Part 29• Hadiah

52.1K 2.7K 24
                                    

Dengan membawa segelas minuman ditangan kanannya, Noven berjalan dengan santai kearah kedua sahabatnya yang sepertinya tengah menggoda dua orang gadis yang tengah berdiri diantara mereka.

"Emm." Noven berdehem sangat keras membuat Kelvin memutar tubuhnya menghadap kearah Noven, sedangkan Azril sudah menahan tawanya ketika melihat raut terkejut Kelvin.

Kelvin menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal itu. "Eh ada lo Nov."

"Masih berani deketik cewek lain?"

"Enggak gitu Nov, suer?" Ujar Kelvin takut-takut dengan membentuk jari telunjuk dan tengahnya menjadi huruf 'V'.

"Jangan percaya Nov."

Kelvin mendelik kearah Azril yang terkekeh pelan. Dia tidak mau jika karena ini Noven akan mencabut izinnya untuk mendekati Nova, dia tidak mau wajahnya yang waktu itu menjadi babak belur jadi percuma hanya karena ini.

Noven diam dengan mata tertuju kepada kedua gadis tadi dengan tajam, membuat mereka akhirnya memilih pergi karena tidak sanggup menghadapi tatapan maut dari seorang Noven.

"Eh Nov, lo udah ngucapin selamat ulang tahun buat Maureen dan lo kasih kado apa buat dia?"

Noven sempat meminum minumannya terlebih dahulu dan setelahnya dia menggelengkan kepalanya singkat.

"Lo kok gitu sih?"

"Gak usah nyanyi!" Tegas Kelvin kepada Azril dengan menjitak kepalanya. "Dia tunangan lo loh Nov, dan lo gak ngucapin sama sekali." Lanjut Kelvin dengan nada tidak percaya.

Noven tetap diam saja dengan sesekali meminum minumannya kembali tanpa ingin menjawab pertanyaan kedua sahabatnya itu.

"Eh liat-liat si Maureen noh sama Moscar." Noven dan Kelvin secara bersamaan menatap kearah apa yang Azril tatap saat ini.

Disana tak jauh dari Noven berdiri terlihat Moscar yang tengah memberikan sebuah kotak berukuran sedang kepada Maureen. Tanpa kedip Noven terus memperhatikan itu semua.

"Anjing." Kelvin dan Azril berucap secara bersamaan dengan terkejut disaat melihat Moscar mencium tepat dibagian dahi Maureen dengan penuh perasaan.

Kedua tangan Noven terkepal kuat, menahan gejolak amarah yang tiba-tiba menyerangnya. Dadanya naik turun melihat kejadian itu, dan Noven sadar ini adalah rasa cemburunya karena untuk pertama kalinya dia merasa sangat marah hanya karena hal kecil itu yang wajar dilakukan seorang kekasih kepada pasangannya.

"Bro lo cemburu lihat itu?" Kelvin bertanya pelan disaat dia menyadari perubahan raut wajah Noven yang memerah secara tiba-tiba.

Azril menepuk bahu Noven pelan disaat Noven terus menatap tajam kearah Maureen dan Moscar tanpa menjawab pertanyaan Kelvin. "Kalo lo cemburu itu berarti lo mencintai Maureen bukan Laura."

וווו×

Maureen berdiri disebelah meja yang sudah terdapat beberapa kue dan juga minuman, dirinya tengah berbincang dengan Nova yang sekarang sibuk makan kue yang tersedia disana.

"Lo laper apa gimana Va?"

"Gak tau gue, sekarang gue jadi hobi makan kaya gini."

Maureen terkekeh melihat Nova yang begitu lahap memakan kue yang ada ditangannya. "Awas nanti gendut takutnya nanti Kelvin berpaling dari elo."

"Ishh, lo buat gue gak selera makan lagi gara-gara omongan lo itu." Nova berdecak kesal dengan meletakan sebuah kue yang baru saja dia ambil.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang