- 37 -

64.7K 3.1K 156
                                        

Keesokan harinya Kia memutuskan untuk pulang ke rumah dengan pertimbangan yang sangat rumit, karena akan menjadi sebuah tanda tanya besar Kia kembali dengan kondisi yang sangat baik.

Kia sedikit gugup sekarang saat akan mengetuk pintu rumahnya.

Ketukan pertama belum ada respons. Kia curiga keluarganya masih tidur sekarang karena masih sangat pagi.

Kia mencoba mengetuk sekali lagi. Hasilnya tetap sama. Tidak ada seorang pun yang membukakan pintu.

Tidak sabar dengan keluarganya yang kelewat lelet, Kia jadi menggedor pintu sekuat tenaga, memaksa orang-orang di balik dinding untuk segera membukakan pintu.

"Woiii siapa sih! Subuh-subuh ngacau orang ti ...." Kalimat William menggantung di udara. Matanya yang tadi ngantuk mendadak terbelalak lebar.

"KIAA!" jeritnya yang masih percaya ia tengah bermimpi sekarang.

"Ini Kia kan? Gue gak mimpi kan?" heboh William yang langsung memegang pipi Kia dan menciuminya dengan penuh rindu.

"Ihh, iyaa, Kak, ini gue," dumel Kia karena pipinya dicubit dan dicium.

William segera menarik Kia ke pelukannya, sadar bahwa dia serindu itu dengan Kia.

"Ada apa sih? kok ribut banget," ucap Mommy yang baru bangun tidur dan separuh sadar melihat orang yang berada di depannya.

"Mom pasti mimpi nih, gak mungkin itu Kia" lanjut Mommy lagi dengan air mata yang mulai mengalir tanpa bisa ditahan.

"Huaaa Mommy! Kia kangen!" teriak Kia dan langsung beralih memeluk Mommy dengan hangat.

"Ya Tuhan, Nak, kamu selamat. Mommy takut kamu ninggalin kita, Sayang." Kali ini Mommy menghujani Kia dengan berbagai ciuman di wajah Kia.

Daddy baru saja turun dari kamarnya karena suara bising di bawah. Dan respons Daddy adalah mematung, tak percaya dengan orang yang dipeluk Mommy sekarang.

"Ihhh Daddy cuma liatin aja. Anaknya dateng juga," cemberut Kia dan berlari untuk memeluk Daddy kesayangannya itu.

"Princess Daddy! Kamu ke mana aja, Sayang? Kita semua khawatir sama keadaan kamu, Princess? Kamu baik-baik aja, 'kan? Gaada yang luka?" tanya Daddy yang lebih heboh dari Mommy dan melihat-lihat keadaan Kia teliti.

"I am okay, Dad, and miss you so bad!" balas Kia yang sekali lagi memeluk Daddy.

Dan Daddy mencium puncak kepala Kia dengan sayang.

"Kamu hutang penjelasan sama kami," ucap Mommy.

"Iyaa, Mommy," balas Kia sambil tersenyum.

Acara melepas rindu itu berjalan beberapa menit lebih lama sebelum Daddy, Mommy, dan William memaksa Kia istirahat. Meski terlihat bugar, mereka tahu Kia belum sehat sepenuhnya.

***

Minggu pagi ini, lebih tepatnya pada jam 09.00 Kia sudah bangun untuk memulai aktivitas harian seperti biasanya. Setelah mandi, Kia menggunakan kaos hitam dan celana jin pendek sepaha, rambutnya dikucir kuda menambah kesan manis dan imut di wajahnya

Lalu Kia langsung menuju meja makan dan sarapan bersama dengan William

"Makan dulu, baru liat Hp," tegur William dan hanya diangguki oleh Kia.

"SELAMAT PAGI SEMUANYA" teriak seseorang dengan keras saat membuka—menggebrak—pintu keras-keras.

"HUAAA KIAAA!" teriak orang satu lagi sambil berlari dengan histeris.

Siapa lagi kalau bukan Lauren, Oliv, dan Feli.

Mereka pun langsung berhamburan ke pelukan Kia sambil menangis bahagia.

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang