Karena bosan di rumah, Kia mengajak teman-temnnya untuk jalan-jalan. Dan di sinilah Kia dan yang lain, asyik bermain di time zone setelah puas berbelanja baju, skincare, dan beberapa barang lainnya. Mereka mencoba semua permainan yang ada di time zone ini. Seperti sekarang, mereka sedang tanding memasukkan bola basket sebanyak-banyaknya di ring yang bergerak ke kanan-kiri.
"Yes! Gue menang! Apa gue bilang, gaada yang bisa nyaingin permainan basket seorang Kia!" ucapnya penuh kebanggaan.
"Lagi beruntung aja itu mah," elak Lauren yang lesu karena ia dikalahkan Kia kedua kalinya.
"Udah yok, gue haus nih," keluh Oliv.
"Yaudah, ayo minum." Mereka pun pergi memilih pergi ke Starbuck, hitung-hitung mengisi energi.
Setelah membuat pesanan, mereka berbincang-bincang seputar cowok yang berada tak jauh dari mereka. Beberapa meja dari mereka, terdapat gerombolan cowok yang menatap mereka dengan tatapan kagum.
Tak ayal jika mereka mendengar sahutan-sahutan nakal dari cowok-cowok itu karena kecantikan mereka. Bisa dibilang, geng Kia memang diisi dengan cewek-cewek modis yang mampu menyilaukan mata kaum adam.
Bukan. Mereka tidak membicarakan seberapa tampan cowok-cowok itu. Boro-boro. Yang ada malah sudah dibuat risi duluan dengan tatapan-tatapan mereka.
***
"Kak, kebutuhan sehari-hari Oma dan Opa udah semua, nih. Kita langsung pulang aja, yuk? Udah kesorean," ucap Flora yang memegangi beberapa kantong plastik yang berisi makanan yang dipesan oleh Oma, begitu pun dengan Dion.
Oma memang meminta tolong Flora untuk membelikan keperluan sehari-harinya di Indonesia. Dan yang pasti Dion yang dipaksa untuk menemani Flora. Dari semua orang, Dion paling tidak bisa menolak permintaan Oma. Karena sedari dulu, ia lah cucu yang paling penurut di antara semuanya. Dan itu membuat Oma senang, dan berpikir bahwa Flora akan dekat dengan Dion lalu membuat hubungan yang lebih dari sebuah teman. Itu harapan Oma.
"Kita ke Starbuck dulu, gue mau beli mocca latte buat Opa," ujar Dion dan dibalas oleh Flora dengan anggukan.
Dion langsung menuju kasir dan memesan beberapa kopi. Kebetulan sedang di mal, kan sekalian. Tidak enak juga meminta tolong orang lain tapi tidak memberi apa-apa.
Flora sudah duduk manis di meja kedua di depan kasir, menunggu Dion memesan. Beberapa menit setelahnya, Dion mendekat dengan dua cup es krim di tangannya.
"Nih buat lo," ujar Dion sambil meletakkan satu cup es krim matcha ke hadapan Flora.
Flora tersenyum senang. "Hah? Buat gue Kak? Kok lo tahu kalo gue suka Matcha?"
"E-em gue asal pilih aja tadi. Gue juga gatau kalo lo suka Matcha" balas Dion seadanya
"Itu tanda terima kasih gue karena udah mau bantuin Oma."
"Gapapa kok kak, gue juga sering bantuin Oma karena udah gue anggap Oma gue sendiri," balasnya kikuk.
Obrolan itu berangsur lama dengan candaan dari keduanya. Mulai dari sendok Dion yang terbalik dan bibir Flora belepotan es krim.
"Itu bukannya Dion?" ucap Lauren tiba-tiba saat menoleh melihat ke satu sisi dan menemukan pemandangan Dion dengan cewek lain.
Mendengar hal itu, sontak yang lainnya mengikuti arah tatapan tajam Lauren. Dan yang benar saja, di meja itu ada Dion dan 1 cewek yang tidak mereka kenali.
Tangan Kia terkepal keras membuat kuku tangannya memutih seketika. Tak lama mereka melihat pemandangan itu, Dion dan si cewek itu pergi tanpa tau bahwa ada Kia di dalam coffe shop yng sama dengan tatapan sulit diartikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)