Part 30• Berpaling?

57K 2.5K 8
                                    

Ini hanya perasaan Maureen atau bukan, jika sepanjang koridor ini banyak sekali yang menatapnya dengan berbagai ekpresi, ada yang seolah heran, tidak percaya, dan bahkan ada juga yang menatapnya dengan tatapan kebencian entah itu siswi angkatanya maupun adik kelasnya.

"Reen, ini perasaan gue aja atau emang bener kalo mereka liatin kita dari tadi?"

Maureen menganggukan kepalanya. Ternyata Nova yang berjalan bersamanya juga merasakan hal yang sama dengannya. "Gue juga ngrasa gitu dari tadi Va."

"Ayok Reen." Maureen tersentak kaget saat Nova tiba-tiba menariknya.

Ternyata Nova membawanya ke kerumunan siswa siswi yang ada dimading. Dahi Maureen berkerut, tumben sekali mading dikerumuni oleh banyak siswa seperti ini dan itu membuatnya penasaran sebenarnya apa yang tengah mereka lihat.

"Misi-misi, tolong permisi." Nova mencoba mencari celah untuk masuk ke kerumunan tersebut dengan Maureen yang masih dia genggam tangannya. "Tolong permisi sebentar." Ujar Nova yang tidak ingin menyerah untuk sampai didepan mading.

Maureen bernapas lega, setelah berdesak-desakan akhirnya mereka berhasil sampai dideoan mading begitupun dengan Nova.

Deg

Rasanya detak jantung Maureen terhenti seketika setelah melihat dua buah foto yang terpampang jelas dimading, disana ada foto dirinya disaat Moscar mengecup dahinya dan yang lebih mengejutkan ada fotonya disaat Noven memeluknya ditaman samping mansionnya malam itu.

Mata Maureen berpindah kebawah foto itu untuk membaca sebuah tulisan yang terpampang jelas disana.

Maureen Aurellia Acksel gadis yang terlihat polos namun ternyata dibalik kepolosannya itu tersimpan sosok lain yang sangat menjijihkan.

Di pesta ulang tahunnya kemarin, dia memperlihatkan sosok aslinya dengan kedua lelaki berbeda yang dia dekati.

Yang lebih mengejutkan jika dia berusaha mendekati seorang Noven yang pada nyatanya sudah memiliki kekasih, dan sebutan yang pantas untuk gadis sepertinya adalah pelakor dan jalang.

Mata Maureen memanas setelah membaca tulisan itu, bahkan sekarang bisik-bisik siswi yang ada didekatnya juga terdengar tengah membicarakannya.

Siapa yang melakukan hal seperti anak kecil ini?

Rasanya Maureen ingin marah semarah-marahnya Maureen saat marah, tapi kepada siapa dia melampiaskannya?

"Apa yang kalian bicarakan huh, sekarang bubar-bubar." Nova mengibas-kibaskan tangannya mencoba mengusir kerumunan yang tengah menatap Maureen dengan berbagai tatapan itu.

Maureen sendiri terus diam dengan tatapan yang tak lepas dari foto-foto itu.

"Gue bilang bubar ya bubar, apa kalian tuli huh?". Nova berteriak dengan nada marah membuat mereka bersorak tak terima namun tetap saja mereka memilih untuk pergi.

Maureen melihat jika ada sebuah tangan kekar yang tiba-tiba merobek semua foto dan tulisan yang menjadi objek tatapan Maureen itu.

"Kak Noven." Nova terlihat terkejut dan itu membuat Maureen menaikan pandangannya melihat sosok yang masih berdiri disampingnya.

Entah sejak kapan Noven berdiri disamping Maureen dengan tangan yang sibuk mencopot berita-berita itu. "Jangan didengerin." Noven berucap sangat lirih, namun masih bisa Maureen denger. "Gue akan cari pelakunya."

Tanpa berucap satu patah katapun, Maureen membalikan badannya dan memilih melenggang pergi dari sana.

"Maureen." Panggil Nova yang tidak Maureen respon sama sekali.   

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang