A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]

- 56 -

Setelah pulang sekolah, Kia, Lauren, Oliv, Feli, Keith, Edgar, dan William memutuskan untuk menjenguk Oma Dion di rumah sakit. Tapi sebelum ke sana, mereka sempat membeli buah-buahan.

Sesampainya di rumah sakit, mereka bergegas ke sebuah kamar VVIP yang sudah diberitahukan Dion sebelum mereka datang.

William mengetuk pintu tersebut. Saat dibuka, menampakkan seorang cowok yang tak lain adalah Dion.

"Ayo masuk," ajak Dion.

Teman-temannya dapat menggambarkan kondisi Dion yang amat berantakan. Kondisinya saja seperti orang baru bangun tidur. Memakai kaos oblong, celana pendek, dan sendal merek Adidas.

Ruangan VVIP rumah sakit ini sangat luas. Mereka pun segera duduk di sofa. Namun, satu hal yang membuat mereka heran adalah ketika melihat seorang cewek asing sedang menyuapi Oma Dion dengan bubur.

"Gimana keadaan Oma lo?" tanya Keith.

Dion melirik sedikit ke arah Kia yang duduk di sebelah Keith. "Udah baikan kok."

"Syukur, deh," balas Keith dengan embusan napas lega.

"Oiya, itu siapa?" tunjuk William.

"Itu Flora. Tetangganya Oma gue. Dia yang nolongin Oma pas kepeleset di kamar mandi," jelas Dion membuat mereka yang mendengar sedikit terkejut.

"Flora kelas XI IPS 1 itu bukan?"

"Iya."

Kia melirik ke arah Flora yang masih sibuk menyuapi Oma Dion. Sesekali dengan lirikan tajam dari ekor matanya.

"Kenapa Kia?" tanya William mengikuti arah pandang adiknya itu. Dasar tidak peka.

Kia tak menjawab, namun hanya dibalas dengan gelengan cepat.

"E-em yaudah, kita pulang dulu ya? Udah sore banget. Takutnya ortu padanyariin," pamit Lauren yang tahu suasana hati Kia yang semakin keruh.

"Ooh gitu, yaudah, hati-hati ya!" balas Dion dengan senyum lebar.

"Yoii!"

Sebelum pulang, mereka tak lupa berpamitan pada Omanya Dion.

"Yang itu siapa Dion? Teman kamu juga?" tanya Oma penasaran

"I-iya Oma," balas Dion kaku.

"Kok ekspresinya kayak gak senang gitu. Dan dari tadi juga liat Flora judes. Oma gak suka," ucap Oma blak-blakan. Karena Kia yang terakhir kali keluar, ia mendengar ucapan itu dan yakin kalimatnya tertuju padanya.

Kia hanya tersenyum miring dan melanjutkan jalannya tak peduli.

"See? Dion aja gak nganggap gue ada tadi," ucap Kia tiba-tiba membuat seisi mobil mengangguk mengerti. Karena memang Dion sama sekali tak menyapa Kia seperti biasanya.

Ah, William baru tahu permasalahannya sekarang.