- 19 -

75.9K 3.2K 122
                                        

Bel istirahat pun berbunyi

"Baiklah anak-anak sampai di sini dulu, kita lanjutkan minggu depan. Selamat siang." Bu Nova memberi salam sembari melangkahkan kaki keluar.

"Siangg, Bu."

Feli dan Oliv langsung berpelukan dengan Kia untuk melepas rindu.

"Kita rindu banget!" ucap Oliv.

"Gue juga rindu kalian," Kia membalas pelukan sahabatnya.

"Aa gue ikutan peluk-peluk, dong." Edgar sudah merentangkan tangannya untuk ikutan berpelukan dengan Kia, Oliv, dan Feli. Namun, sebuah tangan menarik rambutnya ke belakang. Siapa lagi kalau bukan Lauren.

"Ehh Biawak! Enak aja lo mau peluk-peluk! Peluk tiang sana!" usir Lauren sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Ish, Bangsat! Tanggung jawab lo sama rambut kesayangan gue yang nyaris rontok!" kesal Edgar sambil merapikan rambutnya.

"Yeh! Lo pikir gue hamilin rambut lo sampe harus tanggung jawab segala? Agak sakit ini orang," ketus Lauren, Edgar hanya menampilkan wajah cemberutnya, malas menanggapi.

"Udah peluk-peluknya? Kantin, kuy, gue laper," ucap Keith yang memegangi perutnya.

"Yaudah ayo."

Feli, Oliv, Lauren, Keith dan Edgar sudah duluan, menjadi pawang jalan. Tinggal Marchel dan Kia yang mengikuti mereka dari belakang.

"Eh, gue ke toilet dulu. Lo duluan aja, Chel. gue nyusul," ucap Kia terburu-buru masuk kamar mandi.

"Gue tungguin aja, ya?" tawar Marchel.

"Gausah, gue bisa sendiri kok. Lo duluan aja, byee!" Kia langsung berlari ke arah toilet.

Marchel tidak mendengarkan Kia, ia tetap menunggu Kia di depan toilet cewek.

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang