Maureen berusaha berlari dengan cepat di koridor sekolah menuju kelasnya yang berada dilantai tiga.
Koridor-koridor juga sudah mulai sepi bahkan banyak kelas yang baru didatangi oleh guru mata pelajaran pertama. Bagaimana tidak, Maureen tiba di sekolah tepat saat bel masuk berbunyi.
Noven, lelaki itu tidak berangkat bersama dirinya dan alasannya masih sama seperti kemarin yaitu lebih memilih bersama kekasihnya itu.
Deru napas Maureen tidak teratur ketika dia sampai diambang pintu kelasnya yang ternyata kosong. Buru-buru Maureen meletakan tasnya diatas meja, dan mengambil sebuah seragam olahraga dari dalam tasnya.
Mata pelajaran pertama kelas Maureen memang olahraga, dan sepertinya yang lainnya tengah berganti seragam olahraga di toilet.
"Ini yang terakhir." Gerutu Maureen kepada dirinya sendiri dan berlari kembali untuk menuju toilet siswi yang berada di lantai tiga.
Mata Maureen sempat menatap kelas Noven yang memang dilaluinya, dan apa-apaan itu?
Maureen melihat dibalik jendela kelas, terlihat jika Noven dan kedua temannya tengah berganti pakaian olahraga. Mata Maureen tertutup rapat dan memilih berjalan menjauhi kelas itu saat dia tidak sengaja melihat perut sixpack nya Noven.
Tanpa sepengetahuan Maureen, ternyata Noven juga menyadari keberadaan Maureen dan dia tersenyum tipis melihat Maureen yang tergesa-gesa setelah melihatnya.
"Eh, Reen, gue kira lo gak masuk."
Maureen terlonjak, dan dia baru tersadar jika dia sudah berada di ambang pintu masuk toilet siswi.
"Iya, Va, gue masuk. Cuma hampir telat tadi." Jawab Maureen kepada Nova yan berdiri didepan Maureen.
Nova sempat berdecak kesal dan memutar kedua bola matanya setelah mendengar alasan Maureen baru tiba di sekolahan. "Gara-gara kembaran laknat gue itu pasti. Ya udah lo ganti baju aja, gue tunggu sini." Jawab Nova yang memang tahu jika kembarannya itu akan memilih berangkat bersama kekasihnya daripada bersama Maureen yang membuat Maureen hampir telat masuk sekolah.
Maureen sempat menggeser tubuhnya saat beberapa siswi satu kelasnya akan keluar dari toilet itu. "Ya udah, tungguin, ya!" Seru Maureen sambil melenggang masuk kesalah satu bilik toilet yang hanya diangguki oleh Nova.
וווו×
"Va, kenapa kelas Noven jadi ikut olahraga bareng kita?" Bisik Maureen saat kelasnya mulai berbaris untuk pemanasan.
Nova melirik kelas Noven yang sudah mulai pemanasan, setelahnya dia menatap Maureen yang berbaris di samping kanannya. "Pak Sam nanti mau pergi, jadi olahraganya digabung sekalian sekarang mumpung jam pertama kelasnya kak Noven kosong."
Pak Sam sendiri adalah guru olahraga yang khusus memegang pelajaran olahraga kelas dua belas.
Maureen mengangguk mengerti kemudian dia terfokus kepada Moscar didepan sana yang tengah memimpin pemanasan.
Setelah pemanasan, kedua kelas itu di gabungkan menjadi satu untuk mendengarkan arahan pak Sam mengenai olahraga hari ini.
"Hari ini kita akan mempelajari permainan bola besar yakni basket. Nanti ring kanan khusus untuk siswi berlatih sedangkan ring kiri untuk siswa. Siswa yang sudah mahir dalam permainan basket juga bapak harap bersedia melatih siswi yang memang peluang bisa bermain basket kurang, mengerti?"
"Mengerti pak." Sahut siswa siswi kedua kelas itu.
"Dan setelah itu gabungan dari satu kelas yakni siswa dan siswi akan bertanding dengan kelas yang satunya lagi untuk melihat seberapa kompak kalian, dan pembagian timnya terserah kepada kelas masing-masing yang terpenting harus ada siswinya." Jelas pak Sam kembali yang diangguki oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]
Teen FictionRank #1 in bestfriend (13/03/2019) Rank # 1 in girlfriend (21/02/2019) Rank #1 ini wattpad2018 (30/11/2018) Rank #1 in persahabatan (18/01/2019) Rank #1 in backstreet (30/11/2018) Rank #1 in mine (30/11/2018) Rank #1 in your (30/11/2018) Rank #1 in...