Saat Kia memasuki UKS, ia melihat Oliv yang diberikan kompres es di dahinya. Di sebelahnya, Keith menemani dengan setia.
"Yang lain pada ke mana?" tanya Kia.
Keith menoleh. "Kantin, katanya mau makan."
"Gue ditinggalin, sialan," gerutu Kia. Dia kembali menatap Keith dan Oliv. "Kalau gitu gue ke kantin juga, ya. Titip Oliv."
"Oke tenang aja."
Kia pun berjalan menuju kantin dengan sedikit cepat.
"Ke kantin gak ngajak-ngajak gue," cibir Kia yang langsung duduk di antara Lauren dan Feli yang sedang bercanda dengan Edgar.
"Hehe sori, soalnya kita udah pada kelaperan. Lo juga ilang gitu aja kek angin," ucap Lauren mengunyah siomai.
"Pesen aja sekarang, kita tungguin," usul Edgar yang juga makan siomai.
Kia langsung berdiri dan menuju tempat Pak Kiting si tukang siomai.
"Pak siomai satu porsi, jangan pake kentang," ucap Kia.
"Oke, Non siap. Minumnya? tanya Pak Kiting sebelum Kia pergi.
"Es Milo aja, Pak."
"Oke. Nanti saya antar, Non."
Kia kembali ke tempat duduknya lagi saat Lauren sedang bergosip seru.
"Kalian udah pada tau gak?" tanya Lauren heboh memulai sesi gosip mereka.
"Nggak," jawab Edgar tengil yang langsung dihadiahi tatapan sengit oleh Lauren.
"Tau apaan?" tanya Feli penasaran, mengabaikan bacotan tidak penting milik Edgar. Lagian, kenapa cowok itu nyangsang sendirian di antara para kaum hawa, sih? Berasa paling ganteng saja.
"Katanya besok ada anak baru lagi," ucap Lauren pada Feli, Kia, dan Edgar.
"Tiap hari anak baru mulu. Mana tukang bully, cabe-cabean, sekalian aja tuh kepsek masukin anak-anak pasar ke sini. Cabe-cabean, terong-terongan. Bikin sambel terong kita," balas Edgar ngawur.
"Permisi, Non, pesanannya," ucap Pak Kiting sambil memberikan siomai dan es milo pada Kia.
"Makasih, Pak."
"Iya, Non."
"Katanya sih ganteng, tajir juga, gak kalah keren sama si Marchel. Soalnya gue ada liat fotonya di Hp Sella, anak kelas kita," ucap Lauren lagi mempromosikan anak baru itu pada Kia.
"Kenapa liatin gue? Lo pikir gue mau? Semua anak baru gue pepetin gitu?" ketus Kia tak suka dicomblang-comblangi.
"Ah lo mah gak asyik. Siapa tau kan cocok, terus pacaran dan bikin Marchel nyesal milih si Tante Girang," balas Lauren.
"Hati gue gak kek perut lo yang bisa nerima semuanya tanpa mikir," omel Kia acuh tak acuh.
Benar juga, pikir Lauren.
"Oh iya! Tadi gue liat Marchel sama Cindy pergi keluar sekolah, kek buru-buru gitu," timbrung Feli yang sedari tadi diam.
"Urusannya?" tanya Kia heran. Mengapa mereka bertiga ini membahas kedua orang itu, sangat menghabiskan waktu dan tidak penting.
"Sok gak peduli, padahal mah nyesek," sindir Edgar menatap langit-langit kantin.
"Bisa diem gak. Gue lagi makan dan lagi megang garpu. Mau gue makan juga mata lo?" ancam Kia membuat Edgar cengengesan sendiri.
***
Bel pulang sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Namun, Kia masih berada di tempat parkir untuk melancarkan aksi pembalasannya atas apa yang dilakukan Bryeta tadi siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)