Part 33• Friendzone

57.2K 2.3K 26
                                    

Drreettt... Drreettt... Drreettt...

Noven melirik sebuah ponsel yang berada dimeja. Ponsel itu sudah bergetar sejak tadi, namun Noven tidak menyentuh benda pipih itu sedikitpun.

Dreett... Drreett... Drreett...

Noven berdecak kesal mendengar dering ponsel itu terus menerus, membuat sendok yang tadi dia pegang kini dia letakan dimangkok yang ada dihadapannya.

Noven meraih ponsel yang bukan miliknya itu, itu adalah milik Laura yang sengaja ditinggalkan saat dia pergi ke toilet.

Noven mempunyai alasan tersendiri kenapa dia masih  bersama dengan Laura, karena hari ini adalah jari terakhirnya bersama Laura, dia sudah membulatkan tekad untuk mengatakan putus kepada gadis itu hari ini juga.

Dahi Noven berkerut melihat wallpaper  yang terpasang diponsel itu. Itu adalah foto dirinya yang diambil secara diam-diam.

Tak memikirkan itu lagi, dia segera mengecek pemberitahuan apa sebenarnya yang masuk sampai ponsel itu berbunyi terus-menerus. Ternyata yang masuk diponsel itu hanyalah chat-chat dari grup yang gadis itu ikuti dan ada beberapa pemberitahuan dari media sosial yang lainnya.

Setelah melihat pemberitahuan itu, tangan Noven bergerak untuk mencari gallery diponsel tersebut, dan ketemu. Tanpa babibu lagi Noven segera membukanya untuk mencari tau apakah ada fotonya lagi yang diambil secara diam-diam.

"Ternyata isinya ginian." Noven bergumam dengan senyum miringnya, disaat dia melihat banyak foto Laura dengan pria lain bahkan ada foto ketika gadis itu tengah berciuman.

Noven selama ini memang tidak pernah menyentuh ponsel gadis itu karena bagi Noven ponsel adalah salah satu privasi, dan lihat ternyata Noven salah melakukam hal seperti itu.

"Maureen."

Noven kembali bergumam ketika mendapati foto Maureen bersama dirinya ada juga Maureen yang bersama dengan Moscar, dan foto itu adalah foto yang sama dengan yang dipasang dimading waktu itu.

וווו×

Maureen memejamkan matanya, menikmati hembusan angin di taman belakang sekolahnya ditemani oleh seorang lelaki yang berperan penting dalam hidupnya.

Maureen bersyukur, sekarang sudah teramat jarang ada anak lain yang mencemoohnya karena berita di mading itu, itu terjadi semenjak sekolahnya heboh dengan pemukulan siswa yang dilakukan oleh Noven karena siswa itu mengatai Maureen.

Maureen tidak tau dibelakangnya masih ada atau tidak yang membicarakannya, tapi yang penting sekarang Maureen tidak mendengarkan gunjingan mereka secara langsung.

"Reen."

Maureen bergumam, menjawab panggilan seorang lelaki disampingnya ini.

"Lihat aku Reen!"

Maureen membuka matanya perlahan, dan setelahnya dia memosisikan tubuhnya untuk menatap lelaki itu. "Nih udah dilihat kamunya Mos." Kekeh Maureen yang membuat Moscar berdecak.

"Bukan itu Reen?"

"Lalu?"

"Kemarin kamu gimana, apa Noven nyakitin kamu?"

Mata Maureen menyipit karena Moscar mengalihkan pembicaraan mereka, namun Maureen tetap memilih menjawabnya. "Enggak juga."

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang