Part 02• Noven Dylandra Ballar ✔

86.7K 3.6K 28
                                    

Pak Amir, pria yang menjadi satpam Ballar High School tersebut sedang berdiri di dekat gerbang sekolah ini. Tangan kanan yang kulitnya sudah terlihat mengeriput itu, memegang gagang gerbang dengan matanya yang sudah sedikit mengabur, menatap jam tangan dari logam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Jam tangannya sudah menunjukan pukul tujuh lebih lima belas. Dan tidak lama setelahnya, bel sekolah berbunyi di setiap penjuru sekolah. Hal ini membuat pak Amir mulai menarik gerbang sekolah dengan sekuat tenaganya sambil sesekali menatap jalan raya untuk sekedar memastikan tidak ada siswa siswi yang datang terlambat.

Tapi pada kenyataannya salah, pak Amir tiba-tiba melihat motor ninja hitam yang melaju dengan cepat membelah jalan raya dan menyalip kendaraan lain. Melihat itu, pak Amir menyipitkan matanya untuk memperjelas penglihatannya. Dan beliau yakin jika seseorang yang mengendarai motor tersebut adalah salah satu siswa sekolah ini. Beliau menyadari itu saat beliau melihat seragam yang di kenakan oleh pengendara itu. Seragam itu terlihat karena jaket yang di kenakan oleh pengendara itu berkibar ke kanan dan ke kiri oleh angin.

Semakin dekat pengendara motor tersebut, pak Amir semakin paham siapa dia. Hal ini membuat pak Amir menghela napas sebentar, lalu menghentikan kegiatannya yang tadi sedang menutup gerbang. Di beberapa detik selanjutnya, berhasilaj sang pengendara melewati gerbang yang sebentar lagi tertutup rapat.

Dibalik helm full face yang pengendara itu kenakan, pengendara itu tersenyum puas menyadari dirinya masuk sebelum gerbang benar-benar tertutup rapat. Dan jika di ingat kembali, entah sudah berapa kali ia berhasil melakukan hal semacam ini.

Setelah melewati pak Amir yang hanya diam saja menatapnya, dia langsung saja melajukan motornya itu menuju tempat parkir khusus motor.

Setibanya di tempat yang lumayan luas ini, dia dapat melihat sudah banyak berbagai jenis motor yang terparkir amat rapi. Parkiran ini terlihat sudah hampir penuh, hanya tinggal beberapa tempat saja yang kosong. Namun, dia melewati tempat kosong tersebut. Dia justru semakin masuk kedalam parkiran sampai akhirnya dia berhenti di salah satu tempat yang sudah menjadi singgasana bagi motor kesayangannya. Dan karena itu, tidak ada seorang siswa ataupun siswi pun yang berani menempati tempat tersebut jika mereka memang tidak ingin ada urusan dengan seorang itu.

Sebelum turun, pengendara motor ninja hitam yang sebenarnya seorang lelaki itu, mematikan mesin motornya terlebih dahulu. Setelahnya, dia membuka pengait helm di kepalanya. Beberapa detik setelahnya, helm tersebut berhasil terlepas dari kepalanya. Kemudian helm berwarna hitam itu dia letakan di atas tangki motor ninja hitam itu.

Mata yang terlihat raja milik lelaki itu sempat memutar malas saat menyadari ada beberapa tatapan yanh mengarah kearahnya. Dia tentu risih dengan tatapan tersebut, namun bagaimana lagi jika tatapan itu yang setiap hari dia dapatkan? Dia merasa sudah terbiasa, namun tetap saja itu tetap mengganggu dirinya.

Tanpa ambil pusing lagi akan tatapan tersebut, lelaki itu memilih merapikan tatanan rambutnya menggunakan jari-jarinya sebelum pada akhirnya dia turun dari motornya.

"Masih pagi juga, tapi udah jadi seleb aja lo, Nov." Ucap seorang lelaki yang duduk di atas motor yang ada di sebelah motor Noven.

Azril Prayoga, lelaki itu sudah ada disini bahkan sebelum Noven sampai. Lelaki itu bahkan memperhatikan Noven sejak Noven tiba di parkiran. Tidak hanya itu, lelaki tersebut juga memperhatikan sekelilingnya yang dimana disana ada beberapa siswi yang menatap Noven penuh puja.

Hal itu membuat Azril selalu menyinggung Noven. Terlebih jika ada seorang siswi yang dengan beraninya meminta Noven untuk menjadi kekasihnya, maka Azril lah yang akan tertawa terlebih dahulu.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang