Now playing : Suga - First Love
Kalian wajib baca part ini pake lagu First love.Hari demi hari telah terlewati, bukan demi bulan telah terlewati. Hubungan Suga dan Wendy pun semakin dekat. Terbukti dengan setiap pagi Suga selalu menjemput Wendy berangkat ke kantor, karena jarak kantor mereka yang tidak terlalu jauh.
Suga tak pernah menyangka jika wanita yang pernah mengisi hatinya kini hadir kembali, walaupun rasa sakit itu kadang masih ada di hatinya Suga tak mempersalahkan karena setiap orang pernah mempunyai kesalahan.
Dan Suga telah memaafkan kesalahannya Wendy, wanita itu pantas untuk menerima maaf darinya. Dilihatnya Wendy bener-benar telah berubah menjadi lebih baik.
Setelah pertemuan di kantor saat itu mereka memutuskan untuk makan siang bersama, saat itu juga mereka bertukar cerita banyak sekali. Tapi memang Wendy lah yang aktif bercerita.
Wendy mengatakan jika ia harus meninggalkan Suga tiba-tiba karena Wendy ingin mengejar pendidiknya dan memutuskan bekerja di London dan Paris.
Sifat Wendy pun banyak sekali yang berubah, wanita itu kini telah menjadi wanita dewasa yang mempunyai pemikiran yang luas dan kebaikan dan perhatian Wendy tak pernah berubah.
"Oppa, kau tidak mendengarkan aku" ucap Wendy disampingnya.
"Maafkan aku" jawab Suga merasa bersalah lalu mengusap kepala Wendy pelan.
"Mau nonton apa oppa?"
"Kau pilih saja, aku menyukai apa apapun yang kau pilih"
Blush.
Pipi Wendy seketika memerah hanya karena ucapan Suga. Walaupun sikap Suga banyak yang berubah setelah beberapa tahun tidak bertemu, tapi tetap saja kalimat seperti itu mampu membuat jantungnya berdetak tidak karuan.
Kemudian Wendy melangkah kakinya memesan tiket untuk menonton bioskop.
-
Film yang mereka sudah selesai dan kini mereka sedang dalam perjalanan pulang, tepatnya Suga mengantarkan Wendy kerumahnya.
Tak banyak pembicaraan di dalam mobil karena mereka tenggelam dengan pikirannya masing-masing.
Tak terasa mobil Suga telah sampai tepat depan apartemen Wendy.
"Ingin mampir oppa?"
"Tidak"
"Ya sudah aku pulang kalau begitu-" belum Wendy menyelesaikan ucapannya Suga menahan lengan gadis itu.
Wendy yang masih ingin menyelesaikan ucapannya terkaget dengan tangan Suga yang menahannya.
"Apa apa oppa?"
Bukannya Suga menjawab pertanyaan gadis itu, Suga malah memilih diam menatap mata gadis yang di depannya.
Suga menatap mata itu semakin dalam.
'mata itu...' lirih Suga dalam hati semakin ia dekatkan dirinya.
Keadaan semakin sunyi karena mereka berdua sama-sama saling terdiam menatap satu sama lain.
Tak terkira jarak mereka semakin dekat, Wendy yang gugup hanya bisa diam ditempatnya. Lain dengan Suga. Suga semakin mendekatkan dirinya kepada Wendy mempersingkat jarak diantara mereka berdua.
Wendy yang sangat gugup itu langsung menutup matanya karena sudah tidak berani lagi menatap mata Suga.
Saat mata Wendy telah tertutup sempurna, ia kemudian merasakan sentuhan jangan di bibirnya.
Kaget, tentu saja. Lalu Wendy buka matanya perlahan, dan jantungnya berdetak sangat cepat sampai ia hampir kehabisan oksigen.
Suga, laki-laki menciumnya tepat dibibirnya. Kemudian Suga menjauhkan bibirnya dari Wendy, ia angkat tangan kanannya perlahan mengusap penggiringan bibir Wendy.
"Jadilah kekasihku" ucap Suga sangat pelan tetapi lembut di dekat telinga Wendy.
Tentu saja Wendy mendengarkan sangat jelas. Sungguh ia ingin menangis bahagia di depan Suga.
Suga masih menatap mata Wendy. Kemudian Wendy menganggukkan kepalanya mengatakan bahwa ia menginginkannya.
Suga tersenyum kecil kemudian mendekatkan kembali dirinya kepada Wendy. Bibir mereka saling bertemu kembali, tapi kini berbeda. Suga tak hanya menempelkan saja, tetapi ia mencoba membuka bibir Wendy juga agar terbuka.
Dan, lidah mereka saling bertemu. Bertukar Silva.
Suga menyudahinya dengan mengelus bibir Wendy perlahan.
"Terima kasih" ucap Suga yang masih menatap mata Wendy.
-
Wendy telah keluar dari mobil dan kini tinggal Suga sendiri di dalam mobilnya menatap jalanan yang kosong. Suga berhenti di pinggiran jalan tak jauh dari apartemen milik Wendy.Pandangannya kosong, tiba-tiba semuanya terasa begitu sangat cepat.
Kemudian Suga mengeluarkan dompetnya yang ada disaku celananya. Saat ia membuka dompet miliknya ada sesuatu yang membuat hatinya merasa sangat sakit kembali.
Foto itu.
Foto Rosé.
Pikirannya kembali melayang dimana Rosé yang merengek untuk tidak difoto karena merasa dirinya sedang tidak cantik, padahal dilihat-lihat Rosé selalu cantik kapan saja.
Bahkan foto ini Suga masih ingat betapa cantiknya Rosé saat itu.
Suga menatap kembali foto itu lalu tanya sadar tercetak senyuman di bibirnya. Suga menatap miris foto itu.
"Maafkan aku"
"Kamu pantas bahagia Rosie, dan bahagiamu bukanlah diriku"
Di dalam dadanya terasa sangat sakit, Suga bahkan memegangi dadanya itu. Suga tak mampu menahannya, ia keluarkan semua amarahnya yang selama ini ia pendam.
Suga selalu mengatakan bahwa ia tak butuh Rosé, Suga selalu mengatakan bahwa hatinya sudah tidak menginginkan Rosé. Tapi nyatanya.
Hatinya begitu sakit.
"ARRRGHHH" Amarah Suga ia luapkan begitu saja didalam mobil, ia memukul-mukul stir mobilnya. Bahkan terlihat kuku-kuku berwarna putih karena mencengkeram stir mobil sangat kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Rosé
Fanfiction"Come from two different world" Suga laki-laki berandal yang mempunyai masa lalunya kelam lalu bertemu dengan Rosé wanita yang ia copet saat itulah perlahan dunianya berubah penuh kejutan. Start : 28 Juni 2019 End : 12 Oktober 2019