Part 37• Rayyen Hermawan

52.3K 2.4K 6
                                    

Noven yang tengah duduk disalah satu sofa tersenyum lebar melihat seorang gadis yang kini berjalan menghampirinya dan juga kedua sahabatnya yang berada disampingnya.

"Nov, lo yakin?"

Noven tidak menatap Kelvin yang berbisik itu sama sekali, dia hanya menganggukan kepalanya yakin.

"Gue takutnya lo khilaf Nov, lihat aja noh penampilannya. Gimana nanti kalo dia_" Azril tidak melanjutkan perkataannya ketika mata elang milik Noven menatapnya begitu tajam.

Noven menatap kedepannya kembali ketika Azril sudah terdiam. Ditatapnya gadis itu dari bawah sampai atas, dan benar kata Azril, gadis itu memang memakai pakaian yang kurang bahan dengan memperlihatkan sebagain pahanya dan juga punggungnya, tapi Noven tak akan terpengaruh oleh itu semua.

Gadis itu tersenyum manis ketika baru saja sampai didepan Noven. Kelvin yang tau diripun pindah duduk menjadi disofa lainnya yang berhadapan dengan sofa yang diduduki Noven dan Azril agar gadis itu bisa duduk didekat Noven.

"Sayang, tumben kamu gak ngeDJ malam ini?" Ujar gadis itu dengan menggelanjut manja dilengan Noven.

"Lagi gak pengin aja." Jawab Noven seadanya setelah memutar kedua bola matanya malas.

Mereka malam ini memang berada disalah satu club malam yang sering mereka kunjungi terutama oleh Noven yang sekedar ngeDJ disini.

Noven melirik Kelvin dan Azril, dan dia memerintah keduanya lewat tatapan matanya. Kelvin yang mengetahui arti tatapan tersebut segera bangkit diikuti oleh Azril. "Gue ambil minuman dulu kalo gitu buat kita. Lo berdua mau minuman jenis apa?"

Noven melirik sekilas Laura disampingnya. "Samain sama lo berdua."

Kelvin mengangguk singkat dan pada akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan Noven dan Laura.

"Kamu gak berniat mabuk kan?"

Noven tersenyum kearah Laura yang masih menggelanjut manja dilengannya. "Kita lihat aja nanti." Ujarnya dengan terus tersenyum.

Setelah sekian menit mereka berdua hanya berbincang seadanya saja, sampai Azril dan Kelvin datang diikuti oleh seorang pelayan lelaki disini.

"Tuh udah kita pesenin." Ujar Azril dengan menghempaskan dirinya untuk duduk kembali disofa yang berhadapan dengan sofa yang diduduki Noven.

Pelayan itu menyerahkan gelas-gelas yang sudah terisi kepada mereka secara bergantiaan dan dia juga meletakan dua buah botol berbeda dengan merek terkenal dimeja mereka.

Kelvin masih berdiri memperhatikan pelayan itu sejak tadi. Setelah dirasa tidak ada kesalahan, Kelvin bernapas lega sekarang dan dia ikut duduk disamping Azril.

Pelayan itu sudah pergi setelah melakukan tugasnya, dan kini mereka mulai mengambil gelas-gelas itu.

"Mau bersula?" Noven bertanya dengan menatap mereka bergantian dan juga mengangkat gelasnya.

Mereka juga ikut mengangkat gelas mereka masing-masing begitupun dengan Laura.

Ting

"Bersula." Ujar mereka bersamaan dengan diiringi suara dentingan gelas yang saling menyentuh.

Tatapan Noven tak pernah lepas dari Laura saat dirinya meminum minuman tersebut. Melihat dengan senyum kecil ketika Laura menenggak minuman itu.

Noven dapat merasakan jika Laura terkejut, namun akhirnya dia terus meminum minuman itu sampai tandas.

"Bukankah ini_"

"Kenapa? Aku juga meminum yang sama denganmu." Potong Noven cepat.

"Terus botol yang itu kenapa disini kalau kita aja minumnya yang satunya?" Tanya Laura dengan menunjuk sebuah botol dengan dagunya.

DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang