A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]

- 7 -

"Kak, lagi ngapain?" tanya Kia pada William yang duduk di balkon sambil termenung.

"Eh, enggak ngapa-ngapain."

Kia pun duduk di kursi sebelahnya. "Mikirin apa, sih? Kok serius banget."

William menghela napasnya kasar. "Gue mau nanya, dan lo harus jawab jujur."

"Nanya apa?"

"Kenapa lo bisa ada di gudang belakang dengan kondisi mengenaskan beberapa hari yang lalu?"

Kia tercekat, tidak siap dengan pertanyaan William yang telak. Haruskah ia jujur? Lalu, William akan melakukan apa jika tahu semuanya?

"Lo tau dari mana?" tanya Kia sedikit ragu.

"Jawab, bukan balik nanya," ketus William dengan wajah serius

"Lo di-bully Anne, Ashley, dan Rea kan?" todong William lagi. Kali ini Kia tak bisa bohong atau menutupi semuanya.

Kia menunduk dan diam.

"Diam berarti iya," ucap William.

"Iya," balas Kia ragu.

"Kenapa gak bilang dari awal? Kenapa lo cuma diam aja?"

"Gue takut lo marah sama dia, gue pengen selesaiin sendiri tanpa dicampuri orang," jawab Kia dengan nada sedikit tinggi.

"Bagus dong kalo gue bertindak lebih dulu daripada lo, jadi balasan ke dia itu setimpal. Gak mikir kasihan lagi."

Emang lo pikir gue kasihan sama si geng ular itu? Kalo gue mau, gue bisa bunuh saat ini juga, batin Kia.

"Lo tenang aja, gue bisa atasin dia kok."

"Yakin? Kemarin aja gak sanggup lawan mereka bertiga. Sampe masuk rumah sakit lagi," ejek William.

"Kan diiket, gimana gue mau lawan coba?" ketus Kia dengan wajah garangnya.

"Lo kenapa bisa ke gudang belakang?"

Nah saat inilah Kia menggertakkan giginya hingga berbunyi, ia masih perlu menambah personil untuk ia tangani esok harinya.

The game just play.