- 41 -

65.6K 2.9K 268
                                        

Saat ini Kia dan yang lainnya menuju sebuah club ternama. Setelah sampai, mereka memarkirkan mobilnya di bagian VVIP yang langsung tersambung dengan ruang club agar tak ada yang mengenali saat mereka masuk.

Saat mereka sudah di dalam club, tidak ada yang memedulikan mereka, karena ruangan remang, hanya ada pencahayaan dari lampu DJ dan beberapa sorot lampu yang tidak terlalu terang.

Mata mereka tertuju pada satu meja, yang berisi Cindy, Bryeta, dan, Vanessa. Mereka bukan hanya bertiga, melainkan berenam. Masing-masing mempunyai pasangan pengusaha kaya yang umurnya terpaut jauh dengan mereka.

"Btiches," ucap Lauren menahan tawa jijiknya.

Bayangkan saja, Cindy, Bryeta dan Vanessa duduk di pangkuan dan merayu orang yang umurnya bahkan lebih tua dari ayah mereka.

Kia mengambil gambar dari kejauhan, lantas mengirimnya pada satu kontak yang sudah gatal ingin dia pameri.

Pesan itu langsung dibaca Marchel kurang dari 1 menit. Kia tersenyum puas. Tinggal menunggu sebentar lagi untuk drama yang sebenarnya.

***

Setelah mendapatkan pesan dari orang tidak dikenal tadi, Marchel langsung berangkat ke club sesuai alamat yang tertera di pesan. Dan di sinilah dia sekarang, mengedarkan mata mencari seseorang yang familier di matanya.

Setelah menemukan yang dicarinya, langsung saja Marchel menarik tangan Cindy dan menariknya keluar dari club.

"Awws lepas!" ringis Cindy karena tangannya ditarik kuat.

Marchel mengempaskan tangan Cindy dengan kasar. "Jadi ini kelakuan lo selama ini, hah?" bentak Marchel naik pitam.

"I-ini gak seperti yang lo liat kok, gue bisa jelasin," gugup Cindy ketakutan.

Plak!

Tamparan mulus mendarat di pipi Cindy.

Marchel sangat tak percaya dengan apa yang terjadi sekarang. Seorang yang dikenalnya sedari dulu, yang dianggapnya sebagai sahabat berkelakuan lebih hina dari binatang. Perempuan ini bahkan rela menjual diri pada orang yang memiliki banyak uang.

"Apa yang mau Lo jelasin lagi ke gue, hah? Jelasin kalo lo adalah pelacur? Iya?"

Marchel meneliti tubuh Cindy dari atas sampai bawah dan itu membuatnya jijik sekaligus geli. Baju yang sangat ketat, bagian dada setengah terbuka, make up kelewat tebal dan bibir yang sangat merah.

Cindy memegangi pipinya yang merah dan perih, menunduk tak berani menatap Marchel.

"Gue. Gak. Sudi. Berteman. Atau pun Deket sama pelacur kek lo!" ucap Marchel penuh penekanan dan setelah itu Marchel langsung pergi menggunakan motornya.

Setelah kepergian Marchel, Cindy tersenyum miring.

"Kita liat aja, pasti lo bakal ngemis balik ke gue," ucap Cindy pelan dengan tangan disilang di dada.

Kia dan yang lainnya melihat kejadian di luar club tadi, dan berhasil mengumpulkan banyak foto vulgar Cindy, Bryeta dan, Vanessa yang menggoda beberapa om-om berduit untuk Kia jadikan mainan pada esok hari.

Setelah puas mengambil beberapa foto, mereka pun pergi dari club dan pulang.

Hp Kia bergetar beberapa kali.

Vallo is calling ...

"Halo," sapa Kia langsung.

Hallo Miss, maaf menganggu waktunya. Apakah Miss bisa ke bangunan tua di jalan Melati Putih? Di sini 10 anggota inti kita ditahan oleh Diamonds Mafia, dan mereka akan melepaskan tawanan dengan syarat Miss ke sini. Saya bingung harus bagaimana, karena sudah melakukan berbagai cara namun tak berhasil.

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang