"Emang lo bisa main basket?" tanya Bryeta tak percaya.
"Gue dulu mantan ketua basket cewek di sekolah lama. Kemampuan gue jangan lo remehin," tegas orang itu.
"Lo bisa masuk tim gue, tapi kalo lo malu-maluin gue, abis lo gue bikin," ucap Bryeta penuh penekanan.
"Oke. Tapi kalo gue bisa bantu lo kali ini, kasih gue imbalan," balas orang itu dengan seulas senyum penuh keyakinan.
"Oke deal." Bryeta dan orang itu pun bersalaman.
"Dan satu lagi, lo gak usah main kasar sama Kia dan yang lainnya," ujar orang itu, sebenarnya lebih ke arah mengingatkan. Itu pun jika Bryeta bisa menangkap kodenya.
"Alah bacot. Lo gak usah ngatur-ngatur gue deh. Tugas lo di sini cuma main basket, bukan ngurusin gue," omel Bryeta yang kesal dan langsung meninggalkan orang itu.
"Terserah. Gue gak nanggung apa yang akan terjadi selanjutnya," gumamnya pelan.
***
Permainan akan segera dimulai. Kedua tim sudah bersiap di lapangan basket dengan seragam masing-masing.
Berbagai gumaman mulai terdengar. Ada yang tidak sabar menunggu Bryeta dipermalukan. Yang lain bertanya-tanya apakah kali ini Kia bisa ditumbangkan? Sedangkan kubu yang lain memilih melihat hasil tanpa menerka-nerka.
Pak Ion selaku guru olahraga menjadi wasit pertandingan basket hari ini. Ia ikut berpartisipasi karena pertandingan ini dipastikan akan sangat seru. Masing-masing tim diisi oleh pemain basket unggulan. Jelas sekali pertandingan seperti ini terlalu sayang untuk dilewatkan.
Beberapa guru ada yang turut menonton. Bahkan ada yang mengambil kesempatan dalam kegiatan itu, yaitu menjual popcorn. Siapa lagi kalau bukan Pak Delima tersayang.
Permainan pun dimulai dengan peluit yang dibunyikan Pak Ion.
Tim Bryeta berhasil mendapat bola pertama dan mulai dengan lincahnya membawa bola melewati Oliv. Dengan gesit, Bryeta melakukan gerakan tipuan dan begitu saja melewati penjagaan Oliv.
"Lo pasti kalah," gumam Bryeta saat berpapasan dengan Kia, tetap fokus pada dribble-nya.
Kia hanya membalasnya dengan senyum miring. Merasa ada kesempatan, Bryeta meninggalkan Kia yang hanya berdiri diam melihatnya men-dribble bola dengan lincah.
"In your dream, Bitch!" balas Kia, sengaja memperdengarkan umpatannya pada pemain lain.
Shot!
Poin pertama didapat tim Bryeta berkat lay up Bryeta yang dengan mulus membidik ring.
Lauren memancing Bryeta untuk mengambil alih bola yang dipegangnya, sengaja mempermainkannya sebelum mengoper bola pada Oliv dan dioper ke Kia.
Meski Vanessa menghalangi arah bidikannya, Kia berhasil mengecoh perempuan itu dan menembakkan bola ke ring. Poin pertama untuk tim Kia.
"Wohhhh, Kia Kia Kia!"
Sorak-sorai mulai memenuhi lapangan, ikut antusias menyaksikan semangat kedua tim yang berebut bola di lapangan.
Kia kembali mengambil alih bola. Ia men-dribble bola itu sebentar dan menghasilkan long shot dari tengah lapangan dan masuk ke ring setelah berputar di pinggiran ring beberapa kali.
Saat Kia lengah, Vanessa mengambil alih bola dan mengopernya ke Bryeta. Namun, bola dengan mudah ditangkap oleh Feli dan dioper pada Oliv yang berada tidak jauh dari ring lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)