59

1K 98 8
                                    

Rosé memasuki rumah besar itu, interior putih menyambutnya. Mereka berjalan beriringan, jaehyun tepat berada disampingnya menggenggam tangan Rosé.

Jujur saja Rosé sangat gugup untuk bertemu orang tua Jaehyun, karena terakhir dirinya bertemu dengan Bibi Jane yaitu pada saat mereka masih kuliah. Dan kini setelah hampir 6 tahun mereka bertemu lagi.

Mereka sampai diruang makan, terdapat ayah dan ibu jaehyun. Rosé cukup mengenal mereka dengan baik.

"Hai Rosé" ibu jaehyun menyapa dan memberikan pelukan hangat.

"Hai bibi Jane" Rosé membalas pelukan itu.

Bibi Jane lalu melepaskan pelukannya dan menatap Rosé.

"Tak perlu kau panggil aku Bibi, panggil aku 'Omma' seperti Jaehyun"

"Ne Omma"

"Rosé, senang bertemu denganmu kembali" ucap ayah Jaehyun bersalaman dengan Rosé.

"Ne paman, lama tak bertemu denganmu juga"

"Mari duduk" ibu jaehyun mengingatkan mereka semua untuk duduk di kursi meja makan.

Walaupun sudah tidak terlalu canggung Rosé tetap saja masih gugup, dan jaehyun menyadarinya langsung menggenggam tangan Rosé kembali laku ia letakkan diatas paha jaehyun dan sedikit memberikan sentuhan agar gadis itu tidak terlalu gugup.

Acara makan siang mereka sudah dimulai.

"Rosé, Omma sangat merindukanmu setelah tahu bahwa jaehyun dekat denganmu lagi Omma langsung mengatakan untuk mengajakmu bertemu"

"Ah, ne Omma aku juga merindukanmu"

"Omma dengar kamu bekerja di Paris?"

"Ne, 3 tahun aku bekerja disana lalu kembali ke Korea karena dipindahkan tugas kembali ke Korea"

"Ah seperti itu. Akhir-akhir ini juga jaehyun sibuk membantumu katanya kau membuka butik sendiri dengan merek pakaianmu sendiri, benarkah itu?"

"Ne Omma, saya mempunyai butik sendiri"

"Wah hebat sekali, nanti ajak Omma mengunjungi butik mu akan Omma beli semua pakaian disana"

"Hahaha, ne Omma nanti kita akan kesana bersama"

Jaehyun disampingnya hanya menyimak pembicaraan mereka karena Rosé tahu jika hubungan jaehyun dengan keluarganya yang tidak terlalu baik membuatnya tidak terlalu banyak bicara seperti sekarang ini.

"Paman ini bertanya, apakah sudah ada investor yang mengajak bekerja sama?"

"Sudah paman"

"Perusahaan apa?"

"Min Group"

"Wah ternyata sudah ada ya, padahal paman ingin mengajakmu bekerjasama"

"Tak apa paman, lain kali paman bisa mengajukannya. Akan menyenangkan sekali paman mengajakku bekerjasama"

"Ne, bangunlah butiknya dengan baik. Paman yakin butik milikmu akan berkembang, bahkan karyawan paman di kantor selalu berkata butik milikmu yang sangat terkenal akhir-akhir ini"

"Ne paman. Terima kasih"

Mereka melanjutkan acara makan siang itu dan hanya terdengar dentingan sendok makan, dan terkadang ibu jaehyun membuat suasana mencair agar tidak canggung.

"Lalu bagaimana hubungan kalian?" tanya ibu jaehyun.

Rosé dan jaehyun sama-sama saling diam.

"Kami bersahabat Omma" jaehyun kemudian menjawab pertanyaan ibunya.

"Omma kira kalian sudah kembali mempunyai hubungan, mengingat hampir waktu jaehyun diberikan hanya untukmu Rosé"

"..."

"Ah iya tak usah terburu-buru, tapi Omma harap kalian segera meresmikan hubungan kalian. Apalagi Jaehyun masih sayang kepadamu"

-

Setelah acara makan siang yang berakhir canggung itu kini telah selesai, Rosé sudah berpamitan dengan orang tua Jaehyun.

Kini ia sudah didalam mobil jaehyun dan akan segera menuju butik miliknya. Susana didalam mobil sangat canggung karena perkataan ibu jaehyun yang mengatakan bahwa Jaehyun yang masih sayang kepadanya.

Rosé masih berpikir positif mungkin rasa sayang itu hanya sebatas hubungan sahabat, dan Rosé pun sayang kepadanya kepada jaehyun kepada seorang sahabat.

"Maaf ucapan ibuku membuatmu tidak nyaman"

"Ah tidak apa-apa"

Jaehyun tidak menjawab perkataan Rosé dan hanya memfokuskan pandangannya ke arah jalanan saja.

Mobil milik jaehyun kini sudah sampai dibutik milik Rosé, saat Rosé ingin keluar lalu tiba-tiba saja jaehyun menahan tangannya.

"Tunggu sebentar"

"Ada apa?"

"Aku tahu ini tidak tepat, tapi aku sungguh ingin mengatakannya"

"Aku masih menyukaimu, jujur saja setelah kita berpisah dan aku menyakiti hatimu selalu saja muncul perasaan bersalah. Aku berusaha mencarimu kembali dan setelah aku bertemu denganmu aku sangat bahagia"

"Aku selalu berjanji kepada diriku sendiriku sendiri untuk selalu berada disampingmu apapun keadaannya. Aku senang saat aku bisa membantumu, betul kata ibuku. Hampir setengah waktuku aku berikan hanya kepadamu"

"Aku sayang sama kamu. Bukan dalam artian sahabat"

"Jaehyun...." Ucap Rosé entahlah dirinya bahkan tak bisa berkata apa-apa untuk membalas ucapan jaehyun.

"Kamu mau menjadi kekasihku?"



Hancur sudah perasaan Rosé hari ini, sungguh terkejut bahwa Jaehyun akan menyatakan perasaannya.

"Ah sepertinya aku sudah tau jawabannya"

"Jaehyun, bukan seperti itu aku hanya tidak menyangka bahwa kamu akan mengatakan itu"

"Tidak ada yang tidak mungkin kan?"

"Ne, maafkan aku"

"Tak apa, kau hanya menganggap aku sahabatmu saja bukan?"

"Jae maafkan aku..."

"Tak perlu meminta maaf seperti itu, aku mengerti. Aku tahu hatimu hanya untuknya"

Red RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang