Aku tidak tau mana yang lebih indah ataupun sakit
Kehilangan sesuatu karena alasan
Atau
Takut kehilangan tanpa alasan-Assalamualaikum Ketua Rohis-
"Jadi singkat nya untuk lebih mudah membedakan antara kalimat fakta dan opini cukup dengan melihat pola kalimat. Kalimat fakta berarti kalimat yang telah terjadi, contoh nya 'saat libur hari raya tahun 2018 yang lalu jalur tol menjadi primadona pilihan terbaik masyarkat' di sini sangat jelas bahwa pola kalimat telah terjadi artinya itu adalah fakta. Berbanding terbalik dengan kalimat opini yang mengarah pada argumen seseorang, misal 'menurut pengamatan petugas bahwa untuk hari raya tahun ini jalur tol akan lebih padat dibanding tahun kemarin' di sini pola tahun kemarin jangan terkecoh bahwa kejadian telah terjadi namun ada kata sebelum nya yang menegaskan bahwa kalimat ini masih berupa perkiraan seseorang yang belum tentu terjadi. Artinya ini adalah opini" penjelasan panjang Ibu Darma sambil memegang spidol yang sesekali digunakan untuk menulis.
Aku mengangguk-anggukan kepala. Penjelasan nya cukup simpel namun mudah di mengerti. Sedangkan Aina di samping ku entah sibuk melakukan apa, ia sedari tadi mencoret-coret pada kertas HVS sambil menggambar emoji love.
"Aina, dengerin Ibu jangan sibuk sendiri" bisik ku gemas. Masalahnya jika Aina mendapat teguran mau tidak mau pasti aku juga terkena imbas.
Tertuduh sebagai pelaku yang tidak menegur teman ketika berbuat salah. Terkadang pemikiran orang sedangkal itu.
"Ini aku lagi merhatiin sambil berusaha mencari pola kalimat fakta dan opini yang lain" bela gadis di samping ku ini.
Alis ku mengerut, sama sekali tak yakin. Apa hubungan antara mencari pola kalimat fakta dan opini baru sementara yang di lakukan nya hanya membuat emoji love?.
"Jadi ada yang dapat menyebutkan kalimat fakta dan opini selain tadi?" Tanya Ibu Darma sekaligus menyadarkan ku kembali. Terlalu fokus memikirkan Aina sampai aku melamun.
Aku baru berpikir kalimat fakta dan opini yang lain, namun dengan kecepatan roller coaster Aina telah mengajukan telapak tangan. Aku kebingungan, baru kali ini gadis yang ku akui sahabat ku sangat bersemangat ingin menjawab.
"Saya Buk, Aina" ia menyebut namanya dengan tak kalah heboh.
Kelakuan gadis itu lumayan menarik simpati para siswa lain dalam kelas. Aina masa bodoh, sama sekali tak risau diperhatikan.
"Aina silahksn sebut contoh kalimat fakta dan opini menurut kamu"
Aina mengembangkan senyum sangat percaya diri lalu berdehem sebentar untuk memulihkan suara yang lumayan serak akibat berteriak heboh menyebut nama sendiri.
"Nah, kalimat opini itu contoh nya 'kalau aku lulus kuliah aku janji bakal langsung melamar kamu' terus kalimat fakta nya 'sang gadis yang menunggu mahar namun sebulan setalah ucapan janji sang pria ia justru di putuskan' benar ngak Buk?" tanya Aina kepada Ibu Darma yang hanya menatap nya tanpa berbicara.
Allahu Akbar. Aku sangat kaget mendengar contoh yang dipaparkan sahabat ku ini. Pantas ia mengatakan mencari contoh kalimat lain namun di ikuti dengan penggambaran emoji love.
Suara tawa mengalun dengan volume keras. Semua terbahak, aku juga ingin tertawa sebenarnya namun tak jadi ketika melihat Aina mengerucut kan bibir.
"Rey, contoh aku salah yah?" Ia memandang ku sambil bertanya.
"Ngak contoh kamu benar kok" aku menepuk bahu nya sambil menarik ia untuk duduk kembali.
"Kentara banget sih Na kalau lo itu korban janji" perkataan Bagas yang yang semakin mengundang tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Ketua Rohis (SELESAI)
Horror"Jodoh itu cerminan diri. laki-laki baik untuk perempuan baik, begitupun sebaliknya" sebuah kutipan yang aku ingat dari ucapan Pak Anwar. Benarkah? Lalu bagaimana ceritanya aku yang untuk label "salehah" ini masih perlu dipertanyakan bisa menikah de...