- 8 -

106K 4.6K 157
                                        

Kia sampai di sekolah menggunakan Lamborghini Aventador abu-abu miliknya. Bukan Kia namanya jika tidak menjadi pusat perhatian di sekolah. Setelah beberapa hari lamanya ia tidak sekolah, menjadi sebuah tanda tanya besar bagi fans-nya. Banyak cuitan-cuitan yang ditujukan padanya namun ia tak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya.

Sesampainya Kia di kelas, hanya beberapa teman kelasnya yang sudah datang. Karena Lauren belum datang, Kia jadi menelungkupkan kepalanya di atas tas sambil menggertakkan giginya meredam emosi dan sabar menunggu waktu yang ditunggu-tunggu untuk membalaskan dendamnya. Lihat saja, orang yang berani mengganggunya tidak akan Kia lepaskan begitu saja.

***

Bel istirahat berbunyi nyaring.

Siswa dan siswi berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya. Perlu kalian ketahui, kantin Briliant High School menyediakan semua jenis makan dengan harga yang sesuai dengan kondisi ekonomi siswa dan siswinya. So pasti mahal.

"Laper banget, ke kantin yuk," ajak Lauren dibalas anggukan oleh Kia.

"Let's go!"

"Lo pesen apa?" tanya Kia pada Lauren

"Tumben banget mau beli sendiri, biasanya juga gue yang jadi babu," jawab Lauren mendramatisi.

"Gue serius," balas Kia dingin seolah sekarang bukan waktunya untuk bercanda.

"Batagor-batagor. Sama es teh super adem," jawab Lauren akhirnya.

"Oke, tunggu, ya." Kia langsung berjalan menuju store penjual batagor.

Setelah beberapa menit, Kia membawa nampan yang berisi makanan dirinya dan Lauren.

Duk!

Kia nyaris tersandung oleh kaki seseorang jika tidak buru-buru menyeimbangkan diri.

"Yah, gak jatuh. Kurang kuat lo," ucap Ashley keras pada Anne yang terduduk manis sambil meluruskan kakinya di jalan yang Kia lewati.

Kia hanya menggenggam kuat nampan yang ia pegang seraya menatap Anne tajam dan melanjutkan langkahnya.

"Kesel banget tuh keknya," tawa Anne terbahak-bahak.

"Lo bego banget sih, harusnya lo bikin dia jatuh tadi," protes Ashley.

"Sabar, dong, masih pemanasan aja," balas Anne melirik Kia yang juga meliriknya tajam.

"Lo gapapa kan?" tanya Lauren saat Kia meletakkan nampan tadi di atas meja.

"Engga sih, nyaris jatuh doang."

"Syukur deh, yaudah buruan makan," balas Lauren lega.

Baru saja beberapa suap, Anne dan anteknya kembali membuat ulah.

"Guyss, gue mau ngasih tau kalian berita penting tentang primadona kalian itu!" teriak Anne kencang, berdiri di atas kursi tanpa malu.

Gumaman pengunjung kantin pun terdengar seolah terganggu karena ini adalah jam makan yang butuh ketenangan untuk menikmati makanan.

"Elah ribut lagi. Gue makan ada aja gangguan, tadi suara petir sekarang malah suara raungan ular. Tolong dong yang sewa dakocan jangan di sini," omel Lauren sedikit keras mengaduk batagornya tak selera.

"Sebenarnya, Kia itu sering keluar masuk club," ucap Anne membuat kantin seketika hening. Dan Kia yang mendengarnya hanya tertawa dingin bak psikopat.

"Emang lo punya bukti? Jangan sembarangan ngomong deh. Entar malu," ucap salah satu siswa di sana.

"Gue punya kok buktinya," Anne pun mengeluarkan beberapa foto dengan ukuran yang besar.

Dan terlihat di sana Kia sedang berada di sebuah club ternama di Ibukota mengenakan sebuah Hoodie Oversized dan menutup kepalanya dengan kupluk. Namun tetap saja wajahnya tidak tertutupi.

Eh itu beneran Kia anjir!

Ke club kok pake Hoodie ya?

Baru kali ini gue liat orang ke club pake hoodie.

"Ada satu berita lagi yang bakal bikin kalian tercengang," ucap Anne lagi, membuat semuanya penasaran, termasuk Kia. Apa lagi yang akan diucapkan dari mulut berbisa itu?

Kia menahan emosinya yang nyaris meluap, namun ia tahan. Ia menggenggam erat nampan kayu yang menjadi alas piring batagornya hingga buku-buku jarinya memutih.

"Sebenarnya, nyokap Kia juga sama kek dia. Sama-sama bitch! Hahahaha!"

Brakk!

Seketika nampan yang menjadi alas piring Kia tadi melayang dan tepat mengenai wajah Anne hingga perempuan tidak tahu diri itu terjatuh dari atas kursi.

Kia berdiri dari duduknya dan berjalan menuju tempat Anne dengan wajah memerah murka. Kia menginjak perut Anne dengan keras tanpa ampun, lalu mencengkeram kerah baju Anne hingga perempuan itu tercekik.

"Gue udah bilang, jangan pancing gue. Kemarin gue udah sabar sama mulut kotor lo ini," ucap Kia dengan suara lirih namun tajam.

"Lo boleh hina gue, tapi jangan bawa bokap ataupun nyokap gue, Bangsat. Lo mau kenalan sama gue? Oke, gue jabanin!"

"Ren, tahan mereka berdua juga," titah Kia sambil menunjuk Ashley dan Rea.

Tak butuh waktu lama, sebelum mereka berdua kabur. Lauren datang dari arah belakang dengan cepat dan menendang kedua kaki mereka hingga tersungkur.

"Sebelumnya, nama gue itu Azkia Sferinly Bredanzo, anak dari Richard Bredanzo. Kalau otak idiot lo gak bisa nangkap maksud gue, biar gue perjelas. Salam kenal dari Bredanzo, keluarga terkaya di dunia yang gue yakin lo harusnya tahu. FYI aja, sekolah ini juga punya keluarga gue."

Kia tersenyum manis, menatap Anne di bawahnya dengan tatapan yang masih setajam tadi.

"Kemarin lo bilang kalo barang gue pinjeman, kan? Gimana? Ada ralat? Makanya, nih bibir jangan dipakein ngisep doang!" ucap Kia sambil menampar bibir Anne kuat dengan tangan masih mencengkeram kuat kerah bajunya.

"Lo cuma anak baru di sini, jangan sok tau dan sok paling benar. Gue udah terkenal di sini dibandingkan Lo. Cara lo cupu tau gak kek gini. Kemarin lo juga berani bully gue di gudang, pake acara keroyokan dan ikat kaki tangan gue. Sekarang gimana? Kalah, kan? Gue malah bisa nyiksa lo dengan tangan kosong tanpa bantuan tali."

Keith dan William baru saja datang ke kantin setelah mendengar kehebohan tentang Kia yang bertengkar dengan si murid baru.

"Itu Kia ngapain? Bahaya! Bisa mati woi," komentar Keith panik sambil menunjuk Kia yang seperti mencekik leher Anne dengan menarik kerah bajunya.

"Mereka bertiga yang bully Kia kemarin. Jadi lo nonton aja. Gue suka yang beginian," ucap William semangat dan duduk di salah satu kursi yang tak begitu jauh dari tempat Kia.

"Tapi kan—"

"Udah duduk aja, ikut nonton."

Keith pun hanya pasrah

"Lo bilang ke semua orang kalo gue keluar masuk club? Haha, kok bisa sedetail itu lo nyari tau tentang gue." Kia tertawa tanpa humor.

"Gue emang keluar masuk club," kata Kia jujur membuat seisi kantin terkejut. "Karna club termewah dan termahal di Indonesia ini, punya gue semua."

Wah gila, itu club Kia semua? Keren banget sih.

Mampus Lo, taro di mana muka lo, Anne?

Wahh, si Anne udah bully Kia, terus mau jatuhin Kia dengan cara busuk.

"Keknya udah dulu deh basa basinya, gue udah gak sabar mau main sama lo. Eh tapi tunggu dulu, ada satu orang yang belum datang."

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang