William kelimpungan mencari Kia di berbagai sisi sekolah, termasuk digudang tua belakang sekolah. Namun, Kia tidak ada di mana pun.
"Lo udah cari di gudang tadi, Bang?" tanya Keith yang juga ikut mencari Kia, begitu pun dengan Lauren yang akhirnya sadar diri dari peletan cokelat.
"Udah, cuma gak ada."
"Lo yakin? Itu gudang gede banget. Kalo lo cuma liat depannya, gak bakal ketemu," kata Lauren.
"Yaudah, lo berdua coba cari di sana lagi, gue mau nyari ke tempat lain," titah William.
Keith dan Lauren pun mengangguk sebagai balasannya, segera beranjak menuju gudang belakang.
Lalu saat Keith hendak masuk ke gudang, pintunya terkunci dengan gembok.
"Kok dikunci? Perasaan tadi William masuk bisa-bisa aja," ucap Keith bertanya pada dirinya sendiri.
"Ren! Pintunya kekunci. Gimana, nih?" teriak Keith pada Lauren yang sedang menelusuri pohon di sebelah gudang.
Lauren pun langsung berjalan menuju Gudang kembali "Lo aja yang cari batu gih, biar gue cari kuncinya di sekitar sini. Biasanya ada," ucap Lauren bohong dan Keith pun langsung percaya.
"Oke," jawab Keith lagi dan langsung mencari batu di sekitar perpustakaan.
"Simple banget," gumam Lauren dan mengambil jepitan rambut yang ada di kepalanya, lalu mencoba membuka gembok itu.
Ceklek!
"Tuh, kan, apa gue bilang, mudah banget ini," gumam Lauren pada dirinya sendiri.
"Keith! Buruan! Pintunya udah kebuka."
"Kok cepet? Pake apa bukanya?" tanya Keith penasaran.
"Banyak tanya Lo, buruan masuk!" sanggah Lauren dan masuk mendahului Keith.
"Iya, iya."
Mereka pun memasuki gudang yang gelap dan berdebu tersebut.
"Ih gelap , mana bau banget lagi. Serem juga," ucap Keith mengubah posisinya menjadi di belakang Lauren.
"Heh, ini bukan saatnya kritik-kritik nih gudang ya," cerocos Lauren. "Buruan cari kalo mau cepet!" lanjutnya.
Keith pun hanya pasrah dan mengikuti apa yang dikatakan Lauren
Di saat Keith sedang sibuk mencari-cari di balik tumpukan meja dan kursi, ia melihat sisi lain yang kosong. Saat menelusurinya, ia melihat seseorang dengan posisi terbaring di atas tanah.
"Eh itu apaan? Ren, sini deh," ucap Keith, membuat Lauren pun segera datang ke sana.
"Kia!" pekik Lauren kuat saat mengetahui sepatu yang dipakai itu sangat mirip dengan milik Kia.
"Kia, bangun Kia! Keith, buruan angkat, kita bawa ke RS sekarang!" pekik Lauren histeris dan panik sambil melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Kia.
Namun, sebelum mengangkat Kia, Keith melepaskan hoodie yang dipakainya, lalu digunakan untuk menutupi tubuh Kia sebagian yang sudah acak-acakan.
Mereka melihat Kia yang sudah pucat, berantakan, baju robek, pipi yang merah, sudut bibir yang biru, serta rambut yang banyak rontok.
Mereka pun menuju mobil Pajero sport merah milik Keith dan meletakkan Kia di kursi penumpang dengan Lauren.
***
Setelah menghubungi William bahwa Kia sudah berada di rumah sakit dengan kondisi yang sangat buruk, tak butuh waktu lama William pun sampai dengan raut wajah cemas bukan main.
"Eh Bang, Kia masih belum sadar di dalam," ucap Lauren yang berada di luar ruangan.
William mengangguk dan langsung memasuki ruangan Kia berada. Ia pun langsung melihat kondisi Kia yang sangat kacau dengan banyak lebam di wajahnya
"Gue gagal jagain lo, Kia. Siapa yang ngelakuin ini semua, bilang ke gue. Gue pastiin dia dapat balasan yang setimbal," sesal William sekaligus marah dan menggertakkan giginya keras. Pasti ini pem-bully-an yang direncanakan.
William mengecup kening Kia singkat dan keluar dari ruangan untuk menghubungi orang tuanya sekaligus menyuruh orang suruhannya mengulik pem-bully yang terjadi pada Kia.
"Cepat laksanakan apa yang saya bilang. Dalam waktu 1 jam, informasi itu harus siap," tegas William berbicara diteleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)