Senyum bahagia Laura terbit seketika setelah dia melihat Maureen yang berjalan dibawah sana dengan seorang lelaki tampan yang memakai jaket berwarna hitam dengan celana jeans putih. Lelaki itu tentu bukan Noven, melainkan adalah Gio.
Kedua siku Laura masih bertumpun ditembok pembatas yang ada dikoridor lantai tiga tanpa ingin melunturkan senyumnya maupun mengalihkan tatapannya. Dia senang, karena hubungan Noven dan Maureen pasti tengah bermasalah setelah apa yang dilakukan Laura kemarin.
Flashback on
"Permisi, om." Laura menyapa dua pria paruh baya dan satu lelaki dewasa yang sepertinya tengah terlibat kedalam suatu pembicaraan.
Senyum Laura melebar disaat melihat raut terkejut dari ketiga orang dihadapannya. "Saya boleh gabung disini sebentar gak, om Erlandra?" Tanyanya kepada Erlandra dengan sopan.
Tidak membutuhkan jawaban sama sekali karena Laura segera duduk disatu kursi yang masih kosong, tepatnya disamping lelaki dewasa yang tidak melepaskan tatapannya dari Laura.
"Kamu, kamu temen SMP nya Maureen kan?"
Laura menatap kearah Gio yang tadi bertanya. "Hay kak, masih ingat aku ternyata. Kakak apa kabar, dan om?" Tanyanya bergantian kepada Gio dan juga Farhan.
"Kami baik. Dan apa kamu mengenal om Erlandra?" Farhan bertanya kepada Laura sambil menatap Erlandra yang nampak tidak begitu suka dengan kehadiran Laura.
Laura ikut menatap Erlandra, dan tidak lupa masih memasang senyum manisnya. "Tentu om, bahkan sempat sangat kenal." Jawabnya yang membuat Erlandra meliriknya tanpa minat.
"Ada urusan apa kamu bergabung disini?" Erlandra bertanya dengan sangat dingin, tatapan yang dilayangkan untuk Laura juga tatapan tajamnya. Benar saja Noven sikapnnya seperti itu, ternyata Noven duplikat dari ayahnya sendiri.
"Apakah om tidak rindu dengan saya?"
Farhan dan Gio saling tatap, mereka memang tidak tahu ada apa diantara Erlandra dan Laura.
Laura mengalihkan tatapannya dari Erlandra menuju kearah Gio dan Farhan secara bergantian. "Oh yah, saya dengar kalau Noven sudah bertunangan dengan Maureen?" Laura bertanya kembali, pertanyaan yang sukses membuat ketiga pria didepannya menegang.
"Kamu tau dari mana?" Gio bertanya yang hanya dibalas senyuman kecil dari Laura.
"Saya ucapkan selamat yah karena Maureen berhasil merebut Noven dari saya."
"Apa yang kamu katakan?" Erlandra berseru membuat tatapan beberapa pengunjung menatap kearah mereka.
Laura menutup mulutnya seolah dia telah kelepasan saat berucap. "Opsss. Kalian tidak tau yah kalau Noven berpacaran sama saya sebelum dan sesudah pertunangan dengan Maureen?"
Ketiga pria didepan Laura langsung menatapnya terkejut.
"Apa yang kamu katakan?" Tanya Farhan tidak mengerti.
"Ya begitu, Noven menjadi tunangan Maureen tapi Noven juga menjadi pacar saya."
Flashback off
Laura benar-benar tidak bisa menyembunyikan raut bahagianya saat mengingat raut terkejut dan amarah yang terpancar dari Erlandra, Farhan, dan juga Gio.
Masalah darimana Laura tahu tentang pertunangan Maureen dan Noven, itu adalah hal yang mudah. Waktu itu, Laura memang sudah curiga saat melihat kalung yang terdapat cincinnya milik Maureen. Sebelum itu, saat hubungannya dan Noven baik-baik saja, Laura juga sempat tidak sengaja melihat cincin yang sama dileher Noven. Pada akhirnya semuanya terkuak ditaman waktu itu, saat Noven, Maureen, Nova, dan Kelvin olahraga bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUSK TILL DAWN •With You• [SELESAI]
Teen FictionRank #1 in bestfriend (13/03/2019) Rank # 1 in girlfriend (21/02/2019) Rank #1 ini wattpad2018 (30/11/2018) Rank #1 in persahabatan (18/01/2019) Rank #1 in backstreet (30/11/2018) Rank #1 in mine (30/11/2018) Rank #1 in your (30/11/2018) Rank #1 in...