Pagi ini, Flora berencana ke rumah oma Dion yang berseberangan dengan rumahnya. Sesekali, untuk menarik perhatian Oma agar ia berada di pihaknya.
Tapi sebelum ia berkunjung, tak lupa Flora membeli cheesecake untuk Oma dan sudah bersiap di depan pintu rumah Oma.
"Eh Flora, ayo masuk, Sayang," ucap Oma lembut begitu melihat Flora di depan rumah.
"Oiya Oma, aku ada bawain cheesecake untuk Oma sama Opa," katanya lembut.
"Duhh makasih ya. Repot-repot banget," balasnya senang dan menerima kue itu dengan senyuman.
"Gapapa kok Oma. Kan aku udah anggap Oma itu oma aku sendiri."
"Beruntungnya Oma punya cucu seperti kamu," ujar Oma mengelus rambut Flora dengan sayang.
"Oiya Oma, aku mau cerita! Ini tentang Dion," ujarnya dengan nada sedikit heboh, bahkan ia menggoyangkan tangan Oma agar perhatian tertuju padanya.
Oma mengerutkan dahinya. "Cerita apa? Tunggu sebentar, Oma bikinin jus apel dulu. Biar sekalian cerita sama cemilan."
"Oke Oma aku tunggu."
Tak lama kemudian, Oma membawa dua cangkir jus apel dan sepiring cheesecake yang dibawakan Flora tadi.
"Oma tau gak, sih? Kemarin Dion bawa cewek ke rumahnya. Malahan berduaan Oma. Ceweknya ganjen banget Oma, berani banget ke rumah cowok malam-malam. Dan parahnya lagi, pas Flora datang langsung diusir sama ceweknya Oma," kadunya dengan nada sedih.
Dalam hati, Flora tertawa-tawa kecil. Bagus sekali aktingnya.
"Apa?! Siapa ceweknya? Ini gak bisa dibiarin!" kesal Oma dengan emosinya.
"Yang kemaren itu loh, Ma, yang sinis liatin aku pas di rumah sakit. Namanya Kia."
"Hah? Jadi itu pacarnya?"
"Iya, Oma," balas Flora, mati-matian menahan senyum puasnya saat melihat ekspresi Oma yang mendadak keruh.
***
Setelah mendapat hasutan dari Flora tadi, Oma langsung mengumpulkan keluarganya. Dion dan kedua orang tuanya.
Sekarang, Sarah dan Feri yang merupakan bunda dan ayah Dion sudah berada di meja seperti meja bundar. Begitu pun dengan Dion. Tak lupa! Di sana juga ada Flora yang duduk di sebelah Oma.
"Jadi langsung saja Oma akan membicarakan ini pada kalian," ucap Oma membuat seisi ruangan takut.
"Dion," panggil Oma membuat Dion mendongak dan menatapnya.
"Iya, Oma?" jawabnya.
"Siapa Kia?" Pertanyaan Oma membuat Sarah dan Feri tak kalah terkejut. Kenapa tiba-tiba Mamanya menanyakan itu?
Takut-takut, Dion menjawab, "Pacar Dion Oma."
"Kamu dengar, Sarah, Feri," tutur Oma dan dibalas dengan anggukan.
"Mama gak setuju kalau Dion pacaran dengan anak berandalan itu," kata Oma dingin membuat semua orang menatapnya kecuali Flora.
"Tapi kenapa, Ma?" Kali ini Sarah membuka suara.
"Anak berandalan?" Beo Feri serentak.
"Iya. Anak berandalan. Mama gak suka liat Dion pacaran sama orang yang jelas jauh di bawah kita. Kita itu butuh penerus yang attitude-nya bagus dan otak cerdas. Bukan hanya wajah dan tubuh yang sempurna!" Suara Oma mulai meninggi.
"Mau jadi apa Dion nanti kalau berpacaran dengan anak seperti itu? Kalian mau anak kalian ini terjerumus ke dalam lingkaran hitam dan tidak bisa keluar? Oma selalu mementingkan yang terbaik untuk Dion dan kalian malah berlaku sebaliknya."
"Tapi Oma gak tau Kia itu anak sia—"
Baru saja Sarah akan menjelaskan, Oma langsung melayangkan telunjuknya ke arah Sarah agar diam.
Bagaimana mamanya itu menyimpulkan seorang Kia sebagai anak berandalan yang tak tau aturan. Sarah pun menatap datar pada Flora, membuat nyalinya ciut seketika.
"Dan Oma sudah dapat pasangan yang terbaik untuk Dion," ucapnya lagi membuat Sarah, Feri dan Dion nyaris sesak napas.
"Siapa, Oma?" tanya mereka serempak.
"Flora. Dia yang cocok. Bukan Kia. Wajahnya cantik, attitude bagus dan sopan, otaknya pun tak kalah cerdas. Oma kenal dia dengan baik selama ini," ujar Oma lagi membuat Dion mengepalkan tangannya dan menggertakkan rahangnya.
Baru saja Feri akan berbicara, dibalas telunjuk pula menyuruhnya agar diam.
"Keputusan Mama tidak bisa diganggu gugat. Dan kamu Dion, jauhi Kia! Oma gak akan setuju kamu dekat dengan anak itu." Dion tak percaya. Bagaimana bisa semudah itu Omanya menyuruhnya putus? Berpisah?
"Kami kenal dengan siapa Kia. Dia tidak seperti yang Oma pikirkan. Atau kamu yang mempengaruhi Mama saya?" bentak Sarah sambil berdiri dan menunjuk wajah Flora dengan tajamnya.
"Jangan salahkan Flora! Mama tau sifat dan attitude Kia dengan mata kepala Mama sendiri, Sarah!"
Sarah, Feri, dan Dion tak habis pikir kenapa menjadi seperti ini. Semuanya retak.
"Terserah Mama! Yang jelas kami sebagai orang tua tidak akan menyerahkan anak kami begitu saja pada orang ini!" ujar Feri dingin.
"Dan satu lagi. Cepat atau lambat, Mama akan tahu siapa itu Kia! Kia tak seburuk yang Mama pikirkan," ucap Sarah menohok membuat nafas Flora tercekat.
Bagaimana ini? Kenapa menjadi seperti ini? Bukankah ekspektasinya keluarga Dion akan menerima dengan baik. Tapi malah memusuhinya bak musuh bebuyutan.
Sarah dan Feri pun berdiri dari duduknya dan pergi tanpa pamit.
"Dion gak bakal putus begitu aja sama Kia, Oma. Suatu saat Oma tau siapa Kia sebenarnya. Dan saat itu tiba, Oma pasti menyesal jelek-jelekin Kia," kata Dion dengan datar sambil menatap tajam ke arah Flora.
"Dan untuk lo! Jangan coba-coba ngancurin keluarga gue! Lo cuma orang baru, Flora! Mending gausah nyari muka! Jijik gue liatnya!" ucapnya lagi menohok ke Flora.
Dion pun meninggalkan Oma yang terduduk secara tiba-tiba.
"Kepala Oma pusing. Antar Oma ke kamar, Flora," ucapnya sambil memegangi kepalanya yang nyeri.
"Baik Oma." Flora pun mengantarnya sampai ke kamar.
Setelah mengantarkan Oma, Flora keluar dari rumah itu dan langsung pulang dengan kepala yang penuh dengan kejadian barusan. Membuatnya emosi karena tak sesuai dengan rencananya. Malah berantakan!
"Arghhh!" teriaknya sambil menarik kasar rambutnya frustrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)