Jam sudah menunjukkan pukul 06.45, namun tak ada tanda-tanda Kia turun dari kamarnya. Akhirnya William memutuskan untuk mengecek kamar Kia.
Ia melihat Kia masih bergelung di dalam selimut yang menutupi seluruh badannya.
"Woi! Bangun!" teriak William dari ambang pintu, tanpa melihat kondisi Kia terlebih dahulu. Namun William tidak mendapat respons dari Kia.
"Kia, bangun Kia," ucap William lagi sambil menggoyangkan badan adiknya pelan.
Masih tidak mendapat tanggapan.
"Kebo banget sih!" William menggoyang-goyangkan badan Kia kembali.
"D-di-ngin, Kak," balas Kia dengan suara yang sangat serak.
William panik melihat wajah Kia yang sangat pucat.
"Eh, lo kenapa?" tanya William cemas sambil memegang dahi Kia.
"Panas banget badan lo!" teriak William lagi dan langsung keluar kamar Kia dengan panik.
"Mommy! Daddy! Kia sakit!" teriak William menuruni tangga dengan berlari.
Mommy dan Daddy yang sedang sarapan di bawah mendengar hal itu pun langsung panik dan segera menuju kamar Kia untuk melihat keadaannya.
"Wil, siapin mobil! Kita bawa Kia ke rumah sakit sekarang," ujar Daddy melihat Kia yang sudah lemas dan pucat.
Mommy mengelus kepala Kia dengan sayang, perasaannya sudah panik dan khawatir.
"Momm D-d-ingin."
Mommy langsung mengambil selimut lagi di dalam lemari dan menutupi tubuh Kia sebagian.
"Masih dingin, Sayang?" tanya Mommy khawatir.
"M-a-sih, Mom," balasnya.
Karena kehabisan cara, akhirnya Mommy naik tempat tidur Kia dan memeluknya dengan erat, berusaha memberikan kehangatan.
Daddy yang melihat itu pun sedih. anak perempuan satu-satunya sedang sakit. Tak biasanya Kia menjadi lemah seperti ini, mungkin ini akibat ia tidak memperhatikan kondisi kesehatan atau pola makan anak perempuannya itu.
"Mom, Dad, mobilnya udah siap!" teriak William tergesa-gesa di pintu.
"Ayo cepat!" titah Mommy.
***
Grandly Hospital
Mereka langsung menuju IGD karena keadaan Kia tidak bisa dikatakan baik.
"Lakukan yang terbaik untuk anak saya," ujar Daddy pada seorang Dokter yang menangani Kia.
"Baik, saya akan mengeceknya terlebih dahulu. Serahkan semuanya pada kami" ujar Dokter yang bernama Rian itu.
Mommy dan Daddy duduk dengan raut wajah khawatir sedangkan William berjalan layaknya setrika di depan pintu IGD.
Akhirnya dr. Rian keluar dari ruangan IGD dan menghampiri keluarga Kia.
"Bagaimana keadaan adik saya, Dok?" tanya William dengan raut muka cemas. Sejak Kia di dalam ruangan, William tidak bisa berhenti merutuki diri sendiri karena merasa gagal menjaga adik satu-satunya.
"Keadaannya benar-benar tidak baik. Lambungnya terluka dan mengakibatkan sakit yang luar biasa di bagian perut. Kondisi ini juga memengaruhi imun yang memburuk. Apakah pasien sering melewatkan jam makan? Atau sering minum-minuman soda dingin?"
"Saya tidak tahu, Dok, karena Kia sering pulang larut malam," ujar William membuat kedua orang tuanya terkejut.
"Itulah penyebab organ pencernaan Nona Kia terganggu dan metabolisme tubuhnya jadi menurun. Saya harap, Kia menjaga pola makannya dan istirahat yang cukup mulai sekarang."
"Apakah kami sudah bisa melihatnya?" tanya Mommy.
"Sebentar lagi Kia akan dipindahkan ke ruang rawat inap setelah infus terpasang."
"Baiklah, terima kasih Dok," ucap Daddy.
"Saya permisi."
Dibalas anggukan oleh Mommy, Daddy, dan William.
"William, kemari sebentar," ucap Daddy dengan nada berat.
Daddy mengembuskan napasnya kasar.
"Apakah semenjak Mom dan Dad di London, Kia selalu pulang larut malam?"
Agh! William kelepasan mengucapkan itu tadi pada dokter.
William hanya mampu mengangguk pelan sebagai jawabannya.
"Kamu sebagai seorang Kakak harus tegas! Bagaimana bisa kamu membiarkannya pergi sampai larut malam? Bagaimana kalau terjadi sesuatu saat kami jauh dari kalian? Hm?
"Daddy mempercayai kamu William, itulah kenapa Daddy berani meninggalkan kalian berdua di rumah. Karena Daddy yakin, kamu bisa menjaga Kia." Kalimat Daddy semakin membuat William mengerdil di tempat.
"Maaf, Dad," balas William dengan nada penuh penyesalan.
"Lain kali, jangan biarkan Kia seperti itu lagi. Jika perlu, sita kunci mobilnya!"
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)