- 30 -

67.3K 3.4K 130
                                        

Hari ini Briliant High School akan mengadakan camping, semua siswa dan siswi sudah berkumpul di tengah lapangan. Namun, Kia belum datang sejak tadi.

"Nah, itu Kia!" Lauren menunjuk Kia dan William yang berjalan ke arah mereka.

"Yee lama banget lo datang," ucap Lauren.

"Ngurus anak dulu kali," tawa Edgar yang langsung mendapatkan jitakan dari Kia dan membuat si empunya meringis.

"Yang penting gue datang," balas Kia enteng.

"Eh, gue ke temen gue dulu ya, senior disuruh ngumpul," pamit William sambil mengacak rambut Kia sebelum menjauh.

"Oke, Bang."

Setelah mengabsen, Pak Delima membagikan nomor bus dan nomor tempat duduk masing-masing.

Kia dan teman-temannya berada di bus satu, sedangkan William beserta senior lainnya di bus ketiga. Mereka hanya pergi dengan 3 buah bus karena tidak banyak yang ikut. Guru pendamping pun tidak sebanyak study tour satu angkatan.

"Sebelum melaksanakan kegiatan ini, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu agar dilancarkan kegiatannya sampai selesai," ucap Pak Delima.

Selesai berdoa, seluruh peserta camping mulai berebut menaiki bus terlebih dahulu.

Lauren dan Feli duduk berdua. Keith dengan Oliv. Di belakangnya, ada Marchel dan Cindy dengan Kia duduk di sisi lainnya. Di belakang Kia ada Edgar dengan Devan dan Bryeta beserta kawanannya duduk di bangku paling belakang.

Kia berasa jomlo sekarang karena tidak punya teman duduk. Ya memang dia jomlo, sih, tapi bukan itu maksudnya.

"Lo duduk sama siapa?" tanya Lauren pada Kia yang sudah duduk di kursinya, di dekat jendela bus.

"Gak tau," balas Kia yang juga bertanya-tanya. Dari absen bangku tadi, sih, seharusnya Kia ada teman duduk. Hanya saja, belum terlihat batang hidungnya sampai sekarang.

"Lah, si Edgar sama Devan gentongnya kelas. Awas mati kehimpit, Gar," ledek Lauren pada Edgar, karena ia duduk bersama orang paling gendut di kelas.

"Selo aja kali, lo iri kan gak bisa duduk sama cogan kek gue," balas Edgar sambil menaik turunkan alisnya.

"Dih, najis." Lauren menekankan kata najis dan langsung duduk di kursinya.

Setelah lima menit menunggu, seseorang yang menjadi teman duduk Kia akhirnya datang dan duduk manis di sebelahnya.

Kia menoleh dan memandang wajah asing itu dengan raut wajah bingung

Merasa diperhatikan, akhirnya orang itu menoleh pada Kia dan menaikkan satu alisnya bingung.

"Ada yang salah sama gue?" tanya orang itu.

Kia balik mengangkat sebelah alisnya dan bernapas panjang.

"Enggak," jawab Kia langsung.

"Btw, gue anak baru. Kenalin, nama gue Stevan Leonardo Warren."

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang