03

3.1K 259 1
                                    

Saat Rosé selesai bertemu dengan Jimin di coffee shop mereka bicara banyak hal. Sampai membuat lupa waktu karena Rosé sangat merindukan Jimin.

Tapi saat Rosé sudah sampai rumah Jimin tidak memberi kabar padahal Jimin janji akan menelponnya jika sudah sampai rumah, akhirnya Rosé mengecek GPS terakhir Jimin berada. Dengan penasaran akhirnya Rosé nekat untuk menghampiri Jimin entahlah dirinya merasa sangat khawatir.  Karena ini sudah malam, ayahnya tidak mengizinkan dirinya mengendarai mobil sendiri, akhirnya Rosé diantar ayahnya menuju lokasi Jimin.

Didalam mobil Rosé terlihat sangat cemas, entah mengapa tak bisanya ia seperti ini. Saat mendekati lokasi Rosé melihat mobil Jimin disana.

'astaga apa yang Jimin lakukan malam-malam seperti ini disini'


Dan saat mendekati mobil Jimin, Rosé terkejut setengah mati melihat keadaan Jimin yang mengenaskan. Darah dibibir,hidung, kepala. Rosé tidak biasa melihat seperti ini biasanya hanya di film-film tapi kini ia melihatnya secara langsung dan dia adalah Park Jimin, ya tuhan.

Ayah Rosé sama terlihat kaget dan tidak percaya apa yang dilihatnya sekarang, Park Hyung Sik langsung membawa Jimin masuk kedalam mobilnya dan sesegera dibawa kerumah sakit.

"Ayah bagaimana Jimin bisa seperti ini?" Tanya Rosé panik dan hampir ingin menangis.

Hyung Sik langsung mengusap kepala anaknya "Ayah tidak tahu, kita doakan Jimin baik-baik saya. Kamu jangan panik tenangkan dirimu" Hyung Sik langsung menggenggam tangan anaknya agar segera tenang.


Beruntung jalanan tidak terlalu ramai karena hari ini sudah malam, sekitar pukul 23.30 malam mereka tiba dirumah sakit terdekat tempat Jisoo bekerja. Para suster langsung membantu membawa Jimin keruangan dan segera ditangani.

Tak lama kemudian Jisoo datang menghampiri mereka "Ayah bagimana bisa terjadi"

"Entahlah, sehabis Jimin pulang dengan Chaeyong dari coffee shop Jimin tidak mengabari Chaeyong dan membuat Chaeyong panik dan meminta untuk mengantarkan ke kempat terakhir GPS Jimin. Saat sampai disana ternyata Jimin sudah seperti itu"

Jisoo yang kaget mendengar cerita ayahnya langsung menghampiri Rosé, "Rosie berdoalah Jimin akan baik-baik saja dia laki-laki kuat. Dia tidak akan meninggalkan kamu, kamu kan musuh bebuyutannya" jelas Jisoo menenangkan Rosé yang sudah menangis dan semakin menangis mendengar Jimin adalah musuh bebuyutannya.

Sedari kecil mereka sering bertengkar, bertengkar meributkan sesuatu yang tak penting, kemana-mana pun mereka selalu bersama. Lalu jika Jimin harus pergi tentu dirinya akan hancur.








'Jimin kamu gak boleh pergi, kamu sepupu aku yang selalu ada buat aku'

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang