- 25 -

68K 3.7K 701
                                        

Begitu bel istirahat berbunyi, tiba-tiba saja Marchel menghampiri meja Cindy dan mengajaknya pergi ke kantin tanpa basa-basi seolah-olah mereka sudah lama kenal dekat. Bagaimana bisa?

Sampai di kantin pun mereka masih berduaan, serasa tidak ada orang lain di sekitar mereka.

Kia menyorotkan matanya pada seseorang yang sedang duduk bersama Cindy si murid baru dan itu adalah Marchel.

Cindy dan Marchel saling bersenda gurau, tidak peduli dengan orang lain di sekitar mereka. The heck! Mereka bahkan sampai suap-suapan tidak tahu malu.

Menjijikkan!

Oliv yang melihat Kia fokus pada satu titik akhirnya mengikuti arah pandangnya.

"Itu bukannya Marchel? Kok deket banget sama Cindy, ya? Ih, itu cewek masih baru di sini udah ganjen aja," dumel Oliv mengetahui arti ekspresi Kia.

"Hah? Siapa?" tanya Feli penasaran.

"Tuh," tunjuk Oliv pada Marchel dan Cindy yang hanya berjarak dua meja dari mereka.

"Lengket ya mereka. Udah kenal dari lama pasti, kayak orang pacaran gitu," ucap Feli tak percaya pada murid baru itu yang dekat dengan Marchel.

"Gue tonjok juga tuh muka, dasar playboy cap kaleng sarden. Tenang Kia, gue bakal cariin cowok lain buat lo yang lebih dari dia," ucap Oliv ngelantur sambil melayangkan kepalan tangannya pada Marchel dan Cindy dari jauh.

Feli memukul lengan Oliv pelan, ini bukan waktunya untuk bercanda. "Sabar ya Kia, mungkin mereka temenan aja." Feli tidak ingin memancing amarah Kia di sekolah. Bisa berabe.

"Temen dari Hong Kong," sindir Kia sambil terkekeh hambar.

"Nih, makanannya," ucap Lauren sambil membawakan nampan yang berisi makanan pesanan Kia, Feli dan Oliv.

Feli, Oliv, dan Lauren langsung melahap makan siangnya, tidak dengan Kia. Dia hanya mengaduk-aduk nasi goreng favoritnya masih sambil menatap ke arah Marchel dan Cindy dengan tajam.

"Lo kenapa, sih?" tanya Lauren bingung.

"Itu liat," tunjuk Oliv menggunakan garpu pada Marchel dan Cindy yang sedang bermesraan, kali ini Marchel sedang merapikan rambut Cindy.

"Gila sih, kalo gue jadi lo, udah gue tikam pake doser," kompor Lauren seperti bara api neraka.

Kia mendengkuskan napasnya kasar, mengambil sebuah piring kosong di sampingnya lalu melemparnya ke lantai dengan kuat. Ia benar-benar butuh pelampiasan marah saat ini.

Prangg!

Suara nyaring pecahan piring yang dibanting Kia mengundang orang-orang kantin berjingkat kaget. Beberapa bisikan terdengar, bertanya-tanya kenapa Kia tampak begitu emosi?

Kia tak memedulikan bisikan yang ditujukan padanya dan pergi ke UKS untuk tidur sambil menenangkan pikirannya.

Lauren, Feli, dan Oliv langsung meninggalkan kantin menyusul Kia

Marchel yang melihat Kia melemparkan sebuah piring ke lantai tak kalah terkejut.

"Dia siapa sih? Kok keknya ngerusuh banget," ucap Cindy dengan nada sok imut yang dibuat-buat.

"Biasalah tukang bikin onar," jawab Marchel enteng tanpa sadar ia sudah digelapkan cinta masa lalunya. Orang yang baru-baru ini menemani hari-harinya malah ia katai seperti itu.

Emang gaada otak.

Lauren yang akan meninggalkan kantin terhenti karena ucapan itu, begitu juga dengan Oliv dan Feli. Siapa yang akan terima sahabatnya dijelek-jelekkan di depan orang asing?

Brak

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang