Saat ini Dion dan William sedang berjalan santai menuju perpustakaan dengan mengunyah permen karet. Baju yang dikeluarkan dan kedua tangan di saku. Benar-benar cool di mata semua siswi yang dilewatinya. Terkadang Dion dan William juga menyapa dengan senyuman. Tak aneh jika seorang siswi pingsan di tempat karena senyuman yang memabukkan itu.
Setelah sampai di perpustakaan, mereka segera duduk di pojokan yang terdapat sofa empuk. Untuk apa? Sudah pasti tidur. Apalagi perpustakaan sangat dingin, sangat pas untuk tidur. Aroma buku-buku membuat mereka juga nyaman di ruangan ini.
Suara buku berjatuhan dari seberang Dion tidur, dan membuat Dion terbangun dan mencari asal suara.
"Lo kenapa?" tanya Dion saat melihat seorang cewek yang kalang kabut menyusun buku-bukunya.
Yang ditanya hanya terdiam dan gugup.
"G-ue gapapa, Kak, tadi kesenggol." Balasnya.
"Perlu gue bantu, Flora?" tawar Dion sambil melihat name tag yang tertempel di baju cewek itu.
"Boleh, Kak," balasnya dengan jantung yang berdebar-debar.
Demi apa gue dibantu most wanted idaman sekolah, batin Flora.
"Makasih, Kak. Sori udah ngerepotin," ucapnya canggung.
Dion tersenyum tipis. "Gapapa kok, lain kali hati-hati."
"Lo kelas 11 kan?" lanjut Dion.
"Iya, Kak, kelas IPS 1. Gue balik ke kelas dulu ya. Makasih," ucapnya.
"Hayo! Lo ngapain!" kejut William dari balik rak buku.
"Kepo banget si kodok."
***
Setelah pulang sekolah, Dion sempat bingung karena rumahnya terdapat sebuah mobil Alphard hitam yang asing di matanya.
"Eh, Dion sudah pulang," ucap Bunda menyambutnya.
Dion melirik sofa yang terdapat wanita tua menatapnya dengan tersenyum sambil melambai kecil.
"Oma!" Dion langsung berlari ke arah Oma dan memeluk wanita itu dengan sayang.
Oma mengusap kepala Dion dengan perasaan rindu karena sudah 5 tahun tak bertemu dengan Dion.
Dion melerai pelukannya. "Oma kapan sampe dari LA?"
"Kemarin sayang, tapi Oma nginap di hotel dekat bandara karena sudah kemaleman. Oma juga capek," jelas Oma dan membuat Dion manggut-manggut paham.
"Terus Oma bakal balik ke rumah yang lama?"
"Iya, Sayang."
"Kenapa gak tinggal di sini aja, Oma? Dion kan masih kangen," ucap Dion dengan manja. Dion sangat dekat dengan Oma, bahkan lebih dekat dari Bundanya.
"Udah lama Oma ga tinggal di sana, rindu aja sama rumah lama. Kapan-kapan deh Oma nginap di sini."
"Oma udah dari tadi di sini?" tanyanya lagi.
"Iya sekitar 1 jam yang lalu, bentar lagi Oma pulang. Soalnya Opa di rumah, katanya pinggangnya sakit. Maklum, masalah umur."
"Dion mau main dong ke rumah Oma, Dion juga rindu sama Opa. Tapi Dion mandi dulu ya, Oma." Dion pun berlari ke kamar dengan cepat untuk mandi
Oma menggeleng karena sifat cucu kesayangannya itu masih bersikap seperti anak kecil yang manja.
***
Setelah mandi Dion segera ikut ke rumah Omanya dengan perasaan antusias. Ia hanya menggunakan kaos hitam polos dan celana levis selutut. Sangat santai.
"Dion? Kamu ikut ke sini?" ucap Opa dan langsung memeluk Dion.
"Opa gimana? Sehat kan?"
"Seperti yang kamu lihat, pinggang Opa masih nyeri karena kebanyakan duduk di pesawat semalam," ujar Opa memegangi pinggangnya sedari tadi.
"Ayo masuk, jangan kelamaan di luar," ajak Oma.
Opa dan Dion pun masuk lalu berbincang-bincang seputar sekolah Dion.
"Oiya, kamu udah ada pacar Dion?" tanya Opa tiba-tiba sambil menyeruput tehnya.
"Belum, Opa," jawab Dion jujur. Sebelumnya ia ingin menjawab iya tapi statusnya dengan Kia masih belum jelas jadi ia menjawab dengan jawaban tidak.
"Belum? Kenapa belum? Dulu di LA Gonta ganti pacar melulu," cibir Oma menambahkan.
"Ih mana pernah, Oma! Dion mana pernah pacaran!" sanggah Dion karena itu memang kenyataannya. Karena menurutnya tidak ada yang memikat hati.
Suara ketukan pintu terdengar dari luar.
"Siapa ya yang bertamu?" tanya Oma bingung.
"Biar Dion aja yang bukain."
Pintu terbuka lebar dan menampakkan seorang cewek dengan hoodie selutut berwarna pink.
"Loh, Kak Dion?"
"Flora, kan?"
Mereka membuka suara serempak.
"Kakak ngapain di sini?" tanya Flora bingung.
"Ini rumah Oma gue. Lo?"
"Gue tinggal di depan, Kak, gue dulu juga sering ke rumah Oma ini. Gue liat rumah ini ada orang, jadi gue langsung ngacir ke sini mau ketemu Oma Fitri," jelasnya.
"Siapa Dion?"
"Flora?! Aduh, Sayang, Oma udah lama gak ketemu kamu." Oma langsung memeluk Flora.
"Oma gimana kabarnya? Flora rindu, Oma."
"Oma juga rindu, Sayang."
Interaksi mereka sukses membuat Dion heran. Sedekat itukah mereka?
"Ayo masuk dulu," ajak Oma dan diangguki oleh Flora. Diikuti Dion dari belakang
Setelah berbincang-bincang lama.
"E-em Flora? Oma bisa minta tolong, gak?"
"Boleh Oma, apa pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)