Saat setelah Cindy menjatuhkan Kia ke jurang, ia bergegas melukai dirinya sendiri dengan jepitan rambut yang ia pakai ke tangan, kaki dan leher. Lalu merobek bajunya dengan sengaja seolah dirobek binatang. Dan yang terakhir adalah meneteskan darah kelinci yang sudah ia siapkan sejak awal agar terlihat lebih mengenaskan.
Tak sampai disitu saja aksi pura-puranya, ia pun langsung berbaring seolah pingsan dengan posisi terlentang.
"Kalian yakin Kia gak jatuh ke jurang?" tanya William setelah kembali mendapatkan ketenangannya. Hanya dalam beberapa jam terakhir saja wajahnya mendadak berkali-kali lebih berantakan dan jauh lebih tua dari William yang biasanya.
Bagaimana dia bisa baik-baik saja saat Kia tidak jelas keberadaannya seperti sekarang.
"Dari cerita Cindy, katanya Kia ninggalin dia duluan. Itu pun arah perginya bukan ke jurang," jawab Keith mengulangi penjelasan Cindy saat di perkemahan tadi.
Masalahnya, dicari ke mana pun, jejak Kia tidak ada sama sekali. Mereka bahkan sudah mengitari toilet dan berpencar mengulangi jalur pos terakhir kali menuju toilet. Namun hasilnya nihil.
Hati kecil William mengatakan ia harus mencari di dasar jurang sebelum memutuskan istirahat. Namun, melihat kondisi adik kelas dan rekan lain yang ikut mencari, juga langit malam minim cahaya yang membatasi jarak pandang mereka membuat William menarik sisi egoisnya.
"Kita susurin jurang ini besok pagi sambil susurin ulang jalan setapak itu. Hari juga udah malam banget, kalo dipaksain malam ini, gue takut malah nambah korban," putus William pasrah.
***
Semua anggota Black Raccons mendapat kabar bahwa Kia menghilang di hutan puncak. Mendengar hal, itu Vallo langsung bergegas mengumpulkan anggota BR untuk misi pencarian Leader Black Raccons.
"Bagaimana dengan anggota inti BR yaitu Lauren?" tanya Carlos.
"Dia tidak tahu dengan misi ini, hanya kita saja. Jadi kalian jangan buka mulut tentang ini!" tegas Vallo.
"Siap!" jawab semua anggota BR yang berkumpul
Lalu, mereka bergegas mengambil peralatan yang dibutuhkan. Segala upaya pencarian akan mereka lakukan demi menemukan Kia.
***
Pagi ini semua senior beserta Edgar, Keith dan Stevan sudah bersiap untuk mencari Kia lagi di hutan.
Mereka akan turun ke jurang yang dicurigai William tadi malam.
Jurang tempat mereka mencari Kia terhitung curam. Salah perhitungan sedikit saja, bisa-bisa membawa masalah fatal.
"Gue, Edgar, Keith, dan Stevan akan turun. Kalo kita narik tali ini dari bawah, berarti kita siap naik," jelas William dengan memegang sebuah tali yang terikat di perutnya.
"Oke."
William, Edgar, Keith, dan Stevan pun turun bergantian karena keterbatasan alat. Pagi tadi William juga sudah meminta bantuan dari pihak berwajib. Namun, terlalu lama menunggu mereka datang. William tidak sesabar itu dalam hal menunggu. Apalagi untuk hal yang berkaitan dengan Kia.
Saat mereka sudah sampai ke dasar jurang, mereka berpencar untuk memperluas wilayah pencarian.
Beberapa menit berlalu sampai teriakan Stevan meminta perhatian dari teman-temannya yang lain. "Gue nemu tas kecil!" di tangan Stevan terdapat sebuah tas hitam kecil yang terlihat familier.
"Ini tas Kia!" kata William setelah yakin karena melihat gantungan kunci berbentuk bola basket yang pernah dia berikan pada Kia.
"Pasti dia di sekitar sini, ayo kita cari!" seru William yang semakin kalut setelah yakin Kia benar-benar jatuh ke jurang.
***
Daddy dan mommy Kia sangat terkejut dan panik mendengar kabar Kia menghilang. Dan pada malam itu juga mereka berangkat ke lokasi perkemahan diadakan.
Bahkan Daddy sempat menabrak mobil lainnya saat menuju rumah untuk memberi kabar pada Mommy.
"Kenapa anak saya bisa menghilang?" tanya Daddy yang meski suaranya tidak membentak, ada aura dingin yang membuat guru-guru lain tidak berani mengangkat kepala.
"Saya tidak akan menuntut Anda sekalian atas keteledoran ini selama menjelaskan situasinya dengan lengkap."
Jelas Daddy marah, terlebih karena jajaran guru yang seharusnya menjadi pendamping malah diam di tenda dan tidak menjelaskan apa pun.
Pak Delim akhirnya pasang badan dan menceritakan kegiatan mereka semalam, juga bagaimana detail saat Kia dinyatakan menghilang.
"Kami benar-benar meminta maaf atas keteledoran kegiatan ini," tutup Pak Delim yang kembali tidak berani menatap wajah Daddy langsung.
"Silakan berharap permintaan maaf Anda bisa mengembalikan anak saya," sindir Daddy tegas sebelum meninggalkan tenda guru untuk menghampiri Mommy yang sedari tadi menangis.
"Bagaimana kabar Kia, Dad?" tanya Mommy yang sudah kehilangan seluruh semangatnya.
Daddy segera merengkuh Mommy, berusaha menenangkan. "Mommy sabar, ya. Daddy sudah mengirim orang untuk mencari Kia." Meski percuma, karena perkataan Daddy pun tidak bisa menenangkan Mommy yang sudah histeris.
***
Saat Keith berjalan menelusuri sisi jurang yang dipenuhi rerumputan tinggi, ia menemukan sesuatu yang mencengangkan.
"WOI CEPETAN KE SINI!" teriak Keith panik.
Mereka yang mendengar seruan Keith langsung bergegas mendekat.
"Apaan?" tanya Edgar setengah ngos-ngosan karena lokasinya jauh dari Keith dan dia langsung berlari saat menangkap teriakan Keith.
"Itu ... darah," tunjuk Keith pada rerumputan yang terdapat beberapa bercak darah.
William menatap titik-titik darah dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Ia terdiam cukup lama sebelum badannya menjadi lemas dan meluruh ke tanah.
Dia tidak bisa menghentikan pikiran jelek yang bersarang di kepalanya. Semakin keras William mencoba menyangkal, bayangan Kia bersimbah darah semakin jelas tercetak di kepala.
William bahkan tidak sadar air mata sudah mengalir deras membasahi pipi. Perasaannya terlalu kebas untuk bisa mengartikan kesakitan apa yang menikam dadanya sekarang.
Apakah Kia dimakan binatang buas? Itulah isi pikiran William saat ini.
"Gak mungkin, kan?" tanya William ragu, tidak berniat membendung air mata yang semakin mengajak sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)