Part 60• Masih Sembunyi-Sembunyi

32.1K 1.4K 7
                                    

Maureen pernah mendengar kalimat 'usaha tidak pernah menghianati hasil', jadi biarkan kini Maureen berharap jika usahanya kali ini bukan akan berakhir mengecewakan, namun sebaliknya.

Maureen tidak tahu ini salah atau tidak, setelah dirinya dan Noven sama-sama berusaha melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak boleh dilakukannya untuk sementara waktu oleh kedua pihak keluarga mereka, yakni saling berdekatan. Tapi, mereka adalah anak-anak muda yang memang biasa bersikap egois dan belum bisa menyikapi masalah dengan pikiran dan tindakan dewasa, sehingga mereka memilih cara 'diam-diam' untuk hubungan mereka.

Ditempat Maureen berada sekarang sudah dipenuhi oleh teman-teman sekelasnya. Setiap rak-rak buku juga sudah berdiri beberapa siswa, karena mereka semua tengah sibuk mencari buku untuk bahan mengerjakan tugas bahasa Indonesia.

Mereka semua nampak serius dengan apa yang tengah mereka lakukan, hal ini berbanding terbalik dengan Maureen yang terus digiring oleh Nova entah menuju kemana. Disini Gio tidak ada, lelaki itu memilih menunggu Maureen didepan perpustakaan.

"Va,kita mau kemana sebenarnya, sih?" Keluh Maureen.

Moscar yang berjalan dibelakang mereka juga sempat berdecak kesal. Dia tidak tahu di otak Nova itu terdapat rencana apa, namun yang pastinya dia sangat penasaran dan juga ingin membantu kedua gadis itu jika mengalami kesusahan dengan rencana Nova kali ini. Oleh karena itu, Moscar memilih mengikuti kedua gadis ini saja daripada mengerjakan tugasnya.

Nova sendiri sama sekali tidak memusingkan keluhan Maureen. Gadis itu hanya terus berjalan memberi arahan kepada kedua sahabatnya.

"Ini!" Seru Nova yang tiba-tiba menghentikan langkahnya dan kedua telapak tangan gadis itu juga terbuka dengan mengarahkannya pada sebuah pintu kayu berwarna hitam yang ada diujung perpustakaan ini.

Maureen dan Moscar saling tatap satu sama lain. Mereka tidak mengerti akan maksud Nova mengenai pintu itu.

"Lo sakit, Va? Itu cuma pintu." Kesal Moscar dengan mengatur suaranya agar tidak banyak yang mendengar percakapan mereka.

Nova mendengus kesal dengan menurunkan kedua tangannya dari udara. "Siapa bilang itu makanan?" Tanya Nova ikut-ikutan kesal. "Kalian lupa perpustakaan ini ada di bagian mana di sekolah ini?" Lanjutnya lagi dengan menatap Maureen serta Moscar secara bergantian.

"Bagian paling belakang di sekolah ini."

"Nah, pinter." Nova menjentikkan jarinya dengan tersenyum kearah Maureen. "Gak kaya Moscar, lemot." Sindir Nova yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Moscar.

Maureen dan Moscar enggan untuk berkomentar lagi. Sepertinya mereka masih belum mengerti dengan rencana Nova. Nova yang menyadari itu semua mendengus dengan kedua bola matanya yang memutar malas. "Jadi gini, ini pintu terhubung langsung sama samping sekolah yang gak jauh dari belakang sekolah. Jadi, Maureen bisa lewat sini untuk menemui kak Noven." Jelasnya.

"Gimana lo tau, gue kira ini pintu nganggur yang selalu dikunci." Jawab Moscar dengan bersandar pada dinding dibelakangnya.

Maureen mengangguk membenarkan ucapan Moscar. Selama ini dia juga berpendapat sama dengan Moscar karena Maureen tidak pernah melihat seseorang melewati pintu itu.

"Jelas tau, lah." Bangga Nova.

"Tapi pintu ini dikunci." Ucap Maureen yang baru saja mencoba membuka pintu tersebut.

Senyum Nova semakin melebar. Gadis itu kini sibuk merogoh saku seragam sekolahnya. "Tada, kunci ajaib ada." Ujar Nova dengan memperlihatkan satu buah kunci kedepan wajah Maureen.

"Gimana_"

"Jangan meremehkan Nova Nilandra Ballar."

Belum selesai Maureen menyelesaikan ucapannya, namun gadis pemegang kunci itu segera memotongnya dengan menampakan senyum terbaiknya.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang