Part 07• Sulit di Gapai ✔

54.2K 3K 11
                                    

Sorry for typo and happy reading... 🙏

Diharapkan Vote dan komennya yah ...

וווו×

Maureen berjalan sendirian di trotoar karena dia meninggalkan Noven begitu saja dengan kekasihnya itu, padahal Noven yang membawa mobil bukan dirinya. Jika mau, Maureen bisa saja menghentikan salah satu taxi, mengingat jarak rumah dengan cafe tadi cukup jauh. Tapi dirinya tidak mau melakukan itu.

Suasana malam ini ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang tak lain halnya dengan para pejalan kaki, tapi itu semua tak dirasakan oleh Maureen karena yang dirasakan gadis itu hanyalah sendiri dan sepi.

Angin malam juga berhembus menerpa apa saja yang dilaluinya. Entah kenapa Maureen meraaa jika malam ini begitu dingin dari biasanya membuat Maureen memeluk dirinya sendiri mengingat dirinya hanya menggunakan dress selutut berlengan pendek.

Ditatapnya bulan dan beberapa bintang yang bertebaran di langit sana. Maureen mengakui, jika malam ini langit terlihat begitu indah.

Maureen tersenyum getir disaat kejadian itu terlintas dikepalanya. "Bintangnya bener-bener indah," ucap Maureen lirih, kemudian ia menundukan kepalanya.

Hembusan napasnya terdengar kasar dan kepalanya kembali mendongak menatap langit malam. "Tapi bintang juga sulit banget buat gue gapai," lanjutnya.

Langkah Maureen terhenti. Gadis itu memilih untuk duduk di kursi panjang yang ada didekat taman.

"Bintangnya udah kaya Noven?" Maureen tersenyum paksa.

"Karena Noven sama indahnya, tapi dia juga sulit buat gue gapai," tanpa terasa setetes air mata Maureen terjatuh, namun dengan cepat ia menghapusnya secara kasar.

"Aapa gue bisa menggapai Noven suatu sasaat nanti?"

Maureen terus meracau sendiri, tidak peduli jika ada orang yang menatapnya bingung.

Beberapa waktu bahkan sampai satu jam lamanya mungkin, Maureen terus duduk diam disini. Disaat matanya melihat kearah langit, ternyata sekarang langit ditutupi oleh awan hitam pekat. Bulan, dan bintang tidak lagi terlihat dengan jelas. Sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.

Maureen bangkit berdiri dan berjalan lagi dengan heels yang tidak terlalu tinggi itu ia lepas karena jujur, Maureen tidak terbiasa memakai heels seperti itu yang membuat kakinya sakit.

Tiba-tiba Maureen merasakan ada sesuatu yang jatuh diatas kepalanya. Maureen juga melihat beberapa orang mulai berlari. Saat Maureen kembali menatap langit, dan ternyata awan gelap tadi mulai menurunkan hujan.

"Ternyata hujan," gumam Maureen dengan salah satu tangannya menengadah. "Lihat, apa langit juga rasain kesedihan yang gue rasain?" tanya Maureen kepada dirinya sendiri sambil tersenyum getir.

וווו×

Pintu utama terbuka, menampakan seorang gadis yang dalam keadaan basah kuyup. Maureen, gadis itu berjalan masuk kedalam mansion tanpa semangat. Ia terlihat sangat lesu.

Sesampainya di ruang keluarga, Maureen menemukan keluarganya yang sedang duduk-duduk sambil mengobrol.

Maureen memberi salam dengan suara lirih tapi berhasil mereka dengar. Buktinya mereka semua langsung menjawab sambil menatap kearah Maureen.

Ekspresi bahagia mereka karena Maureen sudah pulang , langsung berubah menjadi ekspresi panik karena melihat keadaan Maureen sekarang. Alesha, Farhan, dan Gio langsung menghampiri Maureen dengan tergesa-gesa.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang