Seseorang tengah berusaha mengerjap, menyesuaikan diri dengan intensitas cahaya yang mendadak menusuk mata. Samar-samar ia mendengar orang di sekitarnya histeris.
"Cepat panggil dokter!"
"Sayang, ini Mommy!"
"Mohon keluar ruangan sebentar, saya akan memeriksanya."
"Miss Kia? Apa Anda mendengar saya?"
Sebuah sinar kecil seperti senter diarahkan pada mata Kia, mengecek respons pupilnya.
Kia menatap langit-langit ruangan dengan linglung dan sesekali memejamkan matanya menahan sakit yang masih menusuk tubuh.
Setelah pemeriksaan singkat, sang dokter kembali menemui Daddy dan Mommy, menginfokan bahwa Kia sudah siuman. Meski begitu, dokter berpesan bahwa mungkin Kia masih sulit memahami situasi karena benturan pada kepala berkemungkinan menyebabkan amnesia.
Mommy dan Daddy pun bergegas masuk menghampiri Kia dengan perasaan lebih lega. Bahkan Mommy menangis terharu.
Kia memejamkan matanya menahan sakit saat mendekat dan mengelus puncak kepala Kia pelan dengan sayang.
"Are you okay, Honey?" Tanya Daddy lembut.
Kia membuka matanya perlahan dan menatap mata Daddy dengan penuh arti. Mata itu menggambarkan kesedihan yang begitu berat.
"Sa-kit," ucap Kia pelan, bahkan sama sekali tak terdengar. Mulut Kia-lah yang membentuk kata-kata itu dan membuat Daddy mengerti ucapannya.
Daddy sudah tak tahan lagi dengan air mata yang sudah berada di ujung pelupuk matanya. Dan langsung saja meneteskan itu dengan deras. Bisakah kesakitan Kia dipindahkan pada dirinya? Bahkan untuk melihat kondisi putri kecilnya saat ini harus penuh ketegaran dan keikhlasan.
Kia pun ikut menitikkan air matanya, entah itu dari kesedihannya atau kesakitannya saat ini. Sangat sulit untuk Kia menarik napasnya saja, dadanya begitu sesak dan sakit. Mungkin ada luka yang melukai dadanya.
Kia mengingat semua kejadian-kejadian sebelum ia mengalami hal naas ini, dan itu membuat kepalanya sakit tak tertahankan. Karena Kia tak kuat menahannya, Kia mengempaskan selang oksigen yang menempel dihidungnya dan memegangi kepalanya dengan keras menggunakan tangan kiri.
Mommy dan Daddy panik melihat itu dan segera memanggil dokter untuk mengecek kembali kondisi Kia.
Dada Kia semakin sesak karena selang oksigen yang dilepasnya, ditambah lagi sakit teramat sangat di kepalanya bagaikan ditarik dengan kuat.
Dokter memberikan suntikan pereda nyeri pada Kia dengan segera. Suster pun memasangkan kembali selang oksigen Kia seperti semula.
"Miss Kia merasakan sakit kepala karena memaksa mengingat kejadian sebelumnya. Kondisinya akan segera membaik jika perbanyak beristirahat," jelas Dokter itu.
"Apakah itu akan terjadi terus menerus, Dok?"
"Tidak, itu hanya beberapa saat. Jika Miss Kia memaksakan ingatannya maka ia akan kembali seperti ini."
***
Bryeta dan Cindy sudah berada di Indonesia untuk dijatuhi hukuman seumur hidup karena perkara sebelumnya tidak main-main dan tidak bisa diberi pengampunan oleh keluarga Kia.
Chandra masih merasa hukuman tersebut kurang. Namun, dia tidak ingin mengotori tangannya dengan darah orang lain.
***
Malam ini seluruh anggota Black Raccons dikumpulkan ke markas utama yang berada di London. Mereka dikumpulkan karena mengingat cedera Kia cukup parah sekarang, Kia memutuskan untuk mundur sementara dari posisinya sebagai Leader BR.
Sebuah pesan pun sudah disampaikan Kia lewat sebuah video, jika penggantinya adalah Vallo. Anggota BR pun memaklumi Kia dan juga Vallo dipastikan akan menjalani posisinya sebaik mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)