Di sinilah semua keluarga Bredanzo sekaligus keluarga Afalaska berada. Yaitu di Iciha Hospital. Rumah sakit khusus untuk persalinan. Tentang kualitas rumah sakit jangan diragukan. Turun-temurun keluarga Bredanzo lahir di rumah sakit ini
Mereka semua tengah duduk di beberapa sofa yang tersedia di ruangan khusus VVIP. Ya pastinya sangat besar, bahkan besarnya melebihi ruang Apartemen.
Sambil merapalkan doa agar semuanya berjalan lancar, untuk siapa lagi kalau bukan untuk Kia yang tengah berjuang di dalam sana dengan si buah hati yang akan lahir pada malam ini. Walaupun jam sudah menunjukkan pukul 00.30 mereka yang menunggu otomatis tidak tidur malam ini demi menunggu bayi Kia dan Dion.
"Semoga Kia selamat dan juga bayinya ya, Sar," ujar Sferinly Mommy Kia.
"Iya, kita doakan yang terbaik," balas Sarah Bunda Dion.
***
Kia sedari tadi memegang perutnya yang mulas, ini pembukaan terakhir. Detik-detik di mana seorang ibu menahan begitu sakitnya rasa sakit yang teramat sangat. Ya walaupun lebih sakit saat mengeluarkan bayinya. Dion selalu berada di sampingnya sambil menggenggam tangan Kia dengan erat, tak peduli jika tangannya terluka karena goresan kuku Kia karena hanya itulah cara Kia menyalurkan sedikit rasa sakit sekarang pada Dion.
Kia mengatur napas perlahan menahan mulasnya, keringat sudah membanjiri dahi Kia. Bahkan wajahnya menggambarkan bahwa Kia sangat sulit menahan rasa sakit sebelum persalinan ini.
"Pembukaan terakhir telah selesai dan kita menunggu sekitar 5 menit lagi untuk persalinan," ucap Vivi Dokter yang membantu persalinan Kia.
Dion mengangguk sebagai balasannya. Sesekali ia mencium kening Kia untuk menenangkannya, setidaknya itulah yang bisa ia berikan saat ini.
Setelah 5 menit akhirnya saat yang ditunggu-tunggu telah tiba. Perut Kia semakin sakit, bahkan ia menangis sejadi-jadinya lebih daripada tadi.
"Kamu kuat, Sayang," ujar Dion memenangkan Kia sambil mengelus puncak kepala Kia.
Kia menggeleng. "Sa-kit" ringis Kia dengan mata yang memerah dan air mata yang menetes.
Dion mengangguk. "Iya aku tahu itu sakit, kamu kuat, Sayang," ia pun mengecup kening Kia dengan sayang.
"Oke sekarang Kia rileks. Tarik napasnya dalam-dalam. Ade bayinya mau keluar nih," ujar Vivi sambil sesekali menyemangati Kia.
Kia pun mengikuti anjuran darinya.
"Sekarang coba mengejan, perlahan-lahan. Jangan terlalu dipaksakan."
Kia ragu awalnya, namun akhirnya ia pun mencoba melakukan instruksi dari Vivi.
Sakit. Rasanya seperti tulang-tulang Kia diremukkan secara bersamaan.
Kia menggeleng keras "Sa-kit, Dok."
Vivi tersenyum. "Kamu yang kuat sayang, ini ade bayinya kasian dong lama-lama di sana. Dia pengen cepet keluar biar cepet main."
Kia mengatur napasnya kembali, sekali lagi ia mencoba mengejan. Di sampingnya, Dion turut menggenggam tangan Kia erat-erat, tidak tega istrinya kesakitan seperti ini. Dia membelai rambut Kia penuh sayang sambil membisikkan kalimat-kalimat penyemangat.
"Ayo sedikit lagi! Kepalanya sudah keluar separuh."
Kia mengatur napasnya kembali dengan teriakan keras
Tangisan bayi menggema di ruangan, hingga terdengar diruang tunggu keluarga pasien. Mereka pun mengucapkan syukur, akhirnya bayi Kia lahir dengan selamat.
Di ruang tunggu, para kerabat yang menanti mengucapkan puji syukur karena diberi kelancaran. Namun, beberapa menit setelahnya suara tangisan lain terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)