Part 42• Cincin Pertunangan 2

44.9K 1.9K 6
                                    

Byurrr

Maureen meloncat kedalam kolam renang tanpa memperdulikan jika dirinya kini sudah menggunakan seragam sekolahnya bukan baju renangnya lagi, yang dia pikirkan kini hanyalah cincin pertunangannya. Cincin yang sangat berharga untuknya.

Kepala Maureen sempat menyembul kepermukaan disaat dia merasa kehabisan napas, dan setelahnya dia kembali menyelam sampai kedasar kolam renang yang memiliki dalam sampai 2 meter tersebut.

Air matanya meluruh disaat dia tidak menemukan kalung yang terdapat cincin pertunangannya itu. Dia berpikir apa yang akan dikatakan olehnya kepada keluarga dan terutama Noven jika cincin itu sampai tidak ketemu.

Maureen mengusap wajahnya kasar dengan tubuh yang memutar-mutar, mencoba mengingat kemana arah Laura melempar kalung tersebut.

"Dimana? Ya ampun, Gimana ini?" Maureen terus menatap kedasar kolam tersebut dengan harapan dia akan melihat keberadaan cincin pertunangannya.

"Maureen."

Maureen terkejut mendengar sebuah teriakan yang memanggil namanya. Ditatapnya sosok yang berdiri ditepi kolam renang ini. "Apa yang kamu lakukan?"

"Moscar, bantu aku. hikss!"

"Ada apa sebenarnya?"

Moscar tadi sempat bertemu dengan Laura di jalan yang menuju ke kolam renang ini ketika Moscar ingin menyusul Maureen. Dan Moscar menarik kesimpulan jika Maureen seperti ini karena Laura.

"Ci-cincin, Mos. Ci-cincin a-aku." Maureen berucap dengan isakan-isakan kecilnya. Dia takut jika dia kehilangan cincin pertunangannya dengan Noven.

Tanpa menunggu respon dari Moscar, Maureen kembali menyelam sampai kedasar kolam renang ini, takut-takut penglihatannya yang terhalang oleh air membuatnya tidak melihat keberadaan cincin miliknya.

Byurrr

Maureen tidak peduli sama sekali ketika dia mendengar suara seperti orang ikut menyebur bersamanya. Dia mementingkan keberadaan cincinnya yang entah kemana.

Dilain sisi, Moscar ikut menyeburkan dirinya untuk membantu Maureen. Meskipun Maureen tidak mengatakannya dengan jelas tapi Moscar tau jika Maureen tengah mencari cincin pertunangannya, karena Maureen tak pernah memakai cincin kecuali cincin pertunangannya.

Moscar terus mencari benda yang beberapa kali dia lihat tergantung dileher Maureen. Dia hapal bentuk cincin maupun kalungnya.

Dirinya menyelam sampai dasar ketika dia melihat sebuah benda yang ada didasar kolam ini. Diraihnya benda itu dengan tangan panjangnya, dan setelahnya Moscar menyembulkan kepalanya. "Maureen."

Moscar menatap Maureen yang masih saja berenang sampai ketengah-tengah kolam, tanpa memperdulikan panggilannya.

Tubuh Moscar bergerak untuk berenang kearah Maureen. Moscar tau jika Maureen kini tengah kalut. "Maureen." Moscar memanggil nama gadis itu lagi dengan tangan yang menarik lengan Maureen agar berhenti berenang kesegala arah.

"Mo-mos." Maureen berucap dengan wajah yang kini sudah menatap Moscar.

"Kamu tenang. Ini kalung kamu." Ucap Moscar dengan memperlihatkan kalung yang dia pegang.

Maureen tak perucap, dia segera mengambil alih kalung itu. Dia menghembuskan napasnya pelan dengan mata yang terpejam sedangkan tangannya menggenggam erat benda yang ada ditangannya setelah dia melihat jika kalung dan cincin itu benarlah miliknya.

וווו×

"Dimana baju Osis kamu?"

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang