part 66

245 15 0
                                    







HALO EVERY ONE!!! APA KABAR??

AUTHOR COME BACK AGAIN😀😀😀, ADA YAHG KANGEN NGAK SAMA AKU😇😇.

TERIMAKASIH YA BUAT YANG VOTE DAN KOMENT CERITA INI. I LOVE YOU ALL😚😚.

HAPPY READING!!!





"Kita pulang." Ucapnya lemah lalu melenggos begitu saja meninggalkan gadis itu dengan hati yang terasa seperti tercabik-cabik.

Dua kali.

Dua kali Bryan menyatakan perasaan namun tetap saja ditolak oleh Atika. Bryan tidak habis pikir apa kekurangannya. Padahal ia mengira Atika cinta padanya.

********

"Tunggu!" Ujar Atika dengan nada tegas membuat langkah kaki Bryan berhenti namun masih dengan posisi membelakanginya. Atika berdecak dengan mata memicing lalu berlari memeluk tubuh lelaki itu dari belakang. Lelaki itu tersentak dengan mata membelalak serta tubuh menegang.

"Jahat!"

Atika memukul pundak lelaki itu dengan pelan lalu menempelkan pipinya pada punggung Bryan. Meraup aroma khas tubuh Bryan yang selalu Atika rindu. Tadi Atika diam bukan karena ingin menolak namun ia tidak tahu harus bilang apa karena senang dan bahagia yang membuncah didadanya.

Bryan masih berdiri kaku. Bingung dengan maksud pelukan dari Atika.

"Kalo kamu mau aku jadi milikmu, kita harus berjalan bersisian." Kata Atika dengan posisi dipunggung Bryan. Kedua sudut bibir melengkung keatas mendengarnya. Bryan melepaskan tangan Atika secara perlahan membuat gadis itu menguraikan pelukannya kemudian lelaki itu membalikkan badannya.

"Maksudnya apa?" Tanya Bryan menatap lekat manik gadis itu.

Atika tersenyum lembut.

"Padahal aku sudah dengan jelas mengatakannya."

Bryan menghela nafasnya lalu menangkup kedua pipinya.

"Kamu tahu...aku butuh jawaban yang lebih efektif."

Atika mengerucutkan bibirnya membuat Bryan gemas sendiri.

"Padahal kakak juara satu umum, masa gitu aja ngak tahu maksudnya."

Bryan memutar bola matanya lalu menekan kedua pipi gadis itu hingga bibir gadis itu mengerucut seperti moncong ikan.

"Ugh...lepasin kak!" Ucapnya kesal dengan ucapan yang tidak jelas sambil memukul-mukul kedua pergelangan Bryan yang jail. Bryan tertawa lalu melepaskannya. Lalu menatap gadis itu dengan pandangan intens. Memperhatikan detail wajah, yang Bryan yakini menjadi cinta terakhirnya.

"Atika."

Atika mendongak. Hatinya menghangat saat sepasang mata kopi itu selalu menatapnya dengan sorot memuja.

"Ya."

"Will you be my girlfriend."

Atika tersenyum. Ternyata Bryan tidak peka juga padahal Atika tidak tahu kalau Bryan itu ingin jawaban yang pasti dan jelas.

"Yes."

Bryan langsung tersenyum lebar. Ia tidak pernah merasakan sebahagia ini. Akhirnya ia bisa memiliki gadis ini. Bryan menarik gadis itu kedekapannya dengan sepenuh hati sambil membisikkan kata terimakasih. Sementara Atika meneteskan air mata bahagianya. Walau sementara, ia ingin bisa merasakan kebersamaan dengan lelaki ini.

***********

Atika tidak bisa menghentikan senyumnya sedari tadi. Bagaimana tidak, Bryan kini sudah resmi jadi miliknya. Meski hanya untuk sementara. Atika mendadak lesu mengingatnya. Apa yang akan terjadi seandainya Bryan tahu tentang rahasianya. Apakah lelaki itu akan membencinya?

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang