part 37

334 14 3
                                    

Terkadang tanpa kita duga dialah seseorang mampu mencintai dan menerimamu apa adanya

Terimakaih udah mampir kecerita ini 😂😂😂

Happy reading!!!!

"Wah, Kak Bryan gombalin loe!" Kata Melly dengan wajah antusiasnya. Atika menganguk malas sembari mengaduk-ngaduk jus alpukatnya. Sepulang sekolah Melly langsung menariknya ke mobilnya lalu membawanya mampir ke Kafetaria.

"Gue benar-benarngak percaya!" Katanya dengan wajah tampak berpikir, "Secara kak Bryan itu orangnya cuek dan dingin." Lanjutnya lagi sambil menopang dagu.

"Tapi gue ngak heran sih! kalo tiba-tiba Kak Bryan berubah, secara diakan naksir sama loe."

Atika tersedak air ludahnya saat mendengarnya lalu menyela, "Ngak mungkin Mel." Bantahnya dengan dahi mengerut.

"Ngak mungkin apanya, loe ngak sadar selama ini kelakuannya sama loe berubah. Ia makin ramah sama loe, dan mulai gombalin loe terus kak Bryan merencakan untuk membuat kejutan di ultah loe." Terangnya panjang lebar. Atika berpikir sejenak kemudian membenarkan ucapan gadis itu. Lalu ia menyangkalnya ketika mengingat Angel. Apa mungkin Bryan suka padanya yang jauh berbeda dengan Angel.

"Ngak mungkin."

"Ngak mungkin apanya Tik, coba deh peka sama dia."

"Ngak mungkin Kak Bryan suka sama gue, gue kan ngak cantik beda bangetlah dari Kak Angel yang cantik dan modis." Katanya dengan hati minder.

Melly mendesah, "Cinta itu tak memandang fisik Tik, tapi cinta itu dari hati." Sanggah Melly dengan wajah gemas. Ia heran pada Atika yang masih menyangkal kenyataan. Jelas-jelas saja sorot mata lelaki itu memancarkan cinta. Hanya orang buta saja yang tak bisa menyimpulkan arti pandangan yang selalu diberikan Bryan pada gadis didepannya itu.

"Iya dari mata turun kehati." Sahutnya lalu menarik nafas panjang, "Liat fisik dulu baru masuk kehati." Lanjutnya lagi hingga membuat Melly ingin sekali menjitak kepala gadis itu.

"Kalo memang dari situ awalnya..oke...loe cantik kok." Atika mencibir mendengarnya, "Loe cantik Atika Deira Henley."

"Tapi cantikan Angelkan." Sahutnya membuat Melly menyerah untuk meyakinkan gadis keras kepala itu.

"Iya!" Ucapnya sebal. Percuma ia menyela pasti Atika tetap saja merasa rendah diri. Tak lama kemudian Melly memekik dengan suara tertahan.

"Tik, loe mimisan!!"

****************

"Tik kekantin ngak?" Tanya Nico pada Atika yang tampak membereskan perlengkapan sekolahnya kedalam tas. Atika mengangguk dengan senyum tipisnya. Kepalanya terasa pusing namun ia tetap memaksakan untuk pergi kesekolah.

"Wajah loe pucat." Perkataan Nico membuat mata Atika membulat lalu meraba wajahnya. Nico tersenyum lalu meraih tangan gadis itu yang masih setia meraba wajahnya dengan mimik yang sulit diartikan. Entah terkejut atau sedang memikirkan sesuatu.

"Loe pasti belum makan tadi pagikan? Kita bareng ya kekantin." Kata Nico menarik tangan gadis itu lembut.

"Gue udah sarapan kok tadi pagi." Sahutnya kemudian mereka melangkah secara bersamaan.

"Oh ya??" Sahut Nico dengan senyuman miring, "Gue ngak percaya!" Lanjutnya membuat Atika mendengus. Ditengah perjalanan menuju kantin mereka berdua tak sengaja bertemu dengan Bryan dan Dimas. Atika menghentikan langkahnya, ia menatap Bryan dengan wajah kikuk yang berjarak dua meter darinya. Sedangkan Bryan hanya menatapnya dengan wajah datar. Matanya mengarah pada tangan gadis itu yang digenggam oleh Nico. Sadar akan pandangan Bryan, gadis itu melepaskan genggaman itu hingga Nico terkejut.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang