Part 67• Tanpa Sembunyi Lagi

35.8K 1.4K 4
                                    

Disaat percaya pada diri sendiri, dan disaat percaya akan perasaan yang dimiliki, pada dasarnya itu menjadi kekuatan tersendiri untuk melewati setiap rintangan yang datang didalam suatu hubungan. Kini, Noven dan Maureen membuktikannya.

Mereka tidak pernah meragukan perasaan yang mereka miliki, namun mereka selalu berusaha memperjuangkan perasaan yang singgah di hati mereka tanpa peduli dengan resiko yang mungkin akan mereka hadapi. Mereka selalu percaya jika semuanya akan berlalu, dan mereka juga selalu berharap bahwa semua akan baik-baik saja. Karena mereka tahu jika berharap tidak akan merubah segalanya, maka mereka juga tidak hanya berharap tapi mereka juga berusaha mewujudkan harapan-harapan tersebut.

Dan ini lah hasilnya, dibawah langit yang sama dengan cahaya mentari pagi yang mulai terasa menembus kulit, Maureen dan Noven akhirnya bersama kembali tanpa sembunyi-sembunyi.

Diatas motor yang sama ini, mereka tengah menempuh jarak untuk menuju sekolahnya. Setelah sekian lama, mungkin ini menjadi awal Noven dan Maureen melanjutkan kisah cintanya tanpa sembunyi-sembunyi. Hal ini tentu membuat Maureen sangat bahagia.

Noven yang sejak tadi fokus kepada jalan yang dilewatinya, kini mulai menatap Maureen lewat kaca spion motornya karena sejak tadi Maureen nampak diam saja.

Dibalik helm full face nya, Noven menarik kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyum tipis. "Kenapa senyum-senyum?" Noven bertanya kepada Maureen setelah dia membuka kaca helmnya. Dia tadi memang melihat Maureen yang tersenyum bahagia.

Maureen mencondongkan kepalanya untuk menatap Noven dari samping. "Kenapa emangnya?" Gadis itu bertanya dengan tangan kanannya yang sempat memukul pelan perut Noven. Sejak tadi kedua tangan Maureen memang melingkar sempurna di perut lelaki itu. "Kamu lebih suka liat aku yang nangis kaya kemarin?" Tanyanya dengan suara sedikit keras agar mengalahkan suara bising kendaraan lain.

Noven menggeleng singkat sambil tersenyum kembali. "Gak, lah." Katanya sambil melirik sekilas kepada Maureen. "Kamu yang nangis, aku yang jadi khawatir terus." Lanjutnya dengan jujur.

"Segitunya, yah?"

"Menurut kamu?"

Maureen mencibir pelan sambil kembali memukul pelan perut Noven. "Aku kan tanya, kenapa tanya balik ?"  Ujarnya.

Noven terkekeh dengan tangan kirinya yang melepas stang motor ninja hitamnya. Tangan tersebut mencoba bergerak meraih lengan Maureen dan ikut memeluknya. "Aku gak suka liat kamu nangis." Katanya yang membuat Maureen tersenyum lagi.  

Kebahagiaan mereka kali ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mereka sangat bahagia dengan berakhirnya masalah yang menimpa hubungan mereka. Meskipun masih sedikit kesal atas penipuan yang dilakukan oleh keluarga mereka, namun mereka juga bersyukur karena apa yang diharapkan oleh mereka mengenai hubungan ini akhirnya terwujud juga.

וווו×

"Ini, nih yang udah bahagia lagi."

Azril yang masih duduk di motor ninjanya tersebut kini berucap dengan nada menggoda setelah melihat motor Noven yang terparkir disamping motornya.

"Iya, nih. Wajahnya udah berseri-seri aja." Kelvin ikut menggoda Noven yang masih duduk di motornya dengan tangan lelaki itu yang sibuk melepaskan helm yang tadi digunakan oleh Maureen.

Seperti tidak ada suara apapun, Noven bersikap acuh mendengar godaan dari kedua sahabatnya itu. Sementara disisi lain, Maureen nampak tersenyum saja sebagai tanggapannya atas godaan tersebut.

Nova yang berdiri disamping Kelvin juga nampak tersenyum melihat pasangan tersebut. Gadis itu tadi memang berangkat bersama dengan Kelvin dan dia sengaja menunggu Noven dan Maureen di parkiran sekolah. "Udah lama, loh, kalian gak berangkat bareng gini. Gue jadi seneng liatnya." Imbuh Nova sambil mencolek lengan Noven yang tengah merapikan rambutnya.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang