Part 57• Toko Buku

34.4K 1.6K 10
                                    

Maureen sadar, jika berjuang bukan perkara mudah, jika berjuang membutuhkan dukungan dari orang yang diperjuangkan, dan jika berjuang bukan hanya dilakukan oleh sang pejuang tapi juga dilakukan oleh yang dijuangkan.

Kini, Maureen tengah berusaha berjuang, berjuang untuk Noven yang juga memperjuangkannya. Oleh karena itu, hari ini Maureen bertegad untuk lepas dari pengawalan yang dilakukan keluarganya, terutama oleh kakaknya. Beruntung sekali, hari ini Maureen terbebas dari kakaknya yang kini tengah berada diluar kota untuk menghadiri acara pernikahan teman masa SMA nya. Sebenarnya, hal itu tidak membuat Maureen terlepas dari pengawasan, karena Gio memerintah dua bodyguard untuk menjemputnya di sekolah, namun itu bukan hal yang sulit, karena Maureen masih bisa membebaskan diri untuk beberapa saat dari mereka.

Maureen menengok kebelakangnya untuk memastikan jika kedua bodyguard nya tidak mengikuti dirinya sampai sini. Sepulang sekolah, Maureen beralasan ingin makan di restoran yang ada di Jakarta. Setelah sampai disana, Maureen mengatakan jika ingin pergi ke toilet, padahal dia pergi ke toko buku yang berdekatan dengan restoran itu, karena Noven sudah menunggunya disana.

"Sorry kak Gio. Abisnya kakak ngeselin sih, jadi sembunyi-sembunyi gini, kan." Batin Maureen setelah bernapas lega karena tidak ada yang mengikutinya.

Maureen mulai berjalan menyusuri rak-rak buku yang terjajar rapi. Dia juga sempat menghela napasnya karena tidak kunjung menemukan Noven, apalagi toko buku ini termasuk toko yang besar, jadi Maureen sedikit kesusahan mencari keberadaan Noven.

Maureen berhenti berjalan ketika dia mendengar suara keributan yang berasal dari balik rak didepan Maureen. Maureen merasa mengenal suara tersebut, dan untuk memastikan apakah dugaannya salah atau benar, akhirnya tangan Maureen bergerak untuk menggeser beberapa buku yang ada didepannya.

"Laura?" Gumam Maureen pelan setelah melihat seorang gadis berseragam sama dengan Maureen tengah berdebat dengan seorang lelaki berseragam sekolah lain.

"Jadi selama ini, lo main dibelakang gue, huh?"

Lelaki yang entah siapa itu nampak tersenyum miring. Maureen tidak tahu, sebenarnya apa yang telah terjadi disini. Disekitar sini nampak sepi karena letaknya yang berada di paling belakang toko buku ini, jadi wajar saja jika kedua orang itu dengan seenaknya berdebat.

"Kenapa? Apa cuma lo doang yang bisa selingkuh?"

Dahi Maureen semakin mengerut karena dia tidak mengerti dengan apa yang menjadi permasalahan antara Laura dan lelaki itu. Bukannya niat Maureen untuk menguping, namun setelah melihat penampilan lelaki didepan Laura yang tidak nampak berpenampilan layainya anak sekolah, membuat Maureen bertahan disini karena dia takut terjadi apa-apa dengan Laura. Bagaimanapun, Maureen masih sangat peduli dengan gadis itu.

וווו×

Sebelah alis Noven terangkat disaat dia melihat Maureen yang berdiri didepan rak buku tanpa bergerak sedikitpun. Noven sudah menunggu Maureen sejak tadi dimeja yang ada ditempat paling pojok toko buku ini, tapi Maureen justru berdiri disini sambil melamun.

"Reen." Noven memanggil gadis itu dengan menepuk pelan bahunya yang lekas membuat Maureen terlonjak kaget. "Ngapain disini?" Lanjutnya.

Noven masih saja menatap bingung kearah Maureen. Bukannya menjawab pertanyaan Noven, Maureen justru memalingkan wajahnya dari Noven untuk kembali menata buku yang sempat dia geser. Setelahnya, Maureen kembali menatap Noven karena hendak menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Gue gak selingkuh!"

Noven terkejut mendengar teriakan gadis yang berasal dari balik rak didepannya ini. Bukan hanya Noven, tapi Maureen juga terkejut dengan kembali menatap pada balik rak yang ada didepannya.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang