EXTRA PART 01

48.3K 1.5K 26
                                    

Aku tau, aku update nya lama banget kali ini 😥. Maaf yah karena banyak pertimbangan yang aku pikirin buat EXTRA PART-nya karena aku ingin yang spesial 😱, aku juga jarang banget buka wattpad selama liburan ini soalnya 😫.

Maaf yah, buat yang nungguin EXTRA PART-nya 🙏, tapi masih nungguin cerita ini kan?😊 Moga aja kalian gak hapus cerita ini dari readinglist kalian 😖

Happy reading dan jangan lupa vote dan coment-nya 😉. Tunggu juga EXTRA PART selanjutnya, yah 👍

Dan satu lagi, aku ucapin HAPPY NEW YEAR 2019 🎉🎊🎇🎆

Semoga di tahun ini Indonesia bisa bangkit dari bencana-bencana yang terjadi di tahun 2018, dan semoga kita semua bisa jadi orang yang tidak lupa bersyukur atas nikmat-Nya dan yang pasti bisa jadi lebih baik lagi 👼🙌. AMIN 😉

וווו×

Lima tahun kemudian

Kaki jenjang dengan bagian lutut sampai atas yang tertutup oleh sebuah dress yang terlihat simple namun begitu indah itu, kini tengah menuruni setiap undakan tangga dengan langkah santainya. Dibagian bahu kirinya juga sudah tersampir sebuah tas selempang yang berwarna senada dengan dress tersebut, yakni berwarna putih.

Setelah di undakan tangga terakhir, gadis itu menuju kearah meja makan. Didepan sana, tepatnya di meja makan yang letaknya tidak jauh dari dapur, terlihat beberapa orang yang sudah duduk ditempatnya masing-masing dengan pandangan yang terarah kepadanya.

"Pagi." Sapanya, kemudian berjalan menghampiri anggota keluarganya untuk mencium pipi mereka bergantian, dari mamah, papah, kakak, sampai kakak iparnya.

"Pagi juga, sayang." Jawab mereka serempak.

Gadis itu tersenyum manis dan memosisikan untuk duduk disalah satu kursi yang berhadapan dengan kakak lelakinya. "Si jagoan dimana?" Tanyanya kepada sang kakak ipar yang duduk di samping suaminya.

"Dia masih tidur, Reen. Semalam begadang terus." Jawab perempuan cantik yang kini menyandang sebagai kakak ipar Maureen.

Dia adalah Lena Merzhara Acksel, istri dari Gio. Pasangan tersebut menikah lima belas bulan yang lalu dan baru tiga bulan yang lalu dikaruniai anak lelaki yang tampan bernama Fanoza Nagio Acksel.

Gio, Lena, bersama putranya memang tengah menginap di kediaman Acksel, karena setelah mereka menikah, mereka memilih tinggal di mansion milik mereka sendiri.

Maureen tersenyum menanggapi ucapan kakak iparnya tersebut. "Kalian pasti capek kalo di mansion kalian, apa lagi gak ada babysister." Ucap Maureen yang mengingat jika kakak iparnya mengurus putranya hanya dengan kakaknya saja.

Alesha yang sejak tadi mendengar sambil mengoles roti dengan selai, kini ikut tersenyum sambil geleng-geleng kepala. "Itu udah pasti, lah, sayang. Cuma akan lebih bahagia kalo ngurus anak sendiri tanpa bantuan babysister." Timpa Alesha yang dibalas anggukan kepala oleh Lena.

"Kalo kita ngurus sendiri itu, jadi kita tau persis gimana tumbuh kembangnya." Ucap Lena yang kini menyerahkan roti yang telah dioles selai olehnya kepiring Gio. "Ini, rotinya!" Katanya.

"Makasih, sayang." Ucap Gio sambil tersenyum yang dibalas senyuman oleh Lena.

Gio kini menatap adik kesayangnya yang justru terlihat melamun setelah mendengar ucapan Lena tadi. "Dek." Panggilnya yang membuat Maureen lekas menatap kearahnya. "Besok kalo kamu udah nikah dan punya anak pasti ngerasainnya." Katanya sambil tersenyum lebar.

Maureen tersenyum masam mendengar ucapan kakaknya tersebut. "Nikah, terus punya anak? Niat buat dinikahin juga belum ada kayanya." Katanya dalam hati sambil mengoles selai ke rotinya sendiri.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang