Flashback on
Seorang gadis berjalan dikoridor yang tidak terlalu ramai ini sendirian. Tadi dia sudah mengatakan kepada sahabatnya jika dia ingin ke toilet sebentar hanya sekedar memenuhi panggilan alamnya.
Dipersimpangan jalan, gadis itu berbelok kearah kirinya yang memang dipojok sanalah toilet berada.
"Ehh." Gadis itu terperanjak kaget saat ada sebuah tangan kekar yang menariknya menuju samping toilet.
"Ray." Ucapnya lagi setelah dia menatap seorang lelaki yang sudah berada didepannya.
"Gue mau ke toilet, misi dong." Lanjutnya yang sudah hendak melangkah untuk pergi dari hadapan Ray.
Ray segera menghalangi jalan gadis itu dengan cara kedua tangannya melurus disamping kanan kiri gadis tersebut. "Sebentar aja Reen, please."
Maureen mengerutkan dahinya saat melihat wajah keseriusan lelaki dihadapannya ini. "Ada apa sih Ray?"
Ray diam, yang dapat Maureen rasakan hanya hembusan napas hangat lelaki itu yang menerpa wajahnya. "Gue gak bisa lanjutin hubungan gue Reen."
"Loh kenapa?"
"Bukannya lo cinta banget sama Laura?" Lanjut Maureen tidak percaya kepada Ray. Setau Maureen Ray memang sangat mencintai Laura, memang akhir-akhir ini kata Laura Ray banyak berubah sikap kepada gadis itu yang tidak diketahui apa penyebabnya.
Ray menggelengkan kepalanya pelan dengan tatapan yang terus terfokus kepada Maureen. "Kalian salah mengartikan semua ini Reen."
"Apanya yang salah disini?"
"Gue gak pernah mencintai dia Reen, bukan dia yang gue cintai selama ini." Ucap Ray dengan nada yang tertekan sepertinya dia sudah frustasi dengan semua ini.
"Lo ngomong apa sih Ray, gak usah bercanda yah!"
"Gue serius Reen."
Maureen benar-benar terkejut dengan penuturan Ray, bagaimana bisa itu terjadi jika selama ini Ray dan Laura selalu mengumbar kemesraan.
"Lo keterlaluan Ray, lo udah mainin perasaan sahabat gue."
"Gue tau, tapi ini diluar ekpetasi gue Reen. Gue kira, gue akan deket sama lo kalau gue juga deket sama Laura tapi nyatanya cara gue deketin lo salah. Gue justru buat orang yang gak gue cintai jadi mencintai gue."
Ray menghela napasnya pelan, dan mengembalikan fokusnya kepada Maureen lagi. "Lo inget betapa antusiasnya saat lo denger dia mencintai gue? Gue lakuin ini karena lo Reen karna gue tau lo gak ada perasaan apa-apa sama gue, dan sekarang gue gak sangup lagi Reen."
Maureen melebarkan matanya mendengar setiap kata yang terucap dari mulut Ray. "Itu berarti lo, lo_."
Maureen tak bisa menjelaskan semuanya, dia sangat tekejut kali ini bahkan hanya sekedar ingin berbicara lidahnya terasa kelu.
Tubuh Maureen menegang saat Ray tiba-tiba memeluk tubunya erat dengan membisikan sesuatu di telinga Maureen. "Gue mencintai lo Reen. Gue sangat mencintai elo."
"Ka-kalian?"
Dengan deru napas yang tak menentu Maureen segera mendorong tubuh Ray yang memeluknya disaat dia mendengar suara orang lain disini.
Tubuh Maureen terasa kaku saat matanya menagkap mata indah Laura yang memerah. "Ra, i-ini gak sama kaya yang lo-lo pikirin."
"Kalian keterlaluan, gue benci sama kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]
Teen FictionRank #1 in bestfriend (13/03/2019) Rank # 1 in girlfriend (21/02/2019) Rank #1 ini wattpad2018 (30/11/2018) Rank #1 in persahabatan (18/01/2019) Rank #1 in backstreet (30/11/2018) Rank #1 in mine (30/11/2018) Rank #1 in your (30/11/2018) Rank #1 in...