Kia berangkat jauh lebih awal hari ini, sekolah masih sepi dan hanya ada beberapa petugas sekolah yang sibuk dengan kegiatannya.
Tempat yang akan Kia tuju adalah mading. Untuk apa? Let's see what things are going to be a crazy topic today.
Setelah melakukan rencananya, Kia pun menuju kelasnya dan menelungkupkan kepala di atas meja. Dia menegakkan tas di meja untuk menutupi sinar matahari yang menembus jendela.
***
Kia yang sedang pulas mendadak terbangun karena suara berisik yang mengganggu waktu tidurnya. Dia mengangkat badan yang tadinya telungkup di meja. Tangannya sibuk mengucek mata saat dia melihat Lauren, Oliv, dan Feli yang baru memasuki kelas.
Lauren yang melihat Kia bangun dari tidur pun langsung menghampirinya dengan cepat.
"Mading?" tanya Lauren dengan tatapan puas
Kia hanya membalasnya dengan senyuman miring tanpa berniat menjawab.
"I know it's you, Kia," ucap Oliv yang sepenuhnya mendukung Kia.
"Great job, anyway," sambung Lauren merangkul bahu Kia.
"Bagus deh, gue udah muak liat tuh orang lama-lama," balas Lauren.
"Dan kepsek juga bakal diberhentiin. Karna kan bapaknya si Vanessa kepsek itu. Jadi kena deh haha, gak kebayang deh bakal ngegembel dimana tuh orang," ucap Oliv dengan keras.
Kia tertawa mendengar itu. "Apa kabar mereka?"
"Tontonan paling luar biasa yang pernah gue lihat," komentar Lauren sambil mengingat ulang kejadian tadi.
***
Tidak seperti biasanya, mading hari ini mendadak ramai oleh para siswa yang berkerumun dengan ribut. Melihat kerumunan yang tidak biasa itu berhasil membuat Cindy, Bryeta, dan Vanessa penasaran.
"Eh, awas dong," ucap Bryeta dengan sedikit dorongan pada orang yang menutupi mading.
Bisik-bisik hujatan dan cibiran pun menggema dilorong mading saat melihat si 'orang' yang menjadi topik gila hari ini datang menampakkan hidungnya.
Bryeta mengerutkan dahi. Maksudnya apa? Namun, dia tidak mengambil pusing.
Saat sudah berada di depan mading, Bryeta, Cindy, dan Vanessa seperti mati di tempat saking kagetnya. Itu adalah foto mereka saat di club untuk bersenang-senang, namun sialnya potret mereka tersebar begitu saja.
Cindy yang tak tahan mencoba membuka kaca mading, tapi nihil. Kaca mading itu terkunci.
Orang-orang di sekitar Cindy sudah menatapnya penuh penghakiman. Mereka baru tahu selama ini geng Bryeta sampai menjual diri demi uang. Memangnya jatah yang mereka dapat dari orang tua apa kurang cukup?
"Gausah diambil kali tuh foto, bagus, kok. Hahaha ternyata yang jadi pelacur itu kalian," ejek seorang siswi di sana.
Cindy tak menghiraukan ucapan itu. Dia dan Bryeta berusaha untuk membuka mading dengan paksa, tapi tetap hasilnya nihil.
Setelah upaya yang mereka lakukan sia-sia, mereka memutuskan untuk pergi dari sana karena sudah tak tahan dengan cibiran yang dilontarkan. Pulang adalah jalan terbaik untuk menutupi wajah malu mereka.
Mereka pun berjalan dengan terburu-buru, namun, belum sampai di parkiran mereka malah bertemu dengan Lauren, Oliv, dan Feli.
Lauren bertepuk tangan sambil menggeleng takjub. "Good drama," komentarnya super nyinyir.
Bryeta yang kesal langsung menarik kerah baju Lauren dengan sentakan, membuat Lauren sedikit tersekat saat bernapas. "Pasti kalian kan yang nyebarin foto itu!" seru Bryeta yang sudah lupa situasi di sekitar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[ PART MASIH LENGKAP ] Azkia Sferinly Bredanzo. Seorang Leader Black Raccons, sebuah geng mafia terkenal di dunia. Jika ada seseorang yang mengusik kehidupannya, Kia tidak akan segan menyiksa dan membunuh mereka tanpa ampun. Siapa yang menyangka, le...
![A Z K I A 🗡️ [SUDAH TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/185242806-64-k761943.jpg)