan cengirannya.

****************************

Akhirnya mereka sampai setelah memakan waktu selama satu jam dalam perjalananan. Suara ombak pantai semakin jelas terdengar dipendengaran Atika ketika mobil yang mereka kenderai semakin mendekat membuat dia bergidik ngeri. Lain dengan Melly wajahnya tampak antusias dengan senyum yang tersungging dibibirnya.

"Yuhuuuuuu...pantai!!!" Teriaknya kegirangan didalam mobil, Atika yang disebelahnya hanya menutup telinganya.

"Norak lu!" Ejek Rizal.

"Biarin...wleeee!!" Melly meleletkan lidahnya pada Rizal.

Mobil itu diparkirkan tak jauh dari pantai itu.

"Rizal bantuin dong!" Teriak Melly sambil mengeluarkan beberapa makanan yang diletak dibagasi.

"Banyak amat Mel." Ujar Atika terheran melihat berbagai makanan, ada juga buah-buahan yang tampak baru dibeli dari swalayan karena merk plastik itu.

"Cewe emang ribet." Kata Rizal seraya mengambil beberapa plastik yang berisi buah dan juga snack.

"Kalo urusan makanann ngak boleh ribet, entar juga loe yang paling banyak makan." Sembur Melly dengan wajah jengkelnya.

"Udah jangan berantem." Atika melerai mereka berdua.

Atika melebarkan matanya saat melihat Frans, Nico dan seorang cewe sudah menunggu mereka disalah satu pondok yang pastinya sewaan. Atika etrsenyum kikuk pada Frans matanya mengarah pada tautan jemari sejoli itu yang tampak erat. Ia tahu gadis itu pacarnya, tapi kenapa juga harus ikut.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang