16

2K 194 0
                                    

Sudah seminggu sejak dimana mereka bertemu dan menjadi teman Rose dan Suga sudah beberapa kali makan siang bersama di cafe atau di restoran saat Rosé sedang istirahat bekerja.

Suga sedikit lebih tau tentang wanita itu, ternyata ia adalah seorang desainer dengan merek pakaian yang cukup terkenal dan ia juga baru tahu wanita itu baru datang ke Korea setalah lama bekerja di Paris.

Malam ini Suga tidak bekerja karena dirinya bekerja di hari Kamis sampai Minggu saja sisanya dia akan dirumah atau melakukan pekerjaan sampingannya itu.

Hari ini hari Rabu ia sudah buat janji dengan Rosé untuk ke Club tempatnya bekerja, Rosé berkata bahwa ia baru sekali ke Club itu. Itu juga saat Suga mengusir wanita itu.

Suga sudah berada di depan Club menunggu wanita itu datang, sampai terlihat Rosé turun dari sebuah mobil dengan temannya dua orang perempuan dan seorang pria.

Rosé menghampiri dirnya lalu berpisah dengan temannya, "Rosé aku masuk ke dalam duluan. Kamu jangan pialang mabuk"

Rosé hanya tersenyum lalu mengangkat ibu jarinya.

"Hai sudah lama menunggu?"

"Sudah, lama sekali"

"Jinja?"

"Tidak, aku hanya bercanda aku baru menunggu 15 menit lalu. Ayo masuk kedalam"

Mereka duduk tidak terlalu jauh dari DJ saat mereka memasan minum, Rosé bersikeras memesan Wine dirinya berkata ingin sekali meminum itu.

Tapi tentu Suga lebih tahu wine disini kadar alkoholnya sangat tinggi sehingga tidak memperbolehkan Rosé memesan itu, sebagi gantinya ia memesankan Soju untuknya.

"Ayolah Suga aku sudah sangat bosan dengan Soju, aku ingin sekali Wine anggur"

"Tidak Rosie"

Jika sudah seperti itu maka Rosé hanya menuruti perkataan laki-laki itu. Suga sudah terbiasa memanggil Rosie menuruntnya lebih enak memanggil.

"Wah keren sekali DJ nya dan juga kamu tahu Suga? Ia tampan"

"Cih, biasa saja aku sering melihatnya"

"Sungguh? Kenalkan padaku dong"

Suga hanya menatap Rosé dalam lalu mengangguk-angguk membuat Rosé tersenyum senang.

"Tidak"

"Ah menyebalkan" Rosé cemberut lalu memajukan bibirnya itu.

"Aish bibirmu itu seperti anak kecil meminta ice cream"

Mereka mengobrol biasa dengan obrolan tak penting.

"Um... Suga kamu punya pacar?" Tanya Rosé ragu-ragu.

"Kenapa bertanya?"

"Hanya ingin tahu, kenapa tidak boleh?"

"Tidak"

"Sungguh aku tidak boleh bertanya?"

"Aniya, maksudku aku tidak punya pacar"

"Lalu kalau mantan kamu punya?"

"Kenapa sih bertanya terus?"

"Yak! Aku hanya ingin tahu!"

"Aishhh, punya" jawab Suga malas.

"Jinja? Cerita dong seru nih sepertinya"

"Yak! Kamu pikir apaan seru. Aku malas bercerita"

Tak kehabisan akal Rosé menggandeng lengan Suga lalu menyenderkan kepalanya ke pundak Suga lalu memasang wajah memelas.

Suga yang melihatnya kaget dan merasa aneh ada apa dengan wanita ini, "Ngapain sih kamu"

"Suga ceritakan..." Rosé yang masih dengan posisinya tadi memohon kepada Suga.

Jika sudah seperti ini Suga hanya pasrah lalu menghela nafas berat, "Baiklah tapi lepaskan ini dulu"

Rose mengangguk seperti anak kecil lalu duduk menghadap Suga siap mendengarkan cerita Suga.

Suga hanya menghela nafas lagi dan lagi melihat tingkah wanita ini.

"Mungkin sekitar umur 17 tahun aku punya kekasih, kita berpacaran layaknya anak muda yang lain"

"Hampir 8 bulan kami berkencan hubungan kami baik-baik saja sampai suatu hari sikapnya berbeda, mulai menjauhiku, pesan dan telfon tidak pernah dibalas dan diangkatnya, saat aku mengajaknya keluar untuk membicarakan hubungan kami yang sudah renggang ia malah terus menghindar"

"Aku yang masih berpikir positif mungkin ia sibuk karena ia adalah murid berprestasi disekolah, lalu sampai 1 bulan kemudian dia mengajak aku bertemu di sebuah cafe. Aku senang akhirnya ia mau bertemu aku kembali, tapi saat aku ingin berkata kenapa. Ia berbicara untuk memutuskan hubungan kami. Aku yang kaget bertanya ada apa, dia hanya berkata bahwa ia sudah tidak ada rasa dengan aku lagi"

"Kemudian saat kenaikan kelas ia pindah sekolah, aku tak pernah melihatnya lagi"

Rosé yang termenung mendengar cerita Suga, tak disangka pria ini ternyata memiliki pengalaman buruk dengan wanita.

"Lalu sampai sekarang kamu tidak bertemu lagi?"

"Tidak"

"Aish, kejam sekali. Apa mungkin ia mempunyai kekasih lain saat kamu bersamanya?"

"Entah, aku malas mencari tahu"

"Tak apa, ia bukan jodohmu"

"Suga ayo ikut aku" Rosé langsung menarik lengan Suga ke tengah-tengah keramaian, tepatnya di dance floor.

DJ tampan itu memegangi sebuah microfon lalu menyapa mengunjung Club ini, "Gyus are you ready to this tonight?"

Pengunjung bersorak termasuk Rosé, Suga hanya menatap wanita itu dari samping. Lalu DJ itu memainkan musiknya ditambah lighting membuat pengunjung semakin bersorak.

Kemudian Rosé menggandeng lengan Suga dan berkata, "Tak apa hidup dengan cobaan tapi kita perlu dimana kita melepaskan beban itu sejenak" ucap Rosé ditelinga Suga agar terdengar jelas.

Kemudian Rosé menari mengikuti irama musik, lalu diikuti Suga yang dibelakangnya. Sebelum mereka sampai disini tentu mereka berdua sudah meminum Suju beberapa saat yang lalu tentu sudah membuat mereka sedikit pusing.

Ditambah dentuman musik yang keras membuat mereka semakin menikmati malam itu, Rosé yang sudah terbuai dengan minumannya tadi membuat ia berjoget dengan mengangkat kedua tangannya lalu ia letakan tepat dileher Suga.

Suga pun membalasnya dengan meletakan tangannya di pinggang ramping Rosé, dan seterusnya mereka menikmati malam itu.






Saat itu juga Suga bener-benar sejenak melupakan masalah hidupnya yang terus menghantuinya sepertinya ia harus berterima kasih kepada wanita itu karenaa bener-benar membuat ia seperti terbang.

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang