- 60 -

54.4K 2.5K 136
                                        

Kia tentu sakit hati, baru saja kemarin ia dibuat baper karena Dio mengklaim bahwa dirinya adalah pacarnya. Namun hari ini hal itu seolah sia-sia saja. Kia sudah khawatir setengah mati, ternyata orang yang dia khawatirkan lagi asyik sama cewek lain. Akhirnya Kia hanya dapat menahan panas di ubun-ubunnya sambil menikmati semilir angin di atas rooftop.

Dion yang baru sampai harus menahan sakit kembali di perutnya karena berlari-larian mengejar Kia.

Napasnya terengah-engah dengan langkah kaki mulai mencari jalan untuk menemukan Kia.

Ia tahu Kia pasti akan sakit hati karena kesalahpahaman ini. Ia harus memperbaiki semuanya, sekarang.

Dion melihat Kia berdiri di pinggiran rooftop yang memejamkan diri menikmati angin menerpa wajah cantiknya.

"Kia... Maaf udah bikin lo salah paham," ucap Dion dengan nada bersalah.

"Buat apa lo minta maaf? Gak penting," balas Kia seolah tidak terjadi apa-apa walaupun di lubuk hatinya yang paling dalam ada rasa sakit hati dan kecewa.

"Dengerin penjelasan gue dulu Kia," ucapnya dengan serius.

"Gak. Gue gak butuh, lo jahat," balas Kia dengan wajah menahan emosinya agar tidak meluap.

"Iya gue emang jahat," ujar Dion mengelus rambut Kia dengan lembut.

"Lo salah paham, Sayang" lanjutnya lagi membuat Kia mendengus kesal.

"Sayang sayang pala lo peyang!"

Dion menggeser badannya agar dapat lebih dekat.
"Maaf, ya," mohonnya dengan wajah tersenyum tipis.

"Enak aja! Hati gue sakit tau gak. Bisa-bisanya lo sama orang lain." Setelah mengucapkan itu Kia berdiri dan beranjak pergi.

"Urus aja selingkuhan lo. Gausah peduliin gue!" ujarnya sebelum benar-benar pergi.

Dion terdiam tak berkutik merasakan rasa sakit yang muncul tiba-tiba. "Argh!" ringis Dion memegang perutnya.

Kia yang mendengar rintihan itu pun kembali ke tempat semula dan melihat Dion yang meluruh terbaring lemah.

"Lo kenapa? Masih sakit?" ucap Kia dengan nada khawatir.

"Perut gue sakit banget," balasnya.

"Pliss jangan mati di sini. Gue gak bisa ngangkat lo, sumpah," ucap Kia heboh menghancurkan suasana yang sempat serius.

"Tadi mau ninggalin gue sendirian di sini. Tapi kok balik lagi?" goda Dion membuat Kia tersenyum kikuk.

"Marahnya dipending dulu," ucap Kia seenaknya.

"Bisa gitu?" tanya Dion yang tertawa sambil menahan sakit.

"Bisa! Keadaan lo lebih penting."

***

"Kan udah gue bilang ke UKS. Lo gak mau. Jadi gini kan," ujar Kia cemas melihat Dion yang pucat dan keringat dingin mengucur dari dahinya.

Tadi, Dion bersikeras ingin kembali ke kelas, alih-alih UKS. Dan benar saja kekhawatiran Kia terjadi. Dion tiba-tiba pingsan membuat seisi kelasnya riuh.

Keberuntungan masih ada di tangan Dion karena hari ini, dokter yang praktik di Briliant High School belum pulang.

"Dion terkena mag. Mungkin karena pola makannya tidak teratur, ditambah banyak jadwal makan yang dilewatkan membuat asam lambung naik," ujar dokter itu.

"Saya harap Dion segera makan, minum obat, dan jangan sampai telat makan lagi. Saya permisi dulu," lanjutnya lalu keluar dari UKS.

"Makasih, Dok," balas Kia sebelum dokter itu keluar.

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang