- 54 -

56.3K 2.6K 368
                                        

Suara dentingan sendok dan piring hanya mendominasi kegiatan makan William dan Kia pagi ini. Entah kenapa, mood Kia benar-benar buruk setelah pulang dari mal kemarin.

"Mau bareng?" tanya William basa basi.

"Boleh," balas Kia singkat dan menyelesaikan makannya begitu pun dengan William.

Di perjalanan, tidak ada yang membuka topik pembicaraan. Hanya hening yang menyelimuti isi mobil itu.

"Ada masalah apa?" Oke William sudah tidak bisa menahan mulutnya yang sudah gatal menanyakan hal itu.

"Gak ada," balas Kia singkat.

"Pasti ada. Coba cerita sama gue. Mungkin gue bisa bantu."

Kia mengembuskan napasnya pelan sambil menatap kaca mobil. "Gue salah ya naruh perasaan sama orang yang belum tentu perasaannya sama dengan gue?" tanya Kia akhirnya.

William mengulum senyumnya. Ternyata itu masalah percintaan bukan persahabatan yang dipikirkannya. "Gak salah kok. Lagian gak ada cowok yang gak suka dan gak naruh perasaan sama adek gue yang cantik ini."

Kia tersenyum miring, menertawakan pernyataan William. "Lo bohong."

"Enggak. Percaya sama omongan gue," balas William yang tidak menangkap nada skeptis dari jawaban Kia

***

"Hello, Guys, Abang Edgar yang ganteng kembali!" teriak Edgar heboh membuat siswa lainnya melirik sekilas.

"Bacot!" dumel Feli karena acara makannya terganggu oleh tawon bunting.

"Sensi banget, Bu, lagi PMS?" balas Edgar dengan jahil.

Feli hanya mendelik tajam ke arahnya.

"Bacot lagi, mulut lo beneran gue sendokin cabe." Oke kali ini Kia pun mulai kesal ditambah mood-nya yang sedari pagi memburuk.

"Eh, iya ampun-ampun."

"Rasain lo," tawa Keith saat melihat Edgar diancam Kia.

"Lagi pada makan apa sih?" tanya Edgar basa basi. Manusia bobrok satu ini rasanya memang tidak bisa diam barang satu detik.

"Makan sate!" ucap Oliv ketus sambil menyendokkan bakso ke mulutnya.

"Bisa lo liat pake mata lo," timpal Lauren yang tak kalah judes.

Edgar berpikir sejenak. "Pasti Bakso, bener kan? 100% bener."

"Salah. Ketoprak," kata Lauren ketus dan dingin ditambah lagi tatapan tajam khasnya.

Edgar pun langsung ciut dan kabur dari sana untuk memesan makanan. Bisa-bisa dia habis dicakar betina yang sedang PMS berjamaah.

"Boleh gabung gak nih?" tanya William memegang sepiring nasi goreng dan es teh di kedua tangannya.

"Tumben sendirian, Bang? Dion mana?" tanya Lauren.

"Dion gak masuk. Katanya Oma dia tiba-tiba sakit," jelasnya membuat Kia mengernyitkan dahinya

"Ooh," balas mereka serentak.

A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang