Part 39• Awal Kebahagiaan

56.7K 2.4K 13
                                    

Vommetnya 😌

Sorry for typo 🙏...

וווו×


Didalam ruangan ini terasa pengap ketika keempat orang tengah duduk terpisah dibeberapa sofa yang memang tersedia di ruangan ini. Sejak tadi tidak ada yang memulai pembicaraan, yang ada hanya keheningan yang menjalar diiringi tatapan tajam dari seorang pria yang duduk di sofa single.

"Ada yang bisa jelaskan ke ayah?" Pria itu yang tak lain adalah Erlandra menatap tajam kearah ketiga remaja yang ada dihadapannya ini.

Maureen menundukan kepalanya, dia tidak tau harus melakukan apa kali ini, bahkan sekedar berucap saja lidahnya kelu.

"Kenapa diam. Ayah tanya, bagaimana Laura ada di sekolah ini?" Erlandra bertanya lagi dengan suara tegasnya.

Ini semua berawal dari Erlandra yang diminta oleh putranya, Noven untuk mengadakan sebuah rapat dirinya dengan guru sekolah ini. Sebenarnya tanpa Noven minta, itulah tujuan Erlandra datang ke sekolah ini.

Sebelum rapat itu selesai, Erlandra sengaja menuju ke aula yang akan menjadi tempat dikumpulkannya seluruh siswa oleh Noven. Awalnya Erlandra tidak terlalu jauh mengetahui niat Noven sebenarnya karena Noven hanya mengatakan ingin mengungkap sesuatu yang menyangkut masalah Maureen waktu itu jadi tanpa pikir panjang Erlandra mengizinkannya karena apapun masalah Maureen akan menjadi masalahnya jugakan?

Betapa terkejutnya Erlandra ketika melihat diantara beberapa anak yang ada diatas panggung itu, yang terlihat tengah beradu mulut terlihat sosok Laura,yang termasuk salah satu masalalu kelam Noven.

Noven yang mendengar pertanyaan Erlandra itu segera menatap Erlandra dengan raut wajah biasa saja seolah ini bukanlah masalah yang besar. Sebelumnya dia memang sudah mengetahui resiko dari tindakannya itu, jadi dia sudah menyiapkan mental sebelum berhadapan dengan Erlandra, dia siap-siap jika kena bogeman dari ayahnya itu.

"Dia jadi siswi disini yah. Dia juga yang udah nyebar gosip yang gak-gak tentang Maureen."

"Gosip yang waktu itu?"

Noven menganggukan kepalanya. Erlandra memang sudah tau akan kabar itu ketika dia dengan istrinya menjenguk korban pukul dari Noven waktu itu, dan sebelumnya Nova juga telah menceritakan kabar yang tidak enak itu.

Waktu itu Erlandra sudah ingin bertindak atas kejadian itu, tapi Noven sendiri yang memintanya agar diam saja sementara Noven yang akan mencari tau masalah itu sendiri.

"Dan sekarang ayah tanya, kenapa Laura bisa sekolah disini?"

Ketiga remaja yang terdiri dari Noven, Nova, dan Maureen hanya saling tatap satu sama lain tanpa ada yang menjawabnya.

"Kenapa diam?"

"Noven, apa kamu menjalin hubungan lagi dengan gadis itu?" Lanjut Erlandra dengan menatap tajam kearah Noven.

"Ayah_"

Noven mengisyaratkan kepada Nova yang berseru itu untuk diam. Di telah melakukan kesalahan sejak awal, jadi biarkan Noven sendiri yang menerima akibatnya setelah Erlandra tau yang sebenarnya.

"Yah, sebenarnya_"

"Laura tiba-tiba pindah kesini om. Noven gak tau akan masalah itu, dan Noven tidak menjalin hubungan lagi dengan gadis itu kok om."

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang