Maureen sempat bergidik ngeri disaat matanya menatap kesekelilingnya. Tangan gadis itu juga segera menarik jaket yang dikenakan oleh Gio yang sejak tadi berjalan disampingnya, membuat Gio menatap kearah Maureen dengan tatapan bertanya.
"Pulang aja yuk, kak! Sumpah tempatnya gak banget." Gerutu Maureen masih bergidig ngeri.
Tempat ini bukannya kotor atau apa, tapi pemandangannya itu yang mengotori penglihatan Maureen. Di tempat itu banyak sepasang manusia yang sedang berciuman bahkan ada yang lebih dari itu. Dan jelas hal ini membuat Maureen merasa sangat risih.
"Kak, temen kakak gak tau tempat bagus apa, yah?" Maureen terus menggerutu kesal.
Teman Gio malam ini sedang mengadakan pesta ulang tahun di sebuah club malam, dan sayangnya Gio mengajak Maureen karena merasa tidak ada seorang gadis yang ingin diajaknya. Maureen sempat menolak mentah-mentah tapi Gio terus memaksa dirinya, sedangkan keluarga mereka tidak ada yang tau sama sekali masalah ini.
"Tenang aja, dek, acaranya di atas! Temen kakak udah boking tempat itu dan dijamin gak ada yang kaya itu." Tunjuk Gio kepada dua orang yang sedang berciuman menggunakan dagunya.
Mata Maureen memutar malas mendengar ucapan Gio yang tetap tidak bisa menghilangkan rasa risih Maureen saat menginjakan kakinya semakin dalam ditempat ini. Untung saja dia mengabari Moscar untuk datang kesini, setidaknya dia akan memiliki teman jika kakaknya itu sibuk dengan teman-temannya.
Mereka terus berjalan melewati beberapa orang yang sedang menari-nari tidak jelas dengan diiringi musik dari DJ yang entah siapa, Maureen tak peduli.
"Reen." Diantara kebisingan tempat ini, Maureen mendengar namanya dipanggil, membuat dia dan Gio menatap kebelakang mereka secara bersamaan.
Moscar, lelaki itu berlari sampai menubruk sebagian orang disekitarnya agar bisa sampai ditempat Maureen yang saat ini berdiri menatapnya.
"Kamu ngapain coba ketempat kaya gini?" Tanya Moscar bingung kearah Maureen setelah dia berdiri didepan gadis itu.
Maureen berdecak, dia menatap Gio dengan kesal sedangkan yang ditatap hanya senyum-senyum. "Kakak yang nyebelin ini yang ngajak aku."
"Kamu gak kasian sama kakak kalo kesini sendirian?"
"Gak." Jawab Maureen datar sambil melipat tangannya didada.
Gio menertawakan tingkah Maureen ini, membuat Maureen memanyunkan bibirnya karena tambah merasa kesal.
"Udah lah, kakak ke atas dulu." Ucap Gio dan langsung melenggang pergi meninggalkan Maureen dengan Moscar.
"Itu tuh, bukan abang gue. Udah ditemenin, sekarang tinggal ninggalin. Dasar."
Moscar tertawa dengan tangan yang mengacak rambut Maureen karena gemas. Moscar dengan Gio memang sudah dekat, Gio tau lelaki itu adalah sahabat baik adiknya dan dia percaya bahwa Gio adalah lelaki yang baik-baik sehingga dia tidak mempermasalahkan kedekatan mereka meskipun sekarang Maureen berstatus sebagai tunangan orang lain.
"Ya udah,kita nyusul kakak kamu aja."
Maureen mengangguk, mereka berjalan bersama dengan tangan yang berkaitan. Jujur saja setelah Moscar tahu jika Maureen berada ditempat seperti ini, Moscar merasa cemas karena bagaimanapun disini adalah tempatnya orang-orang yang tidak punya malu dan Moscar tentu mengkhawatirkan Maureen.
Bruggg...
Bahu Maureen tersenggol seseorang yang berlari dari arah yang berbeda, membuat tubuh Maureen memutar seratus delapan puluh derajat.
Moscar yang ada disampingnya terkejut dan segera memegang kedua bahu Maureen agar Maureen tidak sampai terjatuh.
Maureen menatap orang yang menabarknya tadi yang ternyata sudah jauh keberadaannya tanpa mengucap maaf atau apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]
Teen FictionRank #1 in bestfriend (13/03/2019) Rank # 1 in girlfriend (21/02/2019) Rank #1 ini wattpad2018 (30/11/2018) Rank #1 in persahabatan (18/01/2019) Rank #1 in backstreet (30/11/2018) Rank #1 in mine (30/11/2018) Rank #1 in your (30/11/2018) Rank #1 in...