"Kenapa murung gini?"
Maureen menegakan kepalanya yang sejak tadi tenggelam diatas permukaan mejanya. Ditatapnya lelaki yang sudah berdiri tepat disampingnya itu.
"Gak papa." Jawab Maureen dengan kembali menenggelamkan wajahnya dilipatkan tangannya.
Alis Moscar terangkat sebelah. Tidak biasanya Maureen terlihat murung apalagi dijam istirahat seperti ini. Akhirnya mata Moscar mengarah kepada Nova yang duduk disebelah Maureen. Lewat tatapannya. Moscar seolah bertanya kepada Nova, sebenarnya ada apa dengan Maureen.
Nova yang tahu maksud dari tatapan Moscar, langsung saja berceletuk apa adanya. "Hubungannya lagi ada masalah dari keluarganya dan juga keluarga gue."
Maureen berdecak kesal dan segera menatap Nova dengan tatapan kesalnya. Maureen kesal karena Nova kembali mengingatkan akan masalah yang tengah dihadapinya, padahal Maureen ingin melupakan masalah itu walau hanya sesaat.
Nova sendiri yang mendapat tatapan tersebut segera memundurkan wajahnya. "Kenapa liatin gue gitu banget?" Tanyanya dengan dahi berkerut. "Kayanya lo ketularan kembaran gue deh, kalo natap jadi tajam gini." Ujarnya dengan mata menyipit dan tatapan yang sedikit menggoda Maureen.
Maureen kembali berdecak. "Mood gue jadi tambah ancur kan, kalo bahas masalah ini." Maureen bangkit dari duduknya dan segera menggeser tubuh Moscar yang menghalangi jalannya. "Awas, ah. Aku mau ke kantin aja!" Ujarnya.
Moscar geleng-geleng kepala melihat tingkah Maureen. Beberapa detik setelahnya, Mocar menatap Nova untuk meminta penjelasan yang lebih.
Bukannya menjawab, Nova justru mengisyaratkan agar segera menyusul Maureen dan gadis itu berucap tanpa suara jika mau membahas masalah ini lebih baik nanti saja.
Moscar menghela napasnya, namun dia juga akhirnya membuntuti langkah kedua gadis didepannya.
Maureen sendiri yang melangkah paling depan, terus saja menggerutu tidak jelas. Dihembuskannya napasnya pelan setelah dia mengingat semuanya.
Lagi-lagi dia menghembuskan napasnya kasar setelah teringat akan Laura. Laura yang membongkar semuanya sebelum dirinya dan juga Noven. Maureen berpikir, akankah keluarganya sama kecewanya jika tahu masalah ini dari Maureen dan Noven sendiri? Dan segitu bencikah Laura kepadanya sampai harus melakukan berbagai cara untuk menghancurkan hubungannya dengan Noven?
Ting
Maureen merogoh saku seragamnya setelah dia merasakan ada sebuah chat yang masuk kedalam ponselnya.
Ray :
Bisa bantu gue ketemu sama Laura? Gue udah beberapa kali ke sekolah kalian, tapi tetep gak ketemu sama dia.Maureen :
Gue akan cobaDengan cepat, Maureen membalas chat dari Ray. Setelahnya dia kembali memasukan ponselnya kedalam saku seragam yang dikenakannya.
Bugh
"Ehh." Maureen terpekik kaget saat dirinya hendak berbelok dipersimpangan koridor, tapi dirinya justru menabrak sesuatu.
Mata Maureen melebar seketika dengan menunjuk seseorang yang baru saja bertabrakan dengannya. "Loh, kak Gio?" Ucapnya dengan nada terkejut.
Moscar dan Nova juga ikut menghentikan langkahnya disampingi Maureen. Mereka juga sama terkejutnya dengan Maureen setelah melihat kehadiran Gio disini.
Gio bersedekah dada dengan tersenyum miring. Kali ini tatapan siswa siswi yang hilir mudik melewati mereka juga menjadi menatap mereka dengan tatapan aneh. Mungkin siswa siswi itu berpikir untuk apa lelaki yang bukan siswa sekolah ini tiba-tiba ada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]
Teen FictionRank #1 in bestfriend (13/03/2019) Rank # 1 in girlfriend (21/02/2019) Rank #1 ini wattpad2018 (30/11/2018) Rank #1 in persahabatan (18/01/2019) Rank #1 in backstreet (30/11/2018) Rank #1 in mine (30/11/2018) Rank #1 in your (30/11/2018) Rank #1 in...