Part 14• Kesedihan Yang Sama

55.1K 2.6K 7
                                    

Maureen berdiri dari duduknya dan meraih tasnya kemudian dia sampaikan di kedua bahunya. Setelah kegiatannya selesai, Maureen menatap Nova yang duduk disampingnya ternyata masih sibuk membereskan alat tulis yang berada diatas mejanya.

"Va." Panggil Maureen yang berhasil membuat Nova menatapnya.

"Oh, lo udah selesai, ya. Yuk, pulang!" Ucap Nova sambil meraih tas kecilnya dan memakainya dikedua bahunya.

Maureen tersenyum manis. Dia bersyukur karena Nova tidak diam untuk waktu yang lama setelah kejadian istirahat tadi.

Maureen juga sempat menatap kearah belakang, dimana disana masih ada Moscar yang duduk di bangkunya.

"Kamu belum selesai, Mos?"

Moscar mendongakan kepalanya dan tersenyum manis kepada Maureen. "Belum. Kalian duluan aja, nanti aku nyusul!"

Belum juga Maureen menjawab, tapi Nova sudah menarik tangannya terlebih dahulu. "Biarin, lah, Reen. Yuk pulang!" Kata Nova.

Terlihat jika dibangkunya, Moscar berdecak kesal dengan tingkah Nova itu, membuat Maureen tersenyum dan mengucapkan maaf. "Maaf, ya, Mos. Aku duluan." Dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Moscar sebelum tubuh Maureen dan Nova hilang dibalik pintu kelas.

Mereka menyusuri koridor dengan diiringi banyak cerita oleh Nova. Koridor sekolah juga masih terlihat ramai karena bel pulang sekolah memang belum lama terbunyi.

Langkah Maureen sempat melambat ketika dirinya melihat Noven didepan sana sedang menyandarkan tubuhnya di salah satu dinding kelas dengan tangan yang terlipat dibawah dada.

Maureen berusaha untuk tenang ketika akan melewati Noven, dan dia sedikit bernapas lega karena ternyata mata Noven tertutup rapat.

Tepat saat berada di samping Noven, dan saat itu juga Noven mencekal tangan Maureen yang membuat Maureen maupun Nova menghentikan langkah mereka.

Noven membenarkan posisi tubuhnya sebelum mata itu terbuka lebar dan jatuh tepat di manik mata Maureen.

"Gue gak bisa anter lo."

Nova memutar kedua bola matanya saat mendengar ucapan Noven, sedangkan Maureen berkedip beberapa kali sebelum melepaskan cekalan tangan Noven di lengannya. "Gue ngerti."

"Kasih alesan kalo orang rumah tanya!"

Maureen hanya mengangguk saja. Dia tau ini akan terjadi cepat atau lambat, bagaimana pula Noven akan lebih memilih mengantar kekasih nyatanya daripada tunangannya yang sama sekali tidak di cintainya.

"Ya, ya, ya, kita tau lo bakalan milih nganter PACAR lo itu ketimbang TUNANGAN lo." Ucap Nova dengan datar dan dia juga menekankan beberapa katanya.

Noven menatap Nova yang sama sekali tidak menatapnya, sedangkan Maureen menghela napasnya melihat saudara kembar ini ternyata masih saling perang dingin.

"Ya udah, gue duluan."

Noven tidak menjawabnya sama sekali, dia hanya mundur beberapa langkah memberi jalam untuk Maureen dan Nova.

"Sumpah kembaran gue bener-bener ngeselin, aarrgghh." Kata Nova saat mereka sudah jauh dari Noven.

Maureen menggelengkan kepalanya. Jujur, sampai sekarang dia juga tidak tahu apa masalah yang membuat Nova membenci Laura, meskipun dia juga tau sifat dan watak gadis itu.

וווו×

"Makasih, Mos." Ucap Maureen saat turun dari motor ninja milik Moscar.

Tadi setibanya di parkiran, Moscar menawarkan diri untuk mengantar Maureen karena lelaki itu tahu jika Maureen tidak akan dijemput karena keluarga Maureen mengira Maureen akan diantar pulang oleh Noven seperti biasanya.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang