Noven baru saja menyelesaikan sarapannya, sedangkan Nova dan Maureen sudah meninggalkan meja makan beberapa menit yang lalu.
Sekarang Noven memilih duduk disalah satu sofa yang berada di ruang tamu dengan pandangan yang terarah kearah ponsel di tangannya yang menyala. Dia lebih memilih duduk dan bermain ponselnya daripada pergi ke sekolah se pagi ini, karena ini adalah kebiasaannya, masuk saat bel hampir berbunyi atau bahkan beberapa menit setelahnya.
Fokusnya tidak lagi tertuju kepada ponsel yang dia genggam, setelah samar-samar dia mendengar deru motor yang berhenti tepat didepan pintu utama mansion-nya.
Dengan gerakan cepat, Noven berdiri dari duduknya dan segera melangkahkan kakinya kearah pintu utama dengan dahi yang berkerut. Siapa yang datang se-pagi ini? Pikirnya.
"Kamu ngapain disini, Mos?" Samar-samar Noven mendengar suara Maureen yang akhirnya membuatnya berhenti di dekat pintu utama dan ternyata benar, dia melihat Moscar yang sudah berdiri disamping motor lelaki itu.
"Mau jemput kamu, lah. Ayok!"
"Kenapa kamu bisa tau aku disini?"
"Gue yang ngabarin Moscar buat kesini." Jelas Nova kepada Maureen yang terlihat kebingungan. "Soalnya, mah, gue tau kalo kak Noven gak akan berangkat sekolah sekarang, jadi gue nyuruh Moscar buat jemput lo. Daripada lo naik akutan umum, mending sama Moscar." Lanjut Nova dengan tersenyum lebar menampilkan giginya.
Dahi Noven berkerut. Kenapa hanya karena dirinya yang tidak akan berangkat pagi membuat Nova meminta Moscar kesini, bukankah masih ada Nova?
"Kan gue bisa berangkat sama lo, Va?"
Noven dapat merdengar jika Nova terkekeh pelan disana. "Soalnya gue ada janji buat berangkat sama Kelvin."
"Shit." Umpat Noven dalam hati karena dia merasa kecolongan dari makluk seperti Kelvin, sahabatnya.
Tapi dilain sisi, Noven juga tidak ingin membiarkan Maureen berangkat bersama dengan Moscar. Sebenarnya tidak masalah jika Maureen berangkat bersama Moscar mengingat mereka berdua adalah sepasang kekasih, kan?
Yang menjadi masalahnya adalah, ada apa dengan dirinya sekarang, kenapa hatinya tidak bisa membiarkan Maureen bersama dengan Moscar?
Akhirnya Noven memilih untuk menghampiri mereka bertiga, mengambil tindakan atas isi hatinya tanpa memikirkan otaknya yang menolak mentah-mentah apa yang akan dilakukannya kali ini. "Bareng gue!"
Ketiga orang itu menatap kehadiran Noven yang tiba-tiba dengan tatapan terkejut. Mereka juga menatap Noven dengan penuh tanda tanya.
"Katanya mau nanti aja ke sekolahnya?" Tanya Nova yang sedikit menahan senyumnya. "Kenapa sekarang berubah pikiran?" Tanyanya lagi sambil menatap lurus wajah Noven yang terlihat semakin datar.
"Gak jadi, buru!"
"Sana, Reen, milih mau sama Moscar atau kak Noven!" Ujar Nova kepada Maureen sambil terkekeh pelan.
"Lo juga!"
Nova menatap Noven dengan tatapan tidak percaya. Dia kira Noven hanya akan mengajak Maureen saja sehingga dirinya bisa bersama Kelvin. "Loh kok gue juga sih, kak? Gue, kan, mau sama Kelvin."
"Bilang ke dia, kalo mau deketin lo, dia harus hadepin gue dulu!" Ujarnya datar sebelum pergi meninggalkan mereka bertiga kearah garasi untuk mengambil mobilnya.
וווו×
Rasa-rasanya Maureen ingin tertawa keras melihat wajah kusut Nova sejak pagi tadi. Bagaimana tidak, sejak tadi Nova cemberut tidak ada habisnya bahkan dia mendumel-dumel tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]
Teen FictionRank #1 in bestfriend (13/03/2019) Rank # 1 in girlfriend (21/02/2019) Rank #1 ini wattpad2018 (30/11/2018) Rank #1 in persahabatan (18/01/2019) Rank #1 in backstreet (30/11/2018) Rank #1 in mine (30/11/2018) Rank #1 in your (30/11/2018) Rank #1 in...