- 73 -

58.9K 2.6K 357
                                        

William dan Dion berada di dalam sebuah mobil setelah makan siang bersama di sebuah restoran ternama. Milik siapa lagi kalau bukan Keith.

Karena jam sudah menunjukkan pukul 14.00 itu tandanya 1 jam lagi mereka akan melakukan meeting. Keduanya benar-benar gugup, karena ini juga kali pertama untuk mereka.

Meeting besar-besaran itu dilakukan delapan tahun sekali, untuk membahas bisnis dan kerja sama antar perusahaan. Tentunya nanti banyak kolega-kolega penting yang akan datang.

Di perjalanan pun tak henti-hentinya membahas tentang perusahaan dan bisnis. Sedikit tentang masa lalu dan wanita.

Sesampainya di lokasi sebuah gedung yang khusus, mereka pun langsung masuk dan mencari ruangan khusus CEO.

Pihak penyelenggara meeting ini memang menyediakan ruangan khusus seperti sebuah kamar untuk para CEO.

Dion masuk ruangannya sendiri begitu pun dengan William, mungkin istirahat sejenak bisa melepas penat.

***

Saat jam sudah menunjukkan pukul 14.50 William dan Dion masuk ruangan dan duduk di kursi masing-masing yang telah tertera namanya.

Bredanzo Corp 1 dan Afgaskar 3.

Jangan lupakan diantara perusahaan mereka ada Bsazavesta yang berada diperingkat kedua.

Ruangan meeting mulai ramai. Semua CEO hadir dengan rapi dan sangat tampan. Tak ada satu pun wanita di sana. Semuanya adalah laki-laki dengan kisaran usia tak jauh berbeda dari William dan Dion.

Wajah mereka yang masih segar dan badan yang bugar, menunjukkan bahwa mereka pasti adalah pewaris tunggal dari orang tua yang sebelumnya menjadi CEO di perusahaan masing-masing.

Semua orang sudah duduk di posisinya masing-masing. Meeting kali ini menggunakan sebuah meja besar berbentuk persegi panjang. Dengan urutan pemeringkatan perusahaan, jadi jika Bredanzo Corp dikursi pertama, maka di sebelahnya adalah Bsazavesta Corp. Begitu seterusnya.

Dengan persisi kiri kanan meja berisi 5 orang CEO.

Di sisi persegi panjang yang kecil, seperti pemimpin yang berada di tengah, adalah orang ternama yang sering memimpin jalannya rapat. Namun, ia bukanlah CEO, hanya seperti pengantar acara dengan berjenis kelamin wanita.

"Selamat sore para hadirin sekalian. Dengan hormat saya di sini menjadi pengantar acara sekaligus memimpin jalannya meeting penting hari ini. Pertemuan ini hanya dilakukan 8 tahun sekali karena 10 perusahaan yang sudah masuk dalam pemeringkatan akan mengadakan sebuah perbincangan mengenai bisnis dan kerja sama ke depannya."

"Saya Delvi, dengan hormat akan memulai rapat ini. Jika ada yang ingin memberikan pertanyaan harap diajukan sesudah presentasi."

"Baiklah, meeting akan saya mu—"

Suara ketukan pintu memotong ucapan Delvi dan semua tatapan menuju ke arah pintu.

"Maaf, saya telat hadir," ucap seseorang masuk dengan wajah datarnya dan disambut baik dengan Revaldo.

Seorang wanita yang cantik dengan rambut cokelat panjang dan kulit putih bersih membuat seisi ruangan terkagum-kagum. Namun, berbeda dengan William dan Dion, mereka berdua sibuk pada kedua iPad untuk menuliskan apa yang sangat perlu disampaikan nanti.

Wajah wanita itu sangat asing bahkan tak pernah terlihat di hadapan publik. Sekilas orang yang melihatnya pun berpikir apakah ia salah masuk ruangan? Tapi tidak mungkin.

Ada juga yang tampak mengenalinya di siaran televisi, tapi siapa dia?

"Silakan masuk, Miss, meeting belum dimulai. Silakan dudukz" balas Delvi dengan sopan.

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang