HARI SENIN. Hari kedua dalam sepekan, tetapi tak jarang ada yang menyebutnya sebagai hari pertama oleh mayoritas orang di dunia untuk kembali mengawali aktivitas setelah libur di hari Minggu. Termasuk Indonesia yang menerapkan libur nasional pada hari Minggu dengan penandaan warna merah kalender berdasarkan tradisi sejarah dari masa Romawi Kuno yang dibawa salah satu negara kekuasaannya, yaitu Belanda pada saat menjajah tanah air.
"I Hate Monday" adalah sekutip kalimat yang kerap dicetuskan oleh beberapa orang yang membenci hari Senin, karena menurut mereka hari Senin identik dengan berlalunya masa bersantai untuk kembali menghadapi tumpukan pekerjaan pemeras otak dan tenaga. Padahal dalam pandangan Islam, hari Senin memiliki keutamaan dan keberkahan yang termaktub dalam hadis Nabi.
Seperti di antaranya adalah dibukanya pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis. Maka pada saat itu orang-orang mukmin diampuni dosa-dosanya, kecuali di antara seseorang dan saudaranya yang sedang bermusuhan sehingga keduanya berdamai. Selain itu, hari Senin merupakan hari di mana Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam lahir dan wafat, serta mendapatkan wahyu diturunkannya Alquran kepada beliau.
Belahan bumi yang bermandikan cahaya mentari di mana Rissa berpijak saat ini tengah dinikmatinya bersama cercah semangat mengiringi laju motornya menuju ke tempat mengenyam pendidikan. Ia hanya mencoba menjadi pelajar yang tidak terpengaruh ikut-ikutan membenci hari Senin dengan bermacam-macam keluhan. Dari soal PR belum dikerjain, lah. Harus ikut upacara bendera, lah. Ketemu guru killer, lah. Malas dengan kuis dadakan, lah. Ribut sama teman usil di kelas yang bikin keki, lah. Maunya skip class, maunya jamkos, maunya cuma nongkrong di kantin, maunya guru pada rapat terus sekolah dipulangkan lebih awal, dan 'mau-mau' lainnya yang sama sekali berbanding terbalik dari ekspektasi orang tua saat menginginkan anak-anaknya belajar dengan baik di sekolah. Toh, suka atau tidak suka memang begitulah kehidupan sehari-hari seorang pelajar. Generasi penerus harapan bangsa dan negara. Namun, tentu saja yang wajib disyukuri bahwa pada hari Senin ini masih ada kesempatan menyongsong matahari pagi dengan jatah napas gratis yang diberikan Tuhan.
Setiba di area sekolah, Rissa langsung memarkirkan motor kesayangannya di tempat favoritnya. Persis di samping pos jaga Pak Aman. Seperti biasa, satpam penjaga sekolah itu tengah menyesap kopi yang ada gambar luwak kesukaannya sambil mengawasi anak-anak memasuki gerbang sekolah.
Rissa melepas helm bogo-nya dan menyandarkan alat pengaman berkendara roda dua itu ke salah satu kaca spion. Belum beranjak dari parkiran, cewek itu sejenak menundukkan kepala ke kaca spion satunya demi bercermin dan merapikan letak kerudungnya sehabis lepas helm.
Ia tersenyum di depan bayangannya sendiri begitu memastikan tidak ada sehelai pun anak rambutnya yang mencuat dari dalam ciput. Sepertinya bukan ide yang buruk jika mulai hari ini Rissa sudah mengambil keputusan akan memakai kerudungnya dari rumah. Ralat, ini bukan soal ide yang buruk atau tidak, melainkan sesuatu yang memang semestinya Rissa lakukan. Sudah saatnya ia mencoba mencintai hijabnya.
Ah, satu lagi.
Tangan Rissa menguraikan lilitan ujung-ujung kain kerudungnya hingga kini dibiarkan sepenuhnya menjulur di depan dada. Bukan lagi terlihat seolah mencekik leher atau menggantung di atas dada seperti yang selama ini Rissa praktikkan melalui tutorial atas nama gaya hijab funky ala anak gaul.
Kenapa memilih puas disebut funky jika dengan hijab panjangmu dapat memancarkan keanggunan seorang muslimah? Biarkan hijabmu menjalankan fungsinya sebagaimana yang diperintahkan dalam surah Al-Ahzab: 59. Karena sesungguhnya hijab bukanlah membelenggu, melainkan melindungi.
Rissa hendak melangkah menuju gedung sekolah bersamaan ia menangkap sosok yang dikenalnya baru saja turun dari sedan hitam. Itu Kenzie. Eh, tetapi, tumben cowok berjaket parka merah marun itu tidak naik mobil yang biasa mengantarnya ke sekolah. Melihat Kenzie keluar dari pintu penumpang depan mobil, sepertinya juga bukan Pak Mahmud yang menyetir.
![](https://img.wattpad.com/cover/137685574-288-k886387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Teen Fiction[COMPLETED] Young Adult | Religi | Romantic Comedy Mulanya Rissa si cewek tomboi itu benar-benar risi ketika harus mengubah penampilannya dengan berhijab demi memenuhi janji di hari ulang tahunnya yang tepat menginjak angka tujuh belas. Esensi berhi...